Kamis, 31 Oktober 2013

SEBAGIAN DARI SIFAT-SIFAT ALLAH


Berbaik sangkalah kepada Allah dengan melihat sifat-sifat-Nya Yang Maha Sempurna yang merupakan bagian perlindungan Allah kepada seluruh manusia termasuk juga alam semesta.

Sifat-sifat Allah selalu memberikan berkah kepada alam semesta , selalu menolong terhadap manusia dengan kasih sayang-Nya , dan selalu menempatkan manusia sesuai dengan siafat-sifat yang dimiliki Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia .

Allah memiliki sifat Pelindung dan Pengasuh alam semesta. Dikatakan pelindung karena Dia lah yang melindungi alam semesta seisinya agar jangan sampai rusak. Dikatakan Pengasuh karena Dia lah yang mengasuh, yang memelihara alam semesta seisinya sesuai dengan fungsi dan kegunaannya, agar bisa bermanfaat bagi kebutuhan manusia dan semua makhluknya yang ada di alam semesta ini . Dia itu adalah Rabbul 'alamiin.

Allah itu Maha Pengampun. Dia akan mengampuni kesalahan dari perbuatan manusia yang sering merusak ciptaan-Nya, karena kebanyakan manusia itu selalu membikin kerusakan, membuat kekacauan di alam semesta, kalau manusia itu mau memohon ampun dan bertobat kepada-Nya. Dia memiliki sifat Al Ghafuur- Nya.

Allah lah yang mengangkat derajat manusia ke tingkat tinggi di sisi-Nya, bagi yang mau mentaati segala aturan main-Nya , sehingga menjadi manusia yang mulia di sisi-Nya karena Dia memiliki sifat Al Aziz.

Allah memberikan rezki kepada manusia , karena Dia adalah Raja di raja karena Dia memiliki sifat Al Malikul Mulk , Yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia. Juga Dia memberikan kekayaan kepada siapa yang Dia kehendaki karena Dia Maha Kaya ( Al Ghani dan Al Mughni ).

BERBAIK SANGKA KEPADA ALLAH



Jika diantara kalian ada yang berburuk sangka kepada Allah, maka kalian berbaik sangka kepada-Nya.

Karena nikmat dan rahmat-Nya telah kalian terima dari-Nya . Dia hanya memberikan nikat dan rahmat-Nya kepada kalian


Bagi orang yang khusus, mereka tahu bahwa Allah telah melimpahkan kasih sayang-Nya kepada seluruh manusia dan makhluk lainnya yang ada di alam ini. Dan mereka benar-benar telah merasakan nikmat dari sifat rahman dan rahimnya Allah.


Termasuk apa yang dalaminya, baik yang suka atau tidak, senang atau sengsara, untung atau rugi, sakita atau sehat yang kesemuanya itu adalah anugerah Allah


Bagi yang sudah berbaik sangka kepada Allah, dia tidak pernah berkeluh kesah terhadap apa yang menimpanya, misalnya musibah yang merenggut harta benda dan nyawa dirinya atau keluarganya. 


Dia terima dengan rasa syukur dan penuh harapan kepada Allah, bahkan mengharap rido Allah atas kejadian dan peristiwa tersebut.


Rabu, 30 Oktober 2013

HUKUMAN ALLAH BAGI ORANG-ORANG YANG INGKAR

Allah swt berfirman di dalam Q.S Al Maidah 5 : 41 yaitu   :

يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ لَا يَحْزُنْكَ الَّذِينَ يُسَارِعُونَ فِي الْكُفْرِ مِنَ الَّذِينَ قَالُوا آمَنَّا بِأَفْوَاهِهِمْ وَلَمْ تُؤْمِنْ قُلُوبُهُمْ ۛ وَمِنَ الَّذِينَ هَادُوا ۛ سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ سَمَّاعُونَ لِقَوْمٍ آخَرِينَ لَمْ يَأْتُوكَ ۖ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ مِنْ بَعْدِ مَوَاضِعِهِ ۖ يَقُولُونَ إِنْ أُوتِيتُمْ هَٰذَا فَخُذُوهُ وَإِنْ لَمْ تُؤْتَوْهُ فَاحْذَرُوا ۚ وَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ فِتْنَتَهُ فَلَنْ تَمْلِكَ لَهُ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا ۚ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَمْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يُطَهِّرَ قُلُوبَهُمْ ۚ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ ۖ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ [٥:٤١]

Hari Rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu diantara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka: "Kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka merubah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah di rubah-rubah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini maka hati-hatilah". Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun (yang datang) daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar. 

Melalui ayat ini Allah swt memberitahukan kepada Rasul khususnya dan hamba Allah pada umumnya bahwa Tidak usah besedih, resah dan gelisah atau jengkel terhadap prilaku orang kafir sejak zaman dulu sampai sekarang, karena mereka itu semuanya merupakan ujian bagi orang-orang yang telah beriman, apakah bisa sabar atau tidak menghadapi mereka atau dengan prilaku mereka, yang terkadang menyakitkan hati, karena hidayah itu hanya Allah berikan kepada siapa yang Dia kehendaki.

Terutama terkahap prilaku orang-orang munafik, mereka mengaku beragama Islam, mengaku telah beriman, mengakui bahwa Al Qur'an itu Kitab Allah, dan mengaku bahwa Muhammad saw itu utusan Allah. Semua itu hanya dalam ucapan belaka namun di dalam kenyataannya, mereka tidak melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan tidak mau mengikuti apa yang disampaikan oleh Rasul-Nya.

Sungguh sangatlah berat apabila menyampaikan berita atau ayat-ayat itu dihatinya dipenuhi dengan kebohongan, karena punya kepentingan pribadi atau golongan untuk mencapai tujuannya. Contohnya menyampaikan sesuatu dengan menjual nama anak-anak yatim , atau mengumpulkan zakat infaq dan sadaqah guna menghimpun dana. Padahal di dalam pelaksanaannya, tidak seperti apa yang disampaikan, yang dibagikan hanya sebagian kecil saja. Hal ini sama saja menyiarkan berita kebohongan.

Ayat ayat Allah disampaikan tidak sesuai dengan kehendak isi dari pada al Qur'an, beritanya ditambahi atau dikurangi , dengan tujuan orang lain menghormatinya, menghargainya, mengakuinya bah mereka itu adalah orang-orang yang dekat dengan Allah. Sungguh Allah swt Maha Tahu apa yang mereka kerjakan dan termasuk apa yang dirahasiakan di dalam hatinya.

Bagi orang-orang yang mengingkari ayat-ayat-Nya maka Allah akan memberikan hukuman yang sangat berat. Allah akan membiarkan mereka berada di dalam kesesatan.Hatinya semakin lama semakin kotor. Cirinya hati mereka apabila diajak kepada yang benar, mereka menghindar, dengan berbagai alasan. 

Oleh karena itu bagi siapapun jika ada hal seperti ini, terimalah darinya, kemudian telitilah, cocokan dengan Al Qur'a, dan hadits nya apakah sesuai atau tidak. Apabila menurut anda sudah sesuai dan menurut anda diyakini bahwa itu benar, maka kerjakan ikhlas hanya untuk Allah, sebagai wujud ibadah mentaati perintah-Nya dan mengikuti petunjuk Rasul-Nya.

Selasa, 29 Oktober 2013

SIAPAKAH ORANG-ORANG YANG BERBUAT ANIAYA ?

Allah swt berfirman di dalam Q.S Al Baqarah 2 : 114 yaitu :

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ مَنَعَ مَسَاجِدَ اللَّهِ أَنْ يُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ وَسَعَىٰ فِي خَرَابِهَا ۚ أُولَٰئِكَ مَا كَانَ لَهُمْ أَنْ يَدْخُلُوهَا إِلَّا خَائِفِينَ ۚ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ [٢:١١٤]

Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalanghalangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat. 

Melalui ayat ini Allah swt memberitahukan kepada kita semua bahwa barangsiapa yang :

1. menghalang-halangi orang lain untuk mencari kebenaran ( di jalan Allah ) , 
2. atau menyesatkan orang yang ingin mendapatkan kebenaran , 
3. melarang atau mengancam orang lain untuk menyebut nama Allah ,
4. berusaha untuk menghancurkan  atau mencoreng nama baik agama Allah , 
5. masuk ke rumah Allah ( masjid, surau, tajug, langgar ) tidak disertai rasa takut kepada Allah

maka yang demikian itu termasuk orang-orang yang telah berbuat aniaya terhadap diri sendiri, atau menzalimi diri sendiri. Artinya tidak bisa memuliakan dirinya sebagaimana Allah telah menjadikannya sebagai makhluk yang mulia.

Untuk orang-orang yang telah berbuat aniaya terhadap dirinya sendiri maka Allah memberikan hukuman kepada mereka yaitu di dunia mereka hidupnya penuh dengan kehinaan, tidak ada harganya, dan di akhirat kelak akan mendapatkan siksa yang berat.

Di dunia mereka masih diberi kesempatan untuk merubah diri dengan cara memohon ampunan-Nya atas segala dosa-dosanya dan bertobat kepada-Nya, sedangkan kalau sudah berada di alam kubur sampai akhirat, mereka tidak bisa berbuat apa-apa, hidup tidak, matipun tidak.

Dikatakan hidup tidak, artinya mereka sungguh berada di dalam penyesalan yang mendalam karena tidak bisa merubah diri untuk bertobat dan berbuat baik kepada Allah. Mati tidak artinya mereka merasakan siksa yang amat berat yang tidak ada henti-hentinya, terus menerus sepanjang masa

Senin, 28 Oktober 2013

BACALAH AL QUR'AN YANG MUDAH BAGI KALIAN

Allah berfirman di dalam Q.S Al Muzammil 73 : 20 yaitu :

إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَىٰ مِنْ ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَنِصْفَهُ وَثُلُثَهُ وَطَائِفَةٌ مِنَ الَّذِينَ مَعَكَ ۚ وَاللَّهُ يُقَدِّرُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ ۚ عَلِمَ أَنْ لَنْ تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ ۖ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ ۚ عَلِمَ أَنْ سَيَكُونُ مِنْكُمْ مَرْضَىٰ ۙ وَآخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي الْأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ ۙ وَآخَرُونَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ ۚ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا ۚ وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا ۚ وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ [٧٣:٢٠]

 إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَىٰ مِنْ ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَنِصْفَهُ وَثُلُثَبَ عَلَيْكُمْ ۖ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ ۚ عَلِمَ أَنْ سَيَكُونُ مِنْكُمْ مَرْضَىٰ ۙ وَآخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي الْأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ ۙ وَآخَرُونَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ ۚ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُالزَّكَاةَ وَأَقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا ۚ وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا ۚ وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ ۖ إSesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.  

Melalui ayat ini Allah memberitahukan kepada kita semua bahwa

1. Dia Maha Mengetahui apa yang dilakukan hamba-Nya, yang beribadah maupun yang tidak.
2. Dia memberikan batasan antara malam dan siang. Malam untuk manusia beristirahat setelah bekerja sepanjang hari dan siang untuk mencari karunia-Nya. Juga untuk mengetahui waktu shalat wajib yang lima waktu ;
3. Semua kejadian yang ada di alam dunia itu tidak terlepas daripada pengawasan Allah, sampai gugurnya daun dari tangkainya atau rantingnya tida terlepas dari pengawasan-Nya ;
4. Di dalam beribadah, Allah tidak mau mempersulit hamba-Nya. Laksanakan sesuai dengan kadar kesanggupan masing-masing, asalkan ikhlas karena Dia dan hanya untuk-Nya ;
5. Bacalah Kitab Allah Al Qur'an yang menurut kalian mudah , jangan mencari yang sulit agar tidak mempersulit diri ; Karena Al Qur'an itu sbagai pedoman hidup, petunjuk hidup bagi umat manusia agar hidupnya berbahagia dan selamat dunia dan akhirat ;
6. Dirikan shalat wajib, karena itu merupakan perintah-Nya , sehari semalam 5 waktu ; Dilaksanakan mendapat pahala, ditinggalkan berdosa ;
7. Tunaikan zakat, karena Allah memberi rezki kepada kalian itu ada sebagian bukan milik kalian, akan tetapi milik, fakir, miskin, anak yatim, kaum dhuafa'. Kalau tidak dibagikan maka kalian akan termasuk golongan manusia yang kikir, Jabatannya sama dengan Qorun. 
8. Berperanglah di jalan Allah, untuk menegakkan kebenaran, terutama perangilah hawa nafsu yang ada pada diri kalian sendiri ;
9. Pinjamilah Allah dengan pinjaman yang baik artinya harta yang didapat itu keluarkan untuk menolong sesama manusia yang sangat membutuhkan pertolongan, diniatkan karena Allah. Insya Allah  akan dibayar Allah dengan berlipat ganda ;
10 Baik dibalas dengan baik, buruk dibalas dengan buruk, walau hanya sebesar zarah , Allah itu Maha Adil, Dia tidak akan merugikan siapapun ;
11. Allah Maha Pengampun. Dia akan mengampuni hamba-Nya apabila mau memohon ampun kepada-Nya dan bertaubat kepada-Nya ;
12. Allah Maha Penyayang. Dia sangat menyayangi hamba-Nya yang mau mentaati segala perintahnya dan menjauhi apa yang dilarang oleh-Nya.

KEMATIAN DITAKUTI ORANG KAFIR

Allah swt berfirman di dalam Q.S Al Baqarah 2 : 94 - 95 yaitu :

قُلْ إِنْ كَانَتْ لَكُمُ الدَّارُ الْآخِرَةُ عِنْدَ اللَّهِ خَالِصَةً مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ [٢:٩٤]

Katakanlah: "Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian(mu), jika kamu memang benar. 

وَلَنْ يَتَمَنَّوْهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ [٢:٩٥]

Dan sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya, karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri), dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang aniaya. .

Kalau ada yang mengatakan bahwa akhirat itu adalah gambaran apa yang didapat di dunia. Maksudnya kalau di dunia ini kaya raya , harta berlimpah, maka di akhiratpun akan sama. Andaikata ada yang masih bicara begitu. Coba sekarang minta kepada Allah agar mati saat ini juga, mau atau tidak ? Kalau tidak mau, berarti orang itu takut mati. Takut karena banyak kesalahan yang telah diperbuatnya. Dan mereka inginnya hidup selamanya di dunia .

KUTUKAN ALLAH TERHADAP MANUSIA

Allah swt berfirman di dalam Q.S An Nisaa 4 : 155 yaitu :

فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ وَكُفْرِهِمْ بِآيَاتِ اللَّهِ وَقَتْلِهِمُ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَقَوْلِهِمْ قُلُوبُنَا غُلْفٌ ۚ بَلْ طَبَعَ اللَّهُ عَلَيْهَا بِكُفْرِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُونَ إِلَّا قَلِيلًا [٤:١٥٥]

Maka (Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan), disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan: "Hati kami tertutup". Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman kecuali sebahagian kecil dari mereka.

 dan Allah swt berfirman di dalam Q.S Al Baqarah 2 : 88 yaitu  : 

وَقَالُوا قُلُوبُنَا غُلْفٌ ۚ بَلْ لَعَنَهُمُ اللَّهُ بِكُفْرِهِمْ فَقَلِيلًا مَا يُؤْمِنُونَ [٢:٨٨]

Dan mereka berkata: "Hati kami tertutup". Tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka karena keingkaran mereka; maka sedikit sekali mereka yang beriman. 

Melalui kedua ayat ini Allah swt memberitahukan kepada kita semua bahwa apa yang Dia firmankan ( sampaikan ) itu berlaku bagi umat dahulu sebelum kita, umat masa kini dan umat masa akan datang. Siapapun yang menentang Dia  apakah dengan cara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi maka termasuk golongan orang-orang kafir, maka akan dikutuk-Nya mereka :

Cirinya sangatlah mudah apabila di suatu tempat atau daerah , orang-orang kafirnya lebih banyak dari pada orang-orang yang berimannya, maka orang-orang di tempat tersebut telah dikutuk Allah, hati mereka telah dikunci, penglihatan mereka telah ditutup , telinga mereka telah disumbat. Apabila mereka tidak segera sadar diri, maka azab akan diturunkan Allah secara tiba-tiba kepada mereka artinya tidak tahu arahnya, apakah melalui alam dengan terjadinya bencana alam, atau bisa juga berupa penyakit yang sulit untuk diobati.

Kalau masih belum yakin dengan uraian di atas silahkan sampaikan tentang kebenaran terhadap mereka, bagaimanakah menerimaannya. Apabila mereka menerima dengan mengatakan "benar benar itu memang benar " kemudian mereka tidak menjalankan kebenaran itu berarti mereka termasuk orang yang sesat. Apabila menerima apa yang disampaikan tersebut, hanya sekadar menghormati orang yang bicara, padahal hatinya menolak, maka mereka termasuk golongan orang-orang munafik. Apabila langsung melonak dengan apa yang disampaikan maka mereka termasuk golongan kafir

Dan ketiga golongan munafik, fasik dan kafir ini adalah rang-orang yang benar-benar dimurkai Allah, dikutuk oleh Allah. Mereka tidak akan diberi karunia oleh Allah dan tidak akan mendapatkan rahmat Allah, segala apa yang telah dikumpulkannya tidak akan membawakan berkah bagi dirinya, termasuk anak-anaknyapun tidak bisa membantunya.

Awas berhati-hatilah terhadap para penceramah, tukang dakwah, atau yang mengajarkan agama, apabila dalam penyampaiannya itu tidak didasarkan niat yang murni hanya untuk Allah dan merupakan kewajiban dari Allah, dengan memungut biaya , walaupun hanya sepeser , apalagi kalau mulutnya ceramah, hatinya tervokus kepada isi amplopnya. Atau misalnya kebetulan sang penceramah punya mobil tiga mobil doyok, avansa dan mercy. Kalau diundang ceramah ke tempat yang lingkungannya kumuh, maka bawa mobilnya diyok. Kalau diundang ke kantor yang sifatnya umum, maka yang digunakan moil avansa. Dan kalau yang mengundang golongan pejabat tinggi, maka yang digunakan mobil mercy, maka hukuman Allah akan melebihi dari golongan yang di atas tadi, karena orang yang sudah faham hukum, lalu hukum tersebut dia langgar.


JANGAN ANGKUH DAN JANGAN DUSTAKAN RASUL

Allah swt berfirman di dalam Q.S Al Baqarah 2 : 87 yaitu :

وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَقَفَّيْنَا مِنْ بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ ۖ وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ ۗ أَفَكُلَّمَا جَاءَكُمْ رَسُولٌ بِمَا لَا تَهْوَىٰ أَنْفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقًا تَقْتُلُونَ [٢:٨٧]

Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh? 

 Kesimpulan dari ayat di atas adalah orang-orang yang tidak mengakui keberadaan Rasul-rasul Allah berarti tidak mengakui pula Kitab-kitab-Nya, maka orang-orang seperti ini telah mendustakannya dan mereka termasuk orang-orang yang sombong dan angkuh, dan mereka termasuk ke dalam golongan orang-orang kafir.

Minggu, 27 Oktober 2013

BAGAIMANAKAH DENGAN ORANGTUA YANG SUDAH BERUSIA LANJUT ?

Allah swt berfirman di dalam Q.S Al Isra 17 : 23 yaitu :

 وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا [١٧:٢٣]

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. 

Melalui ayat di atas Allah swt selalu memperingatkan dengan tidak bosan-bosannya kepada kita semua agar jangan menyembah kepada selain Dia. Artinya Allah swt tidak mau dijadikan tandingan dengan siapapun dan dengan apapun, karena semua hal untuk kebutuhan manusia adalah dari Dia, dan segala urusan Dia pula yang menyelesaikan, termasuk Dia pula yang memberikan perlindungan dan keselamatan hamba-hamba-Nya.

Selain dari itu kita semua pasti punya orang tua ( ibu-bapak ). Mereka telah memilhara, memberikan kasih sayangnya kepada kita semua, terutama kepada ibu yang telah mengandung kita, melahirkan kita dan menyapihnya selama 30 bulan dengan susah payah . Mereka telah melakukan amanat Allah swt dengan segenap jiwa raganya, bahkan kalau perlu dengan nyawanya.

Allah swt memperingatkan kepada kita semua andaikata keduanya sampai usia lanjut, anggap saja sudah tidak bisa apa-apa,atau salah satunya sudah meninggal dunia,  tinggal dengan kita , maka perlakukan mereka dengan baik seperti mereka telah memperlakukan kita. Apalagi kalau mereka dititipkan di panti Lansia . Wah sungguh benar-benar perbuatan yang sangat tidak disukai Allah. Bahkan kalau tinggal serumah sering dibentak-bentak karena rewel, bawel, sering sakit-sakitan yang terkadang prilakukan banyak membuat ketidak cocokan di hati. Ingat setiap akibat pasti ada penyebabnya .

HAL HAL YANG DIHARAMKAN / DILARANG ALLAH

Berikut ini adalah hal-hal yang dilarang atau diharamkan Allah yaitu :

1. Jangan mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun ;
2. Jangan durhaka terhadap kedua orang tua ;
3. Jangan membunuh anak-anakmu karena takut miskin ;
4. Janganlah meminta jalan rezki kepada apapun atau siapapun karena Allahlah yang memberi rezki ;
5. Jangan mendekati perbuatan keji baik terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi ;
6. Jangan membunuh orang yang diharamkan Allah tanpa alasan yang benar ;

Hal hal di atas sesuai dengan firman Allah di dalam QS Al An 'am 6 : 151 yaitu :

 قُلْ تَعَالَوْا أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ ۖ أَلَّا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۖ وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ ۖ وَلَا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ ۖ وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ [٦:١٥١]

Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya). 

APAKAH YANG DIBANGGAKAN DAN DISOMBONGKAN MANUSIA ?

Allah swt berfirman di dalam Q.S An Nisaa 4 : 36  yaitu  :

 وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا [٤:٣٦]

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,

Melalui ayat ini Allah memberitahukan dan memperingatkan kepada kita semua  yaitu 

1. Jangan mempersekutukan Allah dengan sesuatu selain Dia, atau jangan berbuat syirik ;
2. Harus berbuat baik atau berbakti kepada kedua orangtua ;
3. Harus berbuat baik terhadap sesama manusia khususnya terhadap karib kerabat ;
4. Santuni anak-anak yatim,  bila perlu dan mampu peliharalah mereka ;
5. Berbuat baiklah terhadap terhadap tetangga baik yang jauh maupun yang dekat termasuk teman sejawat, sebagaimana berbuat baik terhadap diri sendiri ;
6. Bantulah hamba sahayamu dan juga ibnu sabil .

Apabila hal itu tidak dilakukan maka kita akan termasuk ke dalam orang-orang yang sombong dan berbangga terhadap dirinya sendiri. Mengapa disebut demikian ? Karena apapun yang dikerjakan dan berapapun hasilnya , semuanya itu atas bantuan dan rido Allah. Manusia tanpa bantuan Allah itu sungguh tidak ada apa-apanya , tidak mempunyai daya apa-apa .

Apabila manusia sudah merasa bangga terhadap dirinya, apalagi sampai menyombongkan diri di hadapan Allah, maka Allah sangatlah murka kepadanya, dan dia akan dihancurkan oleh prilakunya sendiri oleh Allah.

Sabtu, 26 Oktober 2013

PERJANJIAN ALLAH DENGAN BANI ISRAIL

Allah swt berfirman di dalam Q.S Al Baqarah 2 : 83 yaitu :

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ [٢:٨٣]
 
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. 
 
Allah swt memberitahukan kepada kita semua bahwa Dia telah mengadakan perjanjian dengan Bani Israil, dan perjanjian ini berlaku pula bagi kita semua yang merasa beragama Islam yaitu :
 
1. Jangan mempersekutukan Allah ( menyembah kepada selain Dia ) ;
2. Berbuat baiklah terhadap sesama manusia terutama kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, sebagaimana harus berbuat baik terhadap diri sendiri ;
3. Apabila berkata, ucapkanlah dengan kata-kata yang baik, jangan menyakiti hati siapapun ;
4. Dirikanlah shalat sebagai kewajiban seorang hamba terhadap Khaliqnya, dan merupakan rukun Islam yang ke dua setelah syahadat ;
5. Tunaikan zakat, karena Allah memberikan rezki kepada kita itu, ada sebagian ( 2,5 % dari yang didapat ) bukan milik kita, akan tetapi milik fakir, miskin anak yatim, ibnu sabil, dan dhuafa'
 
Barangsiapa yang tidak mentaati perjanjian tersebut, berarti telah melanggar janji ( mengingkari janji ) dengan Allah, maka akan termasuk ke dalam golongan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah.
 
Orang yang mendustakan ayat Allah, berarti telah mendustakan Rasul-Nya yaitu Nabi Muhammad saw sebagai pembawa Kitab Al Qur'an dan otomatis telah mendustakan Allah. 

Sadarkah mereka itu semua bahwa mereka tinggal di atas bumi, bumi itu milik siapa ? Mereka makan minum yang semuanya tersedia di bumi termasuk hawa yang diisap melalui lobang hidung itu milik siapakah ? Kalau memang tidak mengakui Allah, Rasul-Nya dan Al Qur'an seharusnya tidak makan dan minum serta mengisap hawa yang berada antara langit dan bumi. Akan tetapi tinggallah di alam lain jangan tinggal di alam semesta milik Allah.

Jumat, 25 Oktober 2013

TEPATI JANJIMU SEPERTI JANJI ALLAH TERHADAPMU

Allah swt berfirman di dalam Q.S Al Baqarah 2 : 80 yaitu :

وَقَالُوا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلَّا أَيَّامًا مَعْدُودَةً ۚ قُلْ أَتَّخَذْتُمْ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدًا فَلَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ عَهْدَهُ ۖ أَمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ [٢:٨٠]

Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja". Katakanlah: "Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?" 

Dan Allah swt berfirman di dalam Q.S Ali Imran 3 : 24 yaitu :

ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلَّا أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۖ وَغَرَّهُمْ فِي دِينِهِمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ [٣:٢٤]

Hal itu adalah karena mereka mengaku: "Kami tidak akan disentuh oleh api neraka kecuali beberapa hari yang dapat dihitung". Mereka diperdayakan dalam agama mereka oleh apa yang selalu mereka ada-adakan.

Melalui kedua ayat di atas Allah swt memberitahukan kepada kita semua yaitu orang-orang kafir dan musyrik serta fasik berhata bahwa mereka tidak akan tersentuh oleh api neraka, andaikan masuk ke neraka juga tidak lama, paling hanya beberapa hari. Mari kita renungkan apakah pendapat mereka itu bisa dijamin kebenarannya ? Siapakah yang lebih tahu dan lebih kuasa , Allah atau mereka ?

Allah telah memberikan Kitab Al Qur'an bagi mereka yang beragama Islam untuk petunjuk dan tuntunan sekaligus pedoman hidup manusia. Namun kebanyakan manusia mengaku bergama Islam hanya di bibir saja. Al Qur'an tidak mau dibaca,dikaji, dipahami artinya. Shalat tidak pernah dikerjakan. Bahkan yang terjadi lebih banyak yang mempelajari atau mencari petunjuk itu di buku primbon atau buku mujarobat yang bikinan manusia. Hal ini sama saja mencari tandingan kepada selain Allah.

Boleh saja kita melakukan apa yang pernah dilakukan oleh orang tua kita asalkan tidak menyimpang dari aturan agama sebagai pelestarian budaya dan penghormatan kepada mereka, akan tetapi bukan sebagai pemujaan. Rasulullah saw saja tidak mau dipuja, karena beliau menyadari dirinya hanyalah sebagai manusia biasa, hanya beliau ada tugas tambahan untuk menyampaikan pesan dari Allah kepada umatnya, termasuk kepada kita semua.

Hati hati di dalam membaca solawatpun untuk disampaikan kepada beliau itu bukan sebagai pemujaan, akan tetapi sebagai penghormatan kita kepada beliau, Boleh saja dilagu-lagu, tujuannya hanya agar supaya dengan membaca solawat itu merasa hati kita lebih dekat lagi kepada beliau, bukan ingin dipuji oleh orang lain. Hati-hati Allah tidak ingin melihat penampilan kita, bentuk dan rupa kita, atau merdunya dan indahnya suara kita, akan tetapi Dia melihatnya kepada hati kita, apakah ibadahnya itu ikhlas hanya untuk-Nya dan hanya kepada-Nya atau hanya sekadar mencari pujian atau ingin tenar, dikenal olah orang lain.  Oleh karena itu kita semua tidak bisa menilai baik atau buruknya ibadah seseorang, yang berhak menilai adalah hanya Allah swt.

 
 

Kamis, 24 Oktober 2013

HAYATI RUKUN IMAN , KAJI RUKUN IMAN , RASAKAN, RASAKAN, RASAKAN !!!!!

Allah swt berfirman di dalam Q.S Al Baqarah 2 : 62 yaitu :


إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَىٰ وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ [٢:٦٢]

Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. 

Dan Allah swt berfirman di dalam Q.S Al Maidah 5 : 69 yaitu :

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصَّابِئُونَ وَالنَّصَارَىٰ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ [٥:٦٩]

Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (diantara mereka) yang benar-benar saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. 

Dan Allah swt berfirman di dalam Q.S Al Hajj 22 : 17 yaitu :

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصَّابِئِينَ وَالنَّصَارَىٰ وَالْمَجُوسَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا إِنَّ اللَّهَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ [٢٢:١٧]

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shaabi-iin orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu. 

Melalui ketiga ayat ini Allah swt memberitahukan kepada kita semua bahwa apakah mereka orang-orang Yahudi, Shabiin , Nasrani maupun Majusi yaitu Allah swt akan memberikan ketenangan di hati mereka, memberikan ketentraman di dalam kehidupan mereka dan menerima apa adanya apa yang telah diberikan Allah , karena mereka sudah yakin bahwa Allah swt memberi sesuatu kepada mereka itu sudah yang terbaik menurut pilihan Allah, bukan menurut pilihan manusia.

Sekarang bagaimanakah kita sebagai umat generasi di masa kini dan juga generasi mendatang ? Sungguh Allah swt tidak akan membeda-bedakan siapapun. Dia tidak melihat penampilan kita, tidak melihat betuk dan rupa kita, akan tetapi Dia melihat ketaqwaan kita terhadap-Nya. Taqwa dikatakan benar apabila didasari keimanan. Kita tidak bisa hanya sekadar mengaku beriman, tanpa dibuktikan dengan taqwa . 

Keimanan , ketaqawaan , taufik , hidayah , inayah , maunah dan maghfirah adalah milik Allah. Dia akan berikan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Dia akan cabut dari siapa yang Dia kehendaki. Dia akan muliakan siapa yang Dia kehendaki dan Dia akan hinakan siapapun yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatunya.

Keimanan akan kita bisa kita rasakan apabila kita beriman kepada Allah yaitu kita harus yakin bahwa semua kehidupan di dunia ini Dia lah yang mengaturnya termasuk juga kita. Kesedihan, kesusahan , kesulilan, kesengsaraan, kemelaratan , akan hilang semua rasa itu apabila kita merasa bahwa tugas kita hanyalah beribadah dengan cara , lakukan apa yang bisa kita lakukan sesuai dengan syariat agama yang telah kita ketahui, akan tetapi dengan syarat harus ikhlas karena Allah dan hanya untuk Allah. Karena tidaklah mungkin akan sengsara selamanya atau sebaliknya. Tidaklah mungkin akan sehat selamanya, suatu saat akan sakit. Apabila sehatnya kita merasa senang, maka suatu saat kita diberi sakit pun kita harus bisa menerima dengan senang hati.  Memang nampak lahirnya kita sedang disiksa, atau anggap saja kita merasa lagi tidak disayang Allah. Ini salah besar, karena dibalik kesusahan itu ada sesuatu yang akan membahagiakan, akan tetapi yang tahu hanya Allah. Apabila ujian yang diberikan Allah swt itu bisa kita terima dengan ikhlas, maka lulus lah kita, dan kita akan mendapatkan apa yang sudah disiapkan Allah. Apabila terjadi sebaliknya, yaitu gagal, maka yang terjadi sebaliknya, dan semua itu atas kehendak Allah swt.

Semoga Allah selalu meridoi apa yang telah kita lakukan, yang sedang kita jalankan dan yang akan kita kerjakan dengan bimbingan, dan petunjuk-Nya agar kita selalu berada di jalan-Nya yaitu jalan yang lurus sesuai dengan kehendak-Nya, yang pernah Dia berikan kepada para hamba-Nya yang terdahulu, bukan jalan yang Dia murkai dan jalan yang Dia sesatkan. Aaaamiin.



Rabu, 23 Oktober 2013

MANUSIA YANG HINA DAN NISTA DI SISI ALLAH


Allah swt berfirman di dalam Q.S Ali Imran 3 : 112 yaitu :


ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلَّا بِحَبْلٍ مِنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ [٣:١١٢]

Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas

Melalui ayat ini Allah memberitahukan kepada kita semua yaitu : 
1. Barangsiapa yang masih bergantung kepada manusia dalam segala kebutuhannya, maka Allah murka kepadanya, karena menomor duakan Allah, apalagi kalau yang dimintai tolong itu ada meminta sesuatu sebagai syarat agar tujuannya tercapai. Allah dan Rasul-Nya tidak mengajarkan seperti itu. Dan hal itu adalah perbuatan syirik, orangnya disebut orang musyrik.

2. Barangsiapa yang menghalang-halangi orang lain  berbuat di jalan Allah dan rasul-Nya, tanpa alasan yang kuat dasar hukumnya , maka sama saja telah membunuh rasul-Nya dan menentang Allah. Maka akan dimasukkan ke dalam golongan orang-orang kafir. Karena mereka sudah tidak percaya lagi kepada ayat-ayat Allah.

3. Sungguh perbuatan mereka itu adalah perbuatan yang melampaui batas dan dianggap telah mendurhakai Allah, maka derajat mereka akan dijatuhkan Allah sampai serendah-rendahnya. Dimanapun mereka berada dan kemanapun mereka pergi tidak akan dipercaya oleh orang lain. Bisa berteman namun teman itu yang akan menjeruskannya ke dalam lembah kenistaan.

AKIBAT MENDUSTAKAN ALLAH, RASULNYA DAN KITAB-NYA

Allah swt berfirman di dalam Q.S Al Baqarah 2 : 61 yaitu 


وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَىٰ لَنْ نَصْبِرَ عَلَىٰ طَعَامٍ وَاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْبِتُ الْأَرْضُ مِنْ بَقْلِهَا وَقِثَّائِهَا وَفُومِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا ۖ قَالَ أَتَسْتَبْدِلُونَ الَّذِي هُوَ أَدْنَىٰ بِالَّذِي هُوَ خَيْرٌ ۚ اهْبِطُوا مِصْرًا فَإِنَّ لَكُمْ مَا سَأَلْتُمْ ۗ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ ۗ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۗ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ [٢:٦١]

Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya". Musa berkata: "Maukah kamu mengambil yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta". Lalu ditimpahkanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas. 

Melalui ayat ini Allah memberitahukan bahwa kaum Bani Israil meminta kepada Nabi Musa as untuk memohon kepada Allah agar mereka diberinya makanan jenis lain, karena mereka merasa bosan dengan hanya memakan makanan dari satu jenis saja.

Nabi Musa as tidak menolak permintaan mereka namun mereka disarankan agar pergi ke tempat lain ( di kota ) . Disana  apa yang mereka inginkan itu ada semua . Kalau butuh sesuatu dimana di tempat mereka tinggal tidak ada maka mereka harus pergi ke tempat lain yang tersedia apa yang mereka butuhkan, karena bumi Allah itu luas, jangan bergantung kepada orang lain, akan tetapi harus berusaha sendiri., nantinya yang mengatur rezkinya adalah Allah.

Namun apa balasan mereka terhadap Nabi Musa as setelah mereka ditolong ? Mereka tetap saja tidak percaya kepada Rasul Allah, percayanya kalau lagi butuh saja, setelah itu lupa. Apa yang disampaikan Rasul selalu ditentangnya, bahkan siapapun yang mengikuti dan menyampaikan ajaran Rasul dibunuhnya. Ayat-ayat Allah ditentangnya, kebenaran diingkarinya, petunjuk diabaikannya bahkan diolok-oloknya. Sungguh perbuatan mereka ini benar-benar melampaui batas dan akhirnya mereka dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang durhaka kepada Allah, kepada Rasul dan kepada Kitab-Nya.

Akibat perbuatan mereka yang menentang Allah, Rasul-Nya dan Kitab-Nya, maka mereka dicap pendurhaka. Mereka hidupnya ditimpa kenistaan dan kemiskinan. Hati-hati disini yang disebut miskin itu adalah miskin tentang kebenaran menurut syariat agama. Walaupun kekayaan berlimpah, dan berlebih , semuanya itu tidak ada artinya. Di dunia mereka bisa senang-senang dengan hartanya. Akan tetapi begitu mereka mati, semuanya ditinggalkan dan saat menghadap Allah tidak membawa apa-apa. Yang menemaninya adalah dosa-dosa nya saja yang menumpuk yang harus dipikulnya sendiri, tidak bisa dikurangi sedikitpun. Harta dan anak-anaknya tidak bisa membantunya.

INGATLAH AMANAT ALLAH

Allah swt berfirman di dalam Q.S Al Baqarah 2 : 60 yaitu :

كُلُوا وَاشْرَبُوا مِنْ رِزْقِ اللَّهِ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ [٢:٦٠]  yang artinya  ;

Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan

Dan Allah swt berfirman di dalam Q.S Al A'raf 7 : 160 yaitu :

وَقَطَّعْنَاهُمُ اثْنَتَيْ عَشْرَةَ أَسْبَاطًا أُمَمًا ۚ وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ مُوسَىٰ إِذِ اسْتَسْقَاهُ قَوْمُهُ أَنِ اضْرِبْ بِعَصَاكَ الْحَجَرَ ۖ فَانْبَجَسَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا ۖ قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ مَشْرَبَهُمْ ۚ وَظَلَّلْنَا عَلَيْهِمُ الْغَمَامَ وَأَنْزَلْنَا عَلَيْهِمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَىٰ ۖ كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ ۚ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَٰكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ [٧:١٦٠]

Dan mereka Kami bagi menjadi dua belas suku yang masing-masingnya berjumlah besar dan Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu!". Maka memancarlah dari padanya duabelas mata air. Sesungguhnya tiap-tiap suku mengetahui tempat minum masing-masing. Dan Kami naungkan awan di atas mereka dan Kami turunkan kepada mereka manna dan salwa. (Kami berfirman): "Makanlah yang baik-baik dari apa yang telah Kami rezekikan kepadamu". Mereka tidak menganiaya Kami, tapi merekalah yang selalu menganiaya dirinya sendiri.

Melalui kedua ayat di atas Allah swt memberitahukan kepada kita semua bahwa di zaman Nabi Musa as terjadi musim kering ( kemaru ) yang panjang sehingga untuk mendapatkan air untuk minum saja sangat sulit. Akhirnya kaum Bani Israil meminta tolong kepada nabi Musa as untuk memintakan air kepada Allah, karena beliau adalag orang yang dekat dengan Allah, agar mereka terhindar dari kehausan dan terhindar dari bencana penyakita yang ditimbulkan akibat musim kemarau. Allah pun memberikan wahyu kepada beliau agar tongkat yang dipegang beliau di pukulkan ke batu, maka dari bekas pukulan itu akan memancarkan mata air. Karena jumlah kaum Bani Israil banyak, agar tidak berebut, maka beliau memukulkan tongkatnya 12 kali di tempat yang berbeda-beda. Sehingga kaum Bani Israil itu terpecah menjadi 12 suku berdasarkan dimana mereka mengambil air. Kemudian Allah swt menurunkan rezki makanan berupa mana dan salwa untuk makanan mereka, agar mereka terbebas dari bahaya kelaparan. Dan Allah pun berpesan kepada mereka agar memakan makanan yang telah diberikan Allah kepada mereka, jangan memakan makanan yang diharamkan oleh Allah. Apabila apa  mereka melanggar yang diperintahkan Allah berarti sama saja dengan tidak mau mensyukuri apa yang telah diterima oleh mereka, dan mereka termasuk golongan orang-orang yang zalim. Dan mereka dianggap telah menganiaya diri mereka sendiri.

Bukan hanya di zaman Nabi Musa as saja, zaman sekarangpun sama, Allah telah mencukupi berbagai macam kebutuhan kita dari yang terkecil hingga yang terbesar, bukan itu saja, Dia telah melingdungi kita dari berbagai macam gangguan yang akan meresahkan kita, sehingga kita mendapatkan ketentraman, tidur bisa nyenyak. Bangun tidur badan terasa segar, segala apa yang dinginkan telah tersedia di muka bumi ini, termasuk juga yang dari dalam bumi , Allah berikan untuk kita semua. Selain itu Allah juga telah menyelamatkan kita dari berbagai macam bencana, sehingga kemanapun kita pergi dan dimanapun kita berada terasa sangat aman dan nyaman. Apakah semua itu bukan nikmat ? Sadarkah akan hal itu, siapakah yang mengaturnya ? Kalau memang diakuinya sudah saja ? hanya cukup mengakui ? Bukti rasa terima kasihnya mana ? Apakah cukup hanya dengan mengucapkan alhamdulillah saja ? Apa bukti lain yang nyata terhadap Allah bahwa kita telah mengakui segala nikmat-Nya yang telah diterima dan dinikmati itu ? Apakah kita masih tetap membangkang, menentang, memperolok-olok dan mendustakan Allah ? Tidak mau menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya ? Kalau ya masih, berarti derajat kita akan lebih rendah dari pada binatang. Naudzubillaahi min dzaalik.

Selasa, 22 Oktober 2013

ORANG ZALIM SAMA SAJA DENGAN ORANG FASIK

Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah 2 : 59 yaitu :

فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُوا قَوْلًا غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ فَأَنْزَلْنَا عَلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا رِجْزًا مِنَ السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ [٢:٥٩]
 
Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang zalim itu dari langit, karena mereka berbuat fasik. 
 
فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ قَوْلًا غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِجْزًا مِنَ السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا يَظْلِمُونَ [٧:١٦٢]
 
Maka orang-orang yang zalim di antara mereka itu mengganti (perkataan itu) dengan perkataan yang tidak dikatakan kepada mereka, maka Kami timpakan kepada mereka azab dari langit disebabkan kezaliman mereka.
 
Allah memberitahukan kepada kita bahwa siapapun yang menentang aturannya sama saja orang yang menzalimi diri sendiri, dan mereka termasuk golongan orang-orang yang fasik. Mengapa demikian ?
Karena :
1. mereka mengganti perintah Allah dengan larangan, dan apa yang dilarang Allah dijalaninya.
2. setiap kebenaran disembunyikan demi untuk mencapai tujuannya sehingga orang lain percaya bahwa apa yang disampaikannya itu adalah benar, padahal sebenarnya salah.
3. menjual ayat-ayat Allah dengan harga murah, misalnya ada orang yang sedang gelap, minta dituntun supaya mendapatkan cahaya. Dia diberi ayat, tapi ada syarat   itu dan ini, yang sebenarnya hal itu tidak ada di AlQur'an dan Hadits nya.

Orang fasik adalah orang yang

1. melanggar perjanjian yang telah diikrarkannya baik dengan sesama manusia maupun dengan Allah
2. memutuskan silaturahmi, sedangkan Allah memerintahkan banyak2lah silaturahmi;
3. banyak membikin kerusakan di muka bumi.
 
 
 

JANGANLAH MENGHARAMKAN APA YANG DIHALALKAN ALLAH

Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah 2 : 58 yaitu :

وَإِذْ قُلْنَا ادْخُلُوا هَٰذِهِ الْقَرْيَةَ فَكُلُوا مِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ رَغَدًا وَادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُولُوا حِطَّةٌ نَغْفِرْ لَكُمْ خَطَايَاكُمْ ۚ وَسَنَزِيدُ الْمُحْسِنِينَ [٢:٥٨]

Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman: "Masuklah kamu ke negeri ini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak dimana yang kamu sukai, dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud, dan katakanlah: "Bebaskanlah kami dari dosa", niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu, dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik".

Dan Dia berfirman di dalam QS Al A'raf 7 : 161 yaitu :

وَإِذْ قِيلَ لَهُمُ اسْكُنُوا هَٰذِهِ الْقَرْيَةَ وَكُلُوا مِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ وَقُولُوا حِطَّةٌ وَادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا نَغْفِرْ لَكُمْ خَطِيئَاتِكُمْ ۚ سَنَزِيدُ الْمُحْسِنِينَ [٧:١٦١]

Dan (ingatlah), ketika dikatakan kepada mereka (Bani Israil): "Diamlah di negeri ini saja (Baitul Maqdis) dan makanlah dari (hasil bumi)nya di mana saja kamu kehendaki". Dan katakanlah: "Bebaskanlah kami dari dosa kami dan masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu". Kelak akan Kami tambah (pahala) kepada orang-orang yang berbuat baik. 

Melalui kedua ayat ini Allah memperingatkan kita semua yaitu :

1. Janganlah memakan makanan yang diharamkah Allah, masih banyak makanan lainnya yang telah dihalalkan oleh-Nya ;
2. Bersujudlah kepada Allah dengan rendah hati , jangan menjadi orang yang sombong ( tinggi hati ), karena kesombongan akan menghancurkan diri sendiri ;
3. Hormatlah dan tunduklah kepada Allah dan mintalah kepadanya penganpunan serta dibebaskan dari segala dosa , karena hanya Dia lah yang mampu melakukan itu semua,

Apabila ketiga hal di atas mau dilaksanakan dengan baik dan benar ikhlas hanya untuk Allah dan karena Allah, berarti telah berbuat kebaikan, maka Allah pun akan :

1. memaafkan segala kekeliruannya ;
2. menghapuskan segala kesalahannya ;
3. mengampuni segala dosa-dosanya ;
4. memberikan tambahan pahala kepadanya

NIKMAT YANG MANA LAGI YANG DIDUSTAKAN MANUSIA ?

Allah swt berfirman di dalam Q.S Al Baqarah 2 : 49 yaitu :

 وَإِذْ نَجَّيْنَاكُمْ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ يُذَبِّحُونَ أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْ ۚ وَفِي ذَٰلِكُمْ بَلَاءٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَظِيمٌ [٢:٤٩]

Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu. 

Melalui ayat ini Allah memberitahukan kepada kita semua bahwa bukan hanya kaum Bani Israil saja yang diselamatkan dari Fir'aun dan para pembesarnya. Akan tetapi termasuk kita semua juga telah banyak diselamatkan Allah dari berbagai macam kesulitan, kesempitan, kekacauan, bencana, kezaliman dsb terutama Dia telah memberi banyak kenikmatan seperti nikmat sehat, selamat, terutama nikmat iman dan Islam, nikmat beribadah.

Sadarkah kita bahwa kita sering menghadapi ujian dan cobaan yang sangat berat, bagaimana menyikapi sulitnya hidup sehari-hari, terkadang mengalami sempitnya mendapatkan rezki, untuk menafkahi keluarga, belum bagi yang terkena sakit. Namun dengan sifat kasing dan sayang-Nya Allah masih menyelamatkan, menolong dan melindungi kita. Dan tidak bosan2nya Dia mengingatkan kita melalui ayat2nya yang di dalam Al Qur'an diulang beberapa kali agar " Jangan lupa ya, jalani perintah-Ku, dan jangan mendekati apa yang diharamkan oleh-Ku. Semua itu Aku lakukan demi kebaikanmu semua, bukan untuk diri-Ku " kata Allah.

Akan tetapi di dalam kenyataannya, dalam kehidupan sehari-hari, kebanyakan manusia tidak mau mentaati perintah Allah, bahkan apa yang dilarang oleh Allah dilanggarnya. Dan pada saat melakukan pelanggaran itu, nampaknya nikmat-nikmat saja, seolah-olah dianggapnya hal sepele atau biasa saja.

Ya Rabb, seharusnya manusia itu merasa malu kepada-Mu, karena terlalu banyak menuntut meminta itu dan ini untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan terkadang dalam meminta itu manusia inginnya mengatur-Mu, agar permohonannya itu segera dikabulkan sesuai dengan kehendaknya.

Apabila permohonan kepada-Mu belum juga dikabulkan, maka mulailah keluhan banyak keluar dari mulutnya, lalu banyak protes kepada-Mu, sampai ucapan rasa keputus asaan keluar dari kedua bibirnya tanpa disadari.

Pada hal kalau dikaji dan direnungkan sungguh amat banyak berbagai kenikmatan yang telah Engkau berikan kepada manusia termasuk juga rahmat-Mu. Manusia hanya mementingkan untuk kebutuhan dunianya saja  ( pada hl dunia ini hanya sekejap ) , sedangkan untuk kepentingan akhiratnya disepelekan. Yang sebenarnya akhirat itu akan kekal abadi selama-lamanya.

Bagi manusia yang masih juga belum sadar diri untuk menjalani apa yang diperintahkan oleh-Mu dan menjauhi apa yang dilarang oleh-Mu, 

MANUSIA ZALIM TERHADAP DIRI SENDIRI

Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah 2 : 57 yaitu :

كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ ۖ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَٰكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ [٢:٥٧]  yang artinya adalah sebagai berikut , 

" Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu; dan tidaklah mereka menganiaya Kami; akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.

Dan Dia berfirman juga di dalam QS Al A'raf 7 : 160 yaitu :

 كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ ۚ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَٰكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ [٧:١٦٠] yang artinya adalah sebagai berikut , "  

"Makanlah yang baik-baik dari apa yang telah Kami rezekikan kepadamu". Mereka tidak menganiaya Kami, tapi merekalah yang selalu menganiaya dirinya sendiri.


Melalui ke dua ayat ini Allah menerangkan bahwa bacaannya dan artinya sama namun berada di surat yang berbeda, berarti Dia telah mengulangi apa yang telah difirmankan sebelumnya. Kenapa diulang-ulang ? Karena apa yang dilakukan manusia itu justru lebih banyak berbuat zalimnya daripada bersyukur dengan apa yang telah diberikan kepada mereka.

Dianggapnya apa yang telah dimilikinya itu adalah hasil kerja sendiri, tidak ada yang membantunya, adapaun panca indra yang mereka miliki itu dianggapnya adalah merupakan kodrat alam, jadi hal itu dianggap biasa saja, tidak terfikir bahwa itu semuanya adalah Allah yang mengaturnya.

Manusia kebanyakan selalu bekerja keras agar memperoleh hasil yang memuaskan, mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya agar jangan sampai tertimpa kelaparan di masa yang akan datang. Segala cara dilakukan, sampai aturan agama pun dilanggarnya. Agar dosanya tidak ditanggung sendirian, maka hasilnya saling berbagi dengan sesamanya tapi yang ada kaitannya dengan apa yang dikerjakannya, supaya aman.

Dianggapnya kalau hasil yang didapat itu dimakan sendiri maka dosanya takut terlalu besar, selain itu takut kalau ketahuan yang lain nanti rahasianya dibongkar, akhirnya terbentuklah suatu mafia yang kerjaannya sangat rapih dan bersih. Itu didunia lho ? Bisa saja selamat, akan tetapi, manakala mereka mati terus menghadap Allah, maka semua yang dilakukannya itu tidak akan lolos sedikitpun, baik dibalas baik dan buruk dibalas dengan buruk, tidak dirugikan sama sekali.


Contoh misalnya Mr.X kurupsi, agar kerjaannya aman maka sebagian hasilnya  dia bagikan kepada siapa yang berada di atasnya misalnya ada 5 orang, kemudian  yang jabatannya sejajar dengannya agar bungkam dibagi sebagian lagi untuk 5 orang. Karena Mr.X  melakukan ini dibantu oleh beberapa orang ( 5 orang ) di bawahnya, maka sebagian lagi dibagikan kepada 5 orang lagi. Sekarang bagaimanakah kedudukan Mr.X secara hukum agama ? 

1. Mr.X akan menanggung dosa yang diperbuatnya sendiri, dan ditambah dengan dosa2 ke 15 orang tersebut langsung Allah pindahkan ke Mr.X. Sedangkan segala amal ibadah yang telah Mr.X lakukan dari A sampai Z hilang dalam sekejap, dibagikan kepada yang 15 orang tersebut.
2. Setelah ke 15 orang tersebut menerima bingkisan dari Mr.X, lalu uangnya digunakan untuk belanja yang di ridodi Allah, agar dosanya bisa berkurang, karena tahu bahwa uang yang di dapat itu adalah uang yang di dapat dengan cara tidak halal. Allah tidak akan memberikan pahala sedikitpun kepada mereka. Alias amalnya ditolak, walaupun misalnya untuk membangun sebuah masjid yang megah.
3. Sekarang apabila ke 15 orang tersebut uangnya digunakan untuk memuaskan hawa nafsunya, misalnya untuk main perempuan, untuk judi, untuk minum arak, untuk menjalani riba dll, maka dosa perbuatan ke 15 orang itu ditambahkan lagi kepada Mr.X tersebut.

Semoga siapapun yang telah berbuat seperti ini, Allah bukakan pintu hidayahnya agar tidak mengulanginya lagi dan segera memohon ampunan kepada Allah serta bertobat kepada-Nya dengan taubatan nashuha ( tobat yang benar ) . Artinya sesali apa yang telah dilakukannya dan bersumpah untuk tidak mengulanginya. Dan ini merupakan salah satu usaha, adapun ketetapan apakah tobatnya itu dikabulkan atau ditolak Allah, hanya Allah saja yang tahu.

Senin, 21 Oktober 2013

INGATLAH SELALU NIKMAT ALLAH

Allah berfirman di dalam Q.S Al A'raf 7 : 141 yaitu

وَإِذْ أَنْجَيْنَاكُمْ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ ۖ يُقَتِّلُونَ أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْ ۚ وَفِي ذَٰلِكُمْ بَلَاءٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَظِيمٌ [٧:١٤١]
 
Dan (ingatlah hai Bani Israil), ketika Kami menyelamatkan kamu dari (Fir'aun) dan kaumnya, yang mengazab kamu dengan azab yang sangat jahat, yaitu mereka membunuh anak-anak lelakimu dan membiarkan hidup wanita-wanitamu. Dan pada yang demikian itu cobaan yang besar dari Tuhanmu". 
 
Melalui ayat ini Allah menceritakan tentang kaum Bani Israil kepada kita semua yaitu di Zaman Fir'aun. Raja Fir'aun itu terkenal kejam dan lalim termasuk juga para pembesarnya. terutama terhadap kaum Bani Israil. Siapapun yang menentang pemerintahan Fir'aun maka  langsung diazab dengan sagat berat. Dan siapapun yang melahirkan, apabila bayinya lelaki, maka langsung dibunuhnya, dan apabila perempuan bayinya maka dibiarkannya hidup.Dan yang lebih sesat lagi Raja Fir'aun sudah mengaku bahwa dirinya adalah Tuhan, karena tidak ada seorangpun yang berani menentangnya.

Namun dengan sifat kasing sayang-Nya ' Allah mengutus Nabi Musa untuk menyelamatkan kaum Bani Israil dari kekejaman Fir'aun dan sekaligus untuk menyadarkan Raja Fir'aun beserta para pembesarnya. Dengan firman-Nya di dalam Al Qur'an surat Al A'raf ayat 144 - 146 yang artinya sebagai berikut :
 
Allah berfirman: "Hai Musa, sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) kamu dan manusia yang lain (di masamu) untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara langsung dengan-Ku, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur". ( QS : 7 : 144 )
 
Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami berfirman): "Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik.  ( QS 7 : 145 )

Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya.  ( QS 7 : 146 )
 
Melalui ketiga ayat di atas kita dapat menyimpulkan bahwa ;
1. Nabi Musa as telah diberi kelebihan oleh Allah swt ( mukjizat ) untuk menyampaikan risalah-Nya kepada umat di zaman itu.
2. Tetap berpegang teguh atas apa yang telah Allah berikan kepadanya, dan juga agar tetap bersyukur.
3. Ingatkan umatnya apabila masih tidak percaya kepada apa yang kamu sampaikan maka akan dipalingkan oleh Allah mukanya.
4. Jika ada ayat-ayat yang sampai kepadanya kemudian mendustakannya, maka mereka dianggap orang yang lalai. Dan Allah pun akan melalaikan mereka, tidak akan mempedulikan kepentingan dan kebutuhan mereka.