Jumat, 31 Mei 2013

TEMPAT MENCARI PAHALA KE 5


TEMPAT MENCARI PAHALA  KE   5

Para sahabat semuanya setelah kita dapat membaca, mengkaji, dan menghayati uraian sebelumnya, maka kita dapat mendapatkan kesimpulan yaitu semakin banyak amal saleh, amal kebajikan yang kita lakukan, maka akan semakin besar pula peluang kita untuk masuk ke surganya Allah. Sebagaimana penegasan Allah melalui beberapa firman-Nya berikut ini :

Bagi yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka akan dimasukkan ke surganya Allah dan akan mendapatkan berbagai macam kenikmatan. Sesuai dengan firman Allah di dalam Q.S An Nisaa 4 : 124 yang berbunyi sebagai berikut



1.  وَمَن يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا [٤:١٢٤]
Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.
 
Allah menyediakan surga itu atas amal saleh atau amal kebajikan yang telah kita kerjakan sesuai dengan firman Allah di dalam Q.S Az Zuhruf 43 : 72 yang berbunyi sebagai berikut

وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ [٤٣:٧٢]
Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan “.

Allah menyediakan surge firdaus bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Sesuai dengan firman Allah di dalam Q.S Al Kahfi 18 : 107-108 yang berbunyi sebagai berikut :

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا [١٨:١٠٧]
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal,

خَالِدِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلًا [١٨:١٠٨]
mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya “ .


Bagi siapapun yang manjadi penghuni surge maka akan kekal di dalamnya sesuai dengan firman Allah di dalam Q.S Al Baqarah 2 : 82 yang berbunyi sebagai berikut
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ [٢:٨٢]
Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya “.

Allah tidak akan membebani seseorang yang melebihi kesanggupannya, maksudnya Allah tidak ingin membuat hambaNya susah, sesuai dengan firman-Nya di dalam Q.S Al A’raf 7 : 42 yang berbunyi sebagai berikut
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ [٧:٤٢]
dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya “.

Para sahabat semuanya itulah beberapa ayat Al Qur’an untuk kita semua dengan harapan semoga setelah membaca ayat ayat di atas kita semuanya tidak akan tertipu dan telena, lalai atau larut hanya mengikuti emosi dan pikirann negatip sehingga kita bisa selalu berada di jalan yang benar yaitu suatu jalan yang tidak menympang dari ‘aturan main’ yang telah ditetapkan Allah. Dan…… Insya Allah kita semua akan dijauhkan dari penyakit STRESS ataupun penyakit PENDENDAM
Barakallaahufiikum ………   Salam santun kamu untuk para sahabar semuanya
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Penulis     : Ki Kartawijaya Al Adiyat
Pekerjaan: Anggota Perguruan Tamansiswa Cabang Cirebon

Kamis, 30 Mei 2013

TEMPAT MENCARI PAHALA KE 4


Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Salam dan bahagia

TEMPAT  MENCARI  PAHALA  KE   4

Para sahabat semuanya perlu diketahui dan disadari oleh kita bersama bahwa tidak ada seorang manusia pun yang dibiarkan oleh Allah menempuh jalan yang tanpa rintangan. Bahkan para kekasih Allah yaitu para Nabi dan Rasul, bagaimana Allah menguji Nabi Nuh as dengan umatnya, bahkan anaknya sendiri menentangnya, bagaimanakah Allah menguji Nabi Yusuf  dengan kegantengannya diajak berzina oleh istri Sultan yang memeliharanya, bagaimana Nabi Musa as diuji dengan kaum Fir’aun, bagimana Nabi Ibraihim as diuji untuk menyembelih anaknya yang bernama Ismail as, juga menentang bapaknya yang menyembah berhala, bagaimana Allah menguji Nabi Isa ditantang oleh kaumnya untuk menghidupkan orang yang telah mati, bagaimana Allah menguji Nabi Ayub as dengan penyakitnya sampai harta  dan keturunannya habis, lalu ditinggalkan oleh istrinya karena Nabi Ayub as mengindap penyakit menular yang sangat berbahaya.

Sekarang kembali kepada diri kita masing-masing sudah seberat apa sih ujian yang diberikan Allah kepada kita semua, sudah sesulit apakan sih Allah memberikan kesulitan kepada kita, sudah sesempit apakah sih Allah menyempitkan jalan kehidupan kita. Mari kita lihat betapa beratnya ujian yang telah Allah swt berikan kepada para nabi dan Rasul. Boleh saja kita mengatakan itu kan Nabi dan Rasul, nah kalau kita kan orang biasa !!!  Okay boleh bilang begitu. Akan tetapi cobalah kita menengok kepada orang-orang yang tinggal di sekeliling rumah kita, tetangga kita, mungkin diantara mereka ada yang jauh lebih menderita, jauh lebih sulit dari apa yang kita alami, bahkan mungkin ada yang sampai tidak makan karena memang sudah tidak ada lagi yang dimakan. Kalau sudah begitu apakah kita mengucapkan rasa syukur kita kepada Allah swt atas apa yang telah Dia berikan kepada kita semua.

Apabila masih mengeluh lagi coba sekarang makanan atau minuman yang masuk ke mulut kita itu ciptaan siapa, bumi yang dipijak oleh kita ini milik siapa, angin yang berhembus dan sebagian dihirup oleh kita itu milik siapa, api yang digunakan untuk memasak oleh kita itu ciptaan siapa , matahari yang menyinari kita dengan mengeluarkan berbagai macam zat kehidupan itu ciptaan siapa, bulan yang bersinar dan bintang yang cahayanya gemerlapan indah dipandang oleh kita supaya kita tidak takut di malam hari itu siapa yang mengaturnya. Dan masih banyak lagi yang tidak kami sebutkan.

Kembali lagi apakah kita masih tidak merasa malu kepada Allah swt atas semua itu. Bagi Allah bukanlah perkara yang sulit untuk memusnahkan kita semua dalam sekejap, jangankan hanya kita,  seluruh isi alam semesta kalau Allah menghendaki kehancuran itu sungguh sangatlah mudah. Oleh karena itu marilah kita sadar diri, lakukan segala perintah Allah swt dengan ikhlas dan rido serta jauhi apapun yang dilarang oleh Allah, agar kita semua mendapatkan barokah, rohmat dan rido-Nya

Barakallaahufiikum…… Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Salam dan bahagia

Penulis      : Ki Kartawijaya Al Adiyat
Pekerjaan: Anggota  Perguruan Tamansiswa Cabang Cirebon

TEMPAT MENCARI PAHALA KE 3


Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

TEMPAT  MENCARI  PAHALA  KE  3

Para sahabat semuanya Allah swt telah melengkapi kita semua dengan mata , telinga , dan hati. Apa yang Allah lakukan ini tidaklah mungkin kalau tanpa maksud dan tujuan. Perlengkapan ini merupakan sarana bagi Allah untuk menguji kita semua, apakah dengan ujian dalam situasi dan kondisi bagaimanapun ( apakah situasi kondisi baik atau buruk ), masih mampu tetap bertahan untuk mentaati atau mengikuti ‘aturan main’ yang telah ditetapkan oleh-Nya ataukah kita akan bersikap sebaliknya, mendustakan-Nya, meingingkari-Nya, meperolok-olok-Nya bahkan menentang-Nya.
Marilah kita simak firman Allah swt di dalam Q.S Al Insaan 76 : 2-3 yang berbunyi sebagai berikut

إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنسَانَ مِن نُّطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَّبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا [٧٦:٢]إِنَّا هَدَيْنَاهُ السَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُورًا [٧٦:٣]

Yang artinya berbunyi sebagai berikut :
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.--- Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir “ .
Dan firman Allah yang lain di dalam Q.S At Thaariq 86 : 6 – 7 yang berbunyi sebagai berikut

خُلِقَ مِن مَّاءٍ دَافِقٍ [٨٦:٦]إِنَّهُ عَلَىٰ رَجْعِهِ لَقَادِرٌ [٨٦:٨]


Yang artinya bebrunyi sebagai berikut
Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, --- yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan

Para sahabat semuanya sekarang kita telah tahu bahwa Allah menciptakan kita yang hina dan bau yaitu setetes mani yang bercampur yang keluar dari antara tulang sulbi lelaki dan tulang dada perempuan ketika mereka melakukan hubungan.

Kemudian dari air yang hina ini Allah sempurnakan dan muliakan agar menjadi manusia yang mulia tanpa cacat. Setelah dimuliakan oleh Allah , kemudian memberinya sepasang telingan untuk mendengar dan sepasang mata untuk melihat. Bisakah kita semuanya menjaganya dan memeliharanya, dan mengembangkannya sebagai alat untuk menambah amal kebajikan yang Allah ridoi, karena kita semuanya tetap akan kembali ke Allah swt dan akan ditanyakan Dia memberi sepasang telinga dan sepasang mata itu digunakan untuk apa. Dan kelak di akhirat telinga kita dan mata kita akan berbicara langsung kepada Allah swt apa yang elah dilakukan oleh kita.

Apabila kita dapat menggunakan mata dan telinga kita sesuai dengan apa yang diridoi oleh Allah, maka kita akan mendapatkan pahala  dan apabila telinga dan mata kita digunakan untuk hal-hal yang tidak diridoi Allah maka kita akan mendapatkan celaka bahkan akan dihinakan Allah, lebih rendah dari pada binatang . Allaahu Akbar.  Subhanallah .

Barakallaahufiikum…… Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Salam dan bahagia

Penulis      : Ki Kartawijaya Al Adiyat
Pekerjaan: Anggota  Perguruan Tamansiswa Cabang Cirebon