Minggu, 31 Agustus 2014

SURAT AL BAQARAH AYAT 174 - 176




Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat 174 – 176  yang berbunyi ;

إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ الْكِتَابِ وَيَشْتَرُونَ بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا ۙ أُولَٰئِكَ مَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ إِلَّا النَّارَ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ [٢:١٧٤]
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih.

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَىٰ وَالْعَذَابَ بِالْمَغْفِرَةِ ۚ فَمَا أَصْبَرَهُمْ عَلَى النَّارِ [٢:١٧٥]
Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka!

ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ نَزَّلَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ ۗ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِي الْكِتَابِ لَفِي شِقَاقٍ بَعِيدٍ [٢:١٧٦]
Yang demikian itu adalah karena Allah telah menurunkan Al Kitab dengan membawa kebenaran; dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang (kebenaran) Al Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh (dari kebenaran).

Melalui ayat-ayat ini Allah swt menjelaskan kepada kita semua bahwa ;

1.    Dia menurunkan Al Qur’an untuk manusia itu mengandung kebenaran. Orang-orang yang memperdebatkan agama tanpa kembali ke tuntunan aslinya yaitu Al Qur’an dan rangsHadits, masing-masing merasa benar sendiri, adalah orang yang sesat .

2.    Barangsiapa yang menyembunyikan kebenaran tentang ayat-ayat Allah, hanya untuk keperluan pribadi ataupun golongannya, maka termasuk golongan  sesat .

3.    Barangsiapa yang menjual ayat-ayat Qur’an dengan harga murah berarti sama saja telah melalaikan yang dan mempermainkan ayat-ayat Allah, tidak menghargai Al Qur’an. Dengan tidak menghargai Al Qur’an berarti tidak menghargai Rasulullah saw sebagai amanat pembawa kitab tersebut dan mukjizat beliau, juga termasuk Malaikat sebagai pembawa wahyu Allah , dan yang paling utama lagi  tidak menghargai dan menghormati Allah.

4.    Orang-orang seperti ini sama saja seperti membeli kesesatan dengan petunjuk , membeli siksa dengan petunjuk, membeli keburukan dan kebaikan , membeli neraka dengan surga.

5.    Apabila hal yang empat tersebut terjadi pada kita maka sama saja kita sedang menelan api neraka. Diri  kita akan dalam keadaan kotor dan Allah tidak mau bertemu dengan kita dan pasti kita akan mendapat azab yang pedih di neraka


Semoga kita tidak sampai tersesat sejauh itu dan Allah semakin membukakan lagi pintu ramat dan ridoNya buat kita semua.

SURAT AL BAQARAH 172 - 173



Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat 172 – 173  yang berbunyi ;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ [٢:١٧٢]
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.

إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ [٢:١٧٣]
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Melalui ayat yat ini Allah swt bertanya kepada kita semua yaitu jika kita beiman kepadaNya maka ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi diantaranya adalah :

1.      Kita dilarang menyembah apapun dan siapapun, kecuali Allah, karena hanya Dia lah yang berhak disembah.

2.      Di dalam mencari rezeki ( karunia ) Allah, maka harus dengan cara baik dan benar sesuai aturan main Allah dan RasulNya .

3.      Kita harus banyak bersyukur kepada Allah atas berbagai macam kenikmatan Nya yang telah kita nikmati bersama .

4.      Apabila ada sesuatu yang sifatnya darurat, misalnya karena tidak ada lagi sesuatu yang dimakan, atau untuk mengobati suatu penyakit karena tidak ada lagi obat lainnya, maka yang diharamkan itu bisa dihalalkan asalkan hanya sebatas kebutuhan saat itu .


5.      Allah itu Maha Pengampun, artinya Dia akan mengampuni hambaNya bagi siapapun yang memohon ampunanNya. Dan Dia juga Maha Penyayang artinya Dia amat menyayangi hambaNya.

SURAT AL BAQARAH AYAT 170 - 171



Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat 170 – 171 yang berbunyi ;

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا ۗ أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ شَيْئًا وَلَا يَهْتَدُونَ [٢:١٧٠]
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?".

وَمَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا كَمَثَلِ الَّذِي يَنْعِقُ بِمَا لَا يَسْمَعُ إِلَّا دُعَاءً وَنِدَاءً ۚ صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَعْقِلُونَ [٢:١٧١]
Dan perumpamaan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti.


Melalui ayat ayat ini Allah swt memberitahukan yang kepada kita semua bahwa Dia memerintahkan orang-orang kafir dan musyrik untuk membaca Al Qur’an.  Mengikuti petunjuk yang ada di dalamnya , menghayatinya dan memahaminya lalu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena Al Qur’an yang Allah turunkan itu untuk dijadikan pedoman , petunjuk dantuntunan hidup bagi manusia.

Namun sayang sekali mereka tidak mau mengikuti apa yang diperintahkan Allah. Mereka lebih percaya dengan apa yang telah dijalani oleh nenek moyangnya, dan apa yang telah dipelajari dari nenek moyangnya.  Padahal nenek moyangnya itu tidak tahu sama sekali bahwa apa yang telah dijalaninya itu akan menjadikan dirinya selamat atau tidak. Walaupun di dunia mereka selamat, belum tentu akan selamat di akhirat .

Bagi siapa saja yang tidak mau mengikuti perintah Allah dan petunjuk rasulNya, maka hidupnya berada di jalan yang sesat. Mereka itu punya mata tapi tidak bisa melihat hal-hal yang benar menurut aturan agama. Begitu pula dia punya telinga tapi setiap kebenaran yang masuk ketelinganya tidak terdengar. Juga mereka punya mulut tapi tidak bisa berkata sesuai dengan apta hatinya yang dikehendaki Allah. Mereka itu sudah buta , tuli dan bisu. Apapun yang datang kepada mereka dianggapnya salah semuanya, yang benar hanya apa kata hatinya sendiri, layaknya air yang jatuh di daun talas, tidak ada bekasnya.

Allah menurunkan Al Qur’an itu agar dibaca bukan hanya arabnya saja karena ayat Allah itu bukan syair dan lagu, tapi tuntunan. Jadi apa yang dibaca itu harus bisa dimengerti dan dipahami maksud dan isi kandungannya . Berarti kita harus punya Al Qur’an yang ada terjemahannya. Ingat bukan dihafalkan, tapi dibaca. Nanti pemahamannya Allah sendiri  yang akan memasukkannya ke dalam jiwa kita .


Sungguh amat disayangkan kalau kita sudah menganut agama Islam, punya Al Qur’an tapi tidak ada terjemahnya, lalu bagaimana kita akan memahami isinya. Saat melantunkan ayat-ayat Al Qur’an ,suaranya merdu , nadanya meliuk-liuk, tapi begitu ditanya artinya tidak tahu. Sama aja seperti burung beo yang berkicau, walau merdu suaranya tapi gak ngarti maksud dan tujuuannya. Kalau membeli pakaian 1 stel yang harganya Rp.100.000  lebih mampu, tapi beli 1  buah Al Qur’an terjemah yang harganya sekitar Rp.60,000 an gak mampu. Mudah – mudahan jadi PR kita semua.

Sabtu, 30 Agustus 2014

SURAT AL BAQARAH AYAT 168 - 169



Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat 168 – 169 yang berbunyi ;

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ [٢:١٦٨]
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.

إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ [٢:١٦٩]
Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.

Melalui ayat ayat ini Allah swt menyeru kepada kita semua agar kita memakan makanan yang halal yang sudah disediakan di muka bumi ini, carilah rezeki dengan cara yang halal yang diridoi Allah , sehingga apa yang didapat itu akan membawa keberkahan, dan mempermudah mendapatkan rahmat Allah.

Segala sesuatu yang diperoleh dengan cara yang menyimpang dari aturan main Allah dan rasulNya, maka akan mengandung racun, apabila dibelikan makanan, makanan tersebut mengandung racun. Makanan tersebut akan menjadi sel sel darah dan mengalir ke seluruh tubuh yang akhirnya bersarang di hati. Akibatnya hati menjadi kotor, sehingga akan menimbulkan penyakit di tubuh dan kalau bermohon kepada Allah akan sulit dikabulkan .

Akibat yang ditimbulkan dari makanan yang berpenyakit ( cara yang tidak halal ), jika terkena pada fisik, maka akan jadi penyakit yang susah disembuhkan. Apabila ingin sembuh maka cara berobatnya harus dengan dua cara yaitu berobat ke dokter dan bertobat kepada Allah. Cara inipun tidak menjamin kesembuhannya. Hal itu tergantung bagaimana kehendak Allah .

Barangsiapa yang tidak mematuhi seruan Allah melalui ayat ini maka telah mengikuti lang-langkah syaitan. Sedangkan syaitan itu merupakan musuh yang nyata , selalu berbuat dusta , selalu mengajak berbuat keji dan munkar.

Syaitan  itu ada yang nampak dan ada yang tidak nampak. Yang tidak nampak adanya di dalam hati manusia . Kerjaannya adalah membisikkan ke dalam hati manusia untuk berbuat keji dan munkar, berbuat zalim terhadap sesamanya . Sedangkan syaitan yang nampak adalah diri manusia itu sendiri dalam wujud prilakunya itu menyimpang dari aturan main Allah dan RasulNya . 

SURAT AL BAQARAH AYAT 165 - 167



Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat 165 – 167 yang berbunyi ;

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ [٢:١٦٥]

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).

إِذْ تَبَرَّأَ الَّذِينَ اتُّبِعُوا مِنَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا وَرَأَوُا الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْأَسْبَابُ [٢:١٦٦]

(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali

وَقَالَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّءُوا مِنَّا ۗ كَذَٰلِكَ يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ ۖ وَمَا هُمْ بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ [٢:١٦٧]

Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: "Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami". Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka.

Melalui ayat ayat ini Allah swt memberitahukan kepada kita semua bahwa ;

1.    “Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah.” Maksudnya sebagian diantara manusia yang tidak mau menyembah Allah. Mereka masih menyembah kepada selain Allah, sebagai tandingan terhadap Allah. Mereka mempersekutukan Allah.

2.    Mereka lebih memperhatikan , mencintai dan mengutamakan sesembahannya daripada Allah, karena mereka menganggap sesembahannya itu lebih baik segala-galanya daripada Allah .

3.    Lalu, “  Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah “ maksiudnya ada sebagian orang lagi yang hanya mencintai Allah . Allah di atas segala-galanya. Tidak ada lagi yang mereka cintai kecuali Allah .

4.    Lalu, “Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). “ . Maksudnya sampai saat ini manusia itu lebih banyak yang kafir, munafik dan fasik, yang tidak menjalani agamanya dengan baik dan benar daripada beriman. Mereka masih tidak menyadari bahwa yang paling kuat dan paling benar hanya Allah. Apabila mereka masih tidak mau kesalahannya dan bertobat kepada Allah, maka mereka akan menjadi orang yang menyesal.

5.    Lalu pada ayat berikutnya ( ayat 166 )    dijelaskan bahwa setelah mati , maka putuslah dengan orang-orang biasa diikutinya, dan yang dihadapinya sekarang hanyalah siksa dan azab yang mengerikan, tidak ada pertolongan, bantuan maupun perlindungan dari siapapun dan dari manapun .

6.    Lalu pada ayat berikutnya ( ayat 167 ) dijelaskan bahwa bagi mereka yang tidak beriman kepada ( Allah, hari kemudian , malaikatNya , kitab2Nya , rasul2Nya ) merasa menyesal ( setelah mereka mati ) ,karena segala perbuatan buruknya itu diperlihatkan semuanya tidak ada yang terlewatkan sedikitpun dan  mereka minta agar dihidupkan kembali, artinya dikembalikan lagi ke dunia dan akan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi apa yang dilarang oleh Allah .


7.    Akibat perbuatan buruk mereka itu , mereka ditempatkan oleh Allah di tempat yang paling buruk yaitu neraka, dan kekal di dalamnya.

Jumat, 29 Agustus 2014

SURAT AL BAQAQARAH AYAT 164



Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat   164  -  yang berbunyi sebagai berikut ;

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ [٢:١٦٤]
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

Melalui ayat ini Allah memberitahukan sebagian tanda-tanda kebesaranNya dan KekuasaanNya adalah sebagai berikut ;

1.        penciptaan langit dan bumi “ maksudnya alam dunia ini adalah ciptaanNya, milikNya , cahayaNya , Langit yang berada di atas adalah sebagai atap, lengkap dengan planet- planetnya . Dan bumi sebagai lantainya juga lengkap dengan segala isinya, baik yang ada di dalam bumi dan yang berada di atas bumi ( antara langit dan bumi )

2.      Lalu, silih bergantinya malam dan siang “ maksudnya Dia lah yang menjadikan malam yang gelap gulita dan siang terang benderang. Dengan pergantian malam dan siang itu amat banyak manfaatnya, sebagian di antaranya adalah untuk menentukan waktu shalat, karena pada saat itu belum ada jam waktu. Dengan malam bisa kita gunakan untuk istirahat, tidur setelah bekerja keras sepanjang hari untuk mencari karuniaNya agar keesokan harinya begitu bangun dari tidur badan terasa segar. Dan siangnya digunakan kita untuk bekerja mencari karuniaNya.

3.      Lalu, “ bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia  “ maksudnya Dia lah bahtera yang berlayar di laut ( perahu ). Dia sudah menciptakan perahu/kapal itu jauh sebelum ada umat N.Muhammad ( yang sekarang ) yaitu pada zaman N.Nuh as. Kalau kapal/perahu model dulu hanya mengandalkan kekuatan angin yang ditahan dengan layar, tapi perahu zaman sekarang sudah menggunakan mesin. Kapal/perahu/bahtera ini bisa untuk mengantar barang atau manusia antar pulau atau antar negara melalui laut .

4.      Lalu, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya “ maksudnya Allah menurunkan hujan itu sebagai tanda rezeki dariNya yang nampak, sedangkan yang tidak nampaknya adalah terkabulnya doa seorang hamba, yang bermohon kepadaNya. Mengapa disebutnya rezeki ? Dengan turunnya hujan ke bumi, maka bumi yang tadinya kering/tandus dan mati berubah menjadi basah subur dan menumbuhkan tanam-tanaman, tetumbuhan dan pepohonan untuk mencukupi kebutuhan manusia sebagai rezeki dari Allah ..


5.      Lalu,Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan “ maksudnya selain tetumbuhan, tanaman dan peohonan, juga Dia ciptakan berbagai macam hewan baik di darat maupun di laut , juga untuk kebutuhan manusia.

6.      Lalu, “dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi “ maksudnya Dia juga menciptakan makhluk yang tidak nampak yaitu angin. Dengan angin Dia kisarkan dan kendalikan sesuai kehendakNya. Dan Dia perintahkan angin juga untuk melayani kebutuhan manusia. Manusia tanpa angin/udara/hawa maka akan mati

7.      Lalu, sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan “ maksudnya Dia memberitahukan kita sekaligus bertanya kepada kita bahwa Dia telah memberi kita otak untuk berfikir, mata untuk melihat, kenapa hanya digunakan untuk memikirkan urusan dunia saja ( yang hanya sekejap ) , tidak digunakan untuk melihat dan memikirkan tanda-tanda Kebesaran dan Kekuasaan Allah, sebagai salah satu wujud ibadah pendekatan diri kepada Allah untuk kebutuhan dan kepentingan akhirat ( yang kekal ) .


8.      Semoga dengan mengkaji ayat ini kita menjadi sadar diri, hati, jiwa dan akal fikiran kita yang selama ini tertutup dengan tanda-tanda Kebesaran dan Kekusaan Allah menjadi terbuka atas izin, barakah, rahmat da ridoNya. Aaaaamiin.

Kamis, 28 Agustus 2014

SURAT AL BAQARAH AYAT 161 - 163



Allah berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat 161  -

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ [٢:١٦١]
Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para Malaikat dan manusia seluruhnya.
خَالِدِينَ فِيهَا ۖ لَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْظَرُونَ [٢:١٦٢]
Mereka kekal di dalam laknat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh.
وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ [٢:١٦٣]
Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Melalui ayat-ayat ini Allah memberikan pernyataan tentang dirinya kepada kita semua yaitu

1.       Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa” maksudnya Dia itu tunggal, tida berputera dan tidak diputerakan, dan tidak ada yang mampu menandinginya . Dan Dia itu adalah tuhan semua makhluk seisi alam semesta ini ;

2.       “tidak ada Tuhan melainkan Dia” maksudnya tidak ada Tuhan yang berhak disembah, kecuali Dia ( Allah ). Kita semua wajib menyembahNya, mengabdi dan berbakti kepadaNya, tunduk taat dan mematuhiNya. Apa yang diperintahkan olehNya wajib kita taati dan apa yang dilarang olehNya, wajib kita tinggalkan ;

3.       Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” Maksudnya Dia itu amat menyayangi makhluknya, tidak pandang orang, dan juga amat mengasihi makhlukNya, tidak pilih kasih, tapi khusus hanya orang-orang yang beriman kepadaNya, yang mentaati aturanNya ;

4.       Orang-orang yang tidak mentaatiNya, termasuk golongan kafir dan orang-orang seperti ini akan dilaknat, dimurkai Allah. Mereka tidak mau mensyukuri apapun yang telah dimilikinya maupun yang masuk ke dalam tubuhnya ;


5.       Di dunia orang-orang kafir bisa tertawa-tawa, yang korupsi, bisa mesam mesem, dapat menikmati hasil kerjanya, yang menurutnya sukses. Mereka baru menyadari saat azal menjemputnya, ternyata apa yang telh dikumpulkannya , dan yang dicintainya ditinggalkan semuanya. Di dunia mereka bisa minta bantuan kepada siapapun . Tapi setelah di akhirat barulah mereka menyesal, disana mereka tida k ada yang menolong maupun melindungi mereka. Mereka kekal di neraka, suatu tempat tinggal yang terburuk. Sedangkan orang-orang yang beriman dan bertakwa kepadaNya, berada di surga, tempat yang terbaik di akhirt, dan merekapun sama kekal di dalamnya. 

Rabu, 27 Agustus 2014

SURAT AL BAQARAH AYAT 158 - 160



Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat 158 – 160  yang berbunyi ; rena Allah dan hanya untuk Allah .
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ ۖ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا ۚ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ [٢:١٥٨]
Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber'umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَىٰ مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ ۙ أُولَٰئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللَّاعِنُونَ [٢:١٥٩]
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati,
إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا فَأُولَٰئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ ۚ وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ [٢:١٦٠]
kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang.

Melalui ayat-ayat ini Allah swt memberitahukan kepada kita semua bahwa salah satu rukun Islam adalah ibadah haji. Ibadah haji ini dilakukan oleh kita atas izinnya maksudnya apabila dananya mencukupi. Dan salah satu syarat ibdah haji atau berumrah adalah melaksanakan sa’i antara Shafaa dan Marwa.

Baik yang berangkat haji maupun yang tidak ,semuanya harus melaksanakan empat rukun Islam yang lainnya yaitu ; 1. Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah, kecuali Allah. Lalu 2. Melaksanakan shalat wajib yang lima waktu . Lalu 3. Mengeluarkan sebagian hartanya untuk dizakatkan, infaq atau sadaqah . Lalu 4. Melaksanakan pasa wajib di bulan Ramadan. Apabila ada yang tidak dilaksanakan dari yang 4 ini maka bukan Islam namanya .Kalau yang 5 itu urusan Allah dan ke 4 nya ini harus dilaksanakan karena Allah dan hanya untuk Allah .

Bagi orang-orang yang melaksanakan karena Allah berarti telah membuktikan rasa syukur atas nikmatNya yang telah diterimanya, dan Allah itu Maha Mengetahui apa yang dikerjakan oleh hambaNya.

Bagi orang-orang yang mengingkari Allah, menentangNya, tidak mau mengikuti tuntunan RasulNya, termasuk orang-orang yang tadinya sudah beriman lalu berbalik menjadi kafir, maka mereka akan dilaknat Allah, kecuali mereka segera bertaubat kepaa Allah.

Allah akan menerima taubat mereka asalkan diliputi rasa sesal yang mendalam, lalu tidak mengulangi untuk yang berikutnya basegera merubah akhlaqnya menjadi orang baik sesuai dengan aturan agama.

Senin, 25 Agustus 2014

HIDUP ITU MEMANG PILIHAN



HIDUP ITU ADALAH PILIHAN, MAU PILIH YANG MANA  ?

Allah swt berfirman di dalam QS Al Jatsiyat ayat 23 yang berbunyi :

أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَىٰ عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَىٰ سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَىٰ بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ [٤٥:٢٣]

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?

Melalui ayat ini Allh swt bertanya kepada kita semua yaitu “pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya “ . Manusia yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya adalad mereka di dalam kehidupan sehari-harinya lebih mengutamakan kepentingan dunia.

Maksudnya mereka banyak berfikir serius dan berusaha keras demi urusan dunianya, sementara itu untuk urusan akhiratnya hanya santai-santai saja, bahkan banyak yang melalaikannya, melupakannya. Termasuk orang-orang yang sangat paham tentang agama, menggunakan agama  itu untuk kepentingan pribadinya atau golongannya.

Lalu , “Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya “ maksudnya Allah membiarkan orang-orang yang larut, yang terlena, yang mengumbar hawa nafsunya, memuaskan syahwatnya tentang urusan dunianya, alias mereka menikmati kesenangan hidupnya, tapi kesenangan yang menyesatkan .

Lalu, “Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya” maksudnya segala kebenaran, kebaikan tidak akan masuk ke telinganya, karena udah tuli, pendengarannya dah disumbat Allah. Lalu kebaikan dan kebenaran itu tidak terlihat olehnya karena penglihatannya itu dah ditutup Allah. Lalu kebaikan dan kebenaran itu tidak bisa merasuk ke hatinya, karena dah dikunci Allah.

Lalu, “Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat “ Maksudnya petunjuk itu hanya milik Allah. Dia akan berikan petunjuk itu kepada siapa yang Dia kehendaki dan akan mencaput petunjuk dari siapapun yang Dia kehendaki . Yang dapat petunjuk Allah berarti termasuk golongan orang-orang yang beriman dan yang dicabut ( tidak dapat ) petunjukNya maka termasuk golongan orang kafir, yaitu yang hidupnya dalam kesesatan yang nyata, walaupun memiliki harta benda yang berlimpah, pangkat atau jabatan tinggi, berpengaruh , berwibawa, berkuasa di dunia, semua itu tidak ada harganya di mata Allah.

Lalu, “mengapa kamu tidak mengambil pelajaran ? “ Dari ayat ini Allah swt telah memberikan gambaran tentang kehidupan manusia di dunia ini, mana yang baik dan mana yang buruk bagi  manusia di sisiNya, tidak tua / muda , lelaki / wanita , kaya / miskin, berilmu / bodoh , pejabat / rakyat . Tinggal bagaimana kita bersikap , mau memilih kehidupan yang mana.

Kita mau hanya dengan kesenangan yang sesaat dan menyesatkan yang dibenci, dimurkai dan dilaknat Allah ( di dunia ) atau kesenangan yang kekal, yang abadi yang disukai Allah .

Semoga kita semua mendapatkan taufik dan hidayah dari Allah setelah membaca status ini   atas izinNya . Kesalahan adalah milikku (manusia) ,maka maafkan aku Ya Allah, dan kebenaran mutlak milikMu, maka aku kembalikan kepadaMu , karena itu adalah milikMu .


Wallaahu a’lam bish shawwab .