Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Salam dan bahagia,
Salam jumpa lagi bersama Butir Uraian Ayat Ayat Al Qur’an dan
Refleksi Alam Al Qur’an.
Para sahabat semua Rasulullah telah berpesan melalui sabdanya
bahwa nanti pada suatu masa banyak manusia mencintai tentang lima hal , akan
tetapi melupakan lima hal lagi.
Seperti apakah lima hal tersebut ?
Kelima hal tersebut adalah :
- Manusia mencintai dunia, akan
tetapi melupakan akhirat. Maksudnya untuk urusan dunia ibaratnya bekerja
dari pagi sampai pagi lagi ,yang dperbincangkan kebanyakan urusan dunia
saja, sedangkan untuk urusan akhirat santai-santai saja. Padahal
kehidupan dunia itu hanya sesaat sedangkan kehidupan akhirat abadi.
- Manusia mencintai harta, akan
tetapi melupakan hisab. Maksudnya demi mendapatkan harta
sebanyak-banyaknya segala cara dilakukan, tidak perduli cara tersebut
cara halal atau cara haram, yang penting tujuan tercapai. Mereka lupa
bahwa nanti apa yang telah dimilikinya itu akan dipertanggung jawabkan di
hadapan Allah ;
- Manusia mencintai makhluk,
akan tetapi melupakan Khaliq. Maksudnya begitu mudahnya ucapan meluncur
dari kedua buah bibir demi apa yang diinginkannya terpenuhi, si anu
cantik, si anu bahenol, si anu lugu,sopan, si anu ganteng, si anu cakep
dan banyak lagi pujian-pujian yang bisa memabukkan yang mendengarkan. Dia
tidak sadar bahwa semua yang disebutkan itu ada yang menciptakan, dan
alangkah malunya memuji, menyanjung, dan merayu manusia bisa , sedangkan
untuk memuji, menyanjung dan merayu Allah yang telah menciptakan mereka
itu mulutnya susah sekali, kaya terkunci, kayanya tuh sayang banget kalau
untuk memuji Allah, karena tidak Nampak hasilnya.
- Manusia mencintai dosa, akan
tetapi melupakan tobat. Maksudnya sudah tahu bahwa berbuat dosa itu akan
celaka, sudah tahu bahwa api itu panas tapi suka bermain api. Dan semua
itu dilakukan dengan suka cita karena apa yang diinginkannya terlaksana.
Sedangkan mereka tyidak pernah tobat ,tidak pernah memohon ampunan kepada
Allah.
- Manusia mencintai rumah untuk
tempat tinggal, akan tetapi melupakan kuburan. Maksudnya rumah untuk
tempat tinggal dibuat dengan seindah mungkin , senyaman mungkin, dan
seaman mungkin, hanya sayangnya sebatas kontrak hidup di dunia yang hanya
beberapa puluh tahun, setelah itu ditinggalkan. Lalu pergi ke mana ?
tidak lain ke rumah tinggal yang baru dengan ukuran 2m x 1,5 m dan
kedalaman 2m dan inipun sementara. Adapun rumah yang aslinya adalah di
akhirat. Rumah di kuburan saja sudah menentukan apakah tempat itu layak
huni atau tidak. Kalau tempat itu layak huni untuknya maka di akhirat
akah lebih layak lagi, sebaliknya apabila tidak layak huni maka diakhirat
tempat tinggalnya lebih buruk lagi. Apakah yang membuat rumah akhirat itu
layak huni ? Tidak lain dengan memperbanyak amal soleh, menyebarkan,
menyampaikan ilmu yang bermanfaat kepada orang banyak. Walaupun ilmu
agamanya mendalam, ayat-ayatnya hafal, haditsnya nglotok (luar kepala)
selama ilu itu baru untuk diri sendiri, tidak ditularkan kepada orang
lain, berarti ilu itu tidak bermanfaat. Termasuk juga beramal jariyah ( amal
yang bisa mengalir terus menerus mengalir ke dirinya walaupun dia sudah
meninggal )
Barakallaahufiikum…………Salam santun kami untuk
para sahabat semua…………Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua dan dapat diambil
hikmahnya untuk kita serta dapat untuk membuka hati kita yang selama ini telah
tertutup……..Andaikan ada salah kata atau tulis, itu adalah kesalahan kami
dan………..Ya Allah ampunilah atas hal tersebut ………Dan marilah kita bersihkan dan
sucikan hati kita, jiwa kita dan akal fikiran kita dengan mengucapkan
Laa ilaaha illallaah Muhammadurrasuulullaah saw Allahu Akbar
Subhanallaah Subhanakallaahumma wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta
astaghfiruka wa’atuubu ilaik.
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar