SURAT YASIN AYAT 39 – 40
Allah swt berfirman di dalam QS. Yaasiin ayat
39 – 40 yang berbunyi sebagai berikut
وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ [٣٦:٣٩]
Dan
telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai
ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.
لَا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ
سَابِقُ النَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ [٣٦:٤٠]
Tidaklah
mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului
siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
Allah memberitahukan kepada kita semua bahwa sebagian
tanda-tanda kebesaranNya yang lain adalah bulan dan matahari.
Bulan munculnya di malam hari dari ufuk Barat ke ufuk
Timur. Awal bentuknya kecil seperti mancung, semakin lama semakin membesar
sampai bundar penuh, yang dikenal dngan istilah bulan purnama. Dan pada bulan
purnama inilah bulan memancarkan sinarnya yang penuh. Setelah itu mulai bulan
mulai mengecil kemudian hilang. Peredarannya tetap tidak berubah dari ufuk
Barat sampai ufuk Timur.
Sedangkan matahari dari awal sampai akhir bulan
bentuknya tidak berubah dan memancarkan sinarnya yang sangat terang benderang.
Dan sinar dari matahari ini mengeluarkan berbagai macam zat untuk menghidupi
dan kehidupan semua makhluknya yang berada di muka bumi. Matahari keluar atau
terbit di ufuk Timur dan tenggelam di ufuk Barat.
Anatara matahari dan bulan keduanya tetap bergerak
pada garis edarnya, mereka tidak saling mendahului.Dan hal ini berlangsung
selama dunia ini masih ada, sampai hari yang ditentukan yaitu Hari Kiamat.
Mari kita renungkan sejenak tentang kedua makhluk ini.
Tetap saja manusia selalu menilai dari dua sisi baik dan buruk. Misalnya
apabila bulan tidak muncul, suasana akan gelap gulita, dan jelas agak mencekam
terlebih-lebih lagi kalau di laut yang tidak jelas arah timur dan baratnya,
antara selatan dan utara. Namun saat bulan muncul, bersinar dengan indahnya.
Apa yang dilakukan manusia ? Bukannya bersyukur dengan hal tersebut, akan
tetapi banyak yang di salah gunakan, terutama bagi kalangan remaja untuk
berpacaran yang belum menjadi mukhrimnya .
Bagaimanakah dengan matahari ? Hal inipun sama.
Apabila matahari bersinar dengan amat terangnya, maka hawa yang dikeluarkan
tentunya amat panas. Dan .... manusia banyak yang mengeluh merasa kepanasan,
gerah, serba salah , di dalam rumah panas, apalagi di luar akan lebih panas,
akhirnya sumpah serapahpun keluar dari mulutnya. Mereka gak sadar bahwa dibalik
keluhan mereka ada yang memang sangat mengharapkan sinar tersebut yaitu
tetumbuhan, tanam-tanaman, pohon-pohonan, tukang cuci pakaian ( laundry ) dan
sejenisnya.
Dari kedua hal ( bulan dan matahari ) ini kita dapat
pembelajaran misalnya dari bulan awalnya gak ada lalu muncul kecil, lama
kelamaan membesar, kemudian mengecil lagi , lalu tidak ada. Hal ini terjadi
pada kita manusia , awalnya tidak ada, lalu Allah menciptakan kita, dimulai
dari dalam rahim, selama 9 bulan berada di tempat tersebut, terus lahir, jadi
bayi, lalu menjadi anak-anak, terus remaja, terus dewasa, setelah itu mulai
menua. Apa yang terjadi ? Kenikmatan kita oleh Allah mulai dicabut sedikit demi
sedikit, misal, rambut awalnya hitam mulai memutih, tumbuh uban. Tenaga mulai
banyak berkurang. Fisik mulai melemah. Penyakit mulai berdatangan. Terkadang
sering lupa. Ada juga prilakunya kembali lagi seperti anak kecil. Lalu.........
kematian datang, Jadi jelasnya keberadaan kita di dunia ini tidak selamanya,
semua yang dimiliki, yang disayangi, yang dicintai, akan ditinggalkan semua.
Yang menyertai kita apa ? Hanyalah amal kebajikan, itupun kalu dari saat ini
berbuat dan dikumpulkannya. Kalau kita tidak berbuat begitu, maka bekal untuk
akhirat kosong sama sekali.
Semoga kita semua dapat memanfaatkan kesempatan hidup
yang diberikan Allah kepada kita. Kita semua harus berusaha menjadi manusia
yang beruntung di sisiNya. Janganlah menjadi manusia yang berada di dalam
kesesatan . Kalau kita menghendaki keselamatan dan kebahagiaan di akhirat.
Kehidupan dunia ini hanyalah sementara, akan tetapi kehidupan akhirat kekal
selamanya, sehingga memerlukan bekal sebanyak-banyaknya sesuai dengan yang
dikehendaki Allah.
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
BalasHapusYang di maksud garis... Maksudnya apa... Apa matahari bergerak berjalan di garis edarnya...
Apa bumi yg bergerak mengelilingi matahari... Seperti yg di ajarkan disekolah sekolah sejak dini...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapushttps://langitselatan.com/2012/07/01/apakah-matahari-mengelilingi-bimasakti/
HapusMatahari yg mengelilingi bumi...bumi tak pernah bergerak.
HapusMasa? Lalu maksud surat Yasin ayat 40 itu gimana gan klu bumi gag pernah gerak?
HapusCoba cek terjemahan bahasa inggrisnya, "they all float, each in orbit" matahari dan bulan punya orbit sendiri (bulan mengorbit bumi, bumi mengorbit matahari)
BalasHapus