Assalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Salam dan bahagia
Selamat berjumpa kembali
dengan kami BUTIR URAIAN AYAT AYAT AL QUR’AN dan refleksialamalquran
Para sahabat semuanya
setelah kita mengkaji Surat Ad Dhuhaa dimana Nabi saw awalnya merasa kecil
hati, karena beliau anak yatim, tidak punya harta kecuali tinggalan orang
tuanya hanya seekor unta dan seorang
hamba sahaya yang biasanya Allah swt selalu menurunkan wahyu kepada beliau,
dalam jangka waktu yang agak lama wahyu tidak turun-turun, beliau beberapa kali
pergi ke gua Hira, tempat beliau menerima wahyu yang pertama, dengan harapan
barangkali wahyu akan turun disana, namun tidak juga turun, sehingga beliau
bersedih hati,karena merasa telah dijauhi Allah swt, ditambah lagi tantangan
dalam menghadapi orang-orang kafir dan musyrik Mekah yang semakin menjadi-jadi
mengganggunya, dan mereka mengajak agar beliau ikut bersama golongan mereka.
Sungguh saat itu beliau merasa kehilangan pegangan, sedangkan selama ini
pegangan beliau hanya Allah swt saja, tidak kepada selain Dia.
Namun kesedihan itu tidak
berlangsung lama karena Allah swt datang kepada beliau untuk menentramkan hati
beliau dan sekaligus memberikan berita gembira untuk beliau, bahwa Allah swt akan
tetap selalu mendampingi beliau, membimbing beliau, menyelamatkan beliau dari
mara bahaya dan melindungi beliau dari berbagai macam gangguan baik yang nampak
maupun yang tidak nampak. Selain dari itu Allah swt akan mengangkat derajat
yang tertinggi di sisi-Nya, nama beliau akan semakin dikenal oleh manusia dan
akan dikenang selamanya di dunia. Apa
yang Allah swt berikan kepada beliau ini sungguh belum pernah diberikan kepada
para nabi dan rasul sebelum beliau.
Nabi Muhammad saw memang
awalnya seorang anak yatim, dan Allah swt telah memilihnya, berarti beliau
adalah salah seorang dari semuanya yang telah dipilih oleh Allah swt, dan Allah
menjadikannya sebagai manusia pilihan, karena akan menjadi contoh suri tauladan
bagi umat manusia se dunia. Dan Nabi saw mendengar itu semua beliau merasa
sangat gembira dan berterima kasih kepada Allah swt. Dan kegembiraannya itu telah
menjadi bahan pikiran beliau, biasanya kalau setelah
kesenangan,kegembiraan,kesejahtaraan sudah pasti akan menghadapi, kesulitan,
kesempitan, kesusahan, bisa juga kesengsaraan dan penderitaan, sehingga beliau
harus siap-siap menghadapi hal itu. Akan tetapi karena beliau sudah sangat
yakin kepada dirinya dan kepada Allah swt, karena Allah swt itu Maha Adil,
sehingga tidak akan membuat hamba-Nya susah,
tidak akan merugikan hamba-Nya, maka beliau sudah siap menerima segala
resiko yang akan dihadapi di masa mendatang.
Para sahabat semuanya itulah
sekilas tentang isi Surat Ad Dhuhaa , dan marilah kita sekarang beralih surat
yaitu surat Al Insyirah atau
ada juga yang menyebutkan dengan nama Asy
Syahr., dan ada pula yang menamakan surat Alam Nashrah yang artinya pelapang.
Pada surat ini Allah
menegaskan tentang nikmat-nikmat-Nya yang telah diberikan kepada Nabi Muhammad
saw. Dan Allah swt menyatakan bahwa disamping kesukaran ada kemudahan. Jadi apa
yang terlintas di hati Nabi saw yaitu Allah swt
dengan memberikan kegembiraan dan derajat, maka setelah itu Allah swt
pasti akan mengujinya dengan berbagai macam tugas kerasulannya, makanya diulang
kembali pernyataan Allah itu dalam ayat diterangkan duakali yaitu disamping
kesukaran ada kemudahan. Oleh karena itu Nabi saw diperintahkan agar tetap
melakukan amal-amal saleh atau amal-amal kebajikan, tabah dalam menghadapi
berbagai macam situasi dan kondisi serta jangan lupa selalu bertawakal kepada
Allah swt.
Firman Allah swt di dalam Q.S Al Insyirah 94 : 1
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ [٩٤:١]
Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,
Para sahabat semuanya melalui ayat ini Allah swt
bertanya kepada Nabi Muhammad saw yaitu “Bukankah Kami telah melapangkan untuk
dadamu ( Muhammad ) ?” Maksudnya Allah swt telah melapangkan dada Nabi Muhammad
saw dan menyelamatkan beliau dari
ketidak tahuan tentang syari’at. Juga Nabi saw diselamatkan Allah swt dari
kaumnya yang bodoh lagi keras kepala, dan mengingkari kebenaran. Padahal Nabi
saw selalu mencari kebenaran itu bukan untuk dirinya sendiri, akan tetapi untuk
melepaskan mereka dari kebodohan, dari kehancuran dan agar mereka selamat di
dunia dan di akhirat.
Tujuan Allah swt
memberitahukan melalui ayat ini adalah untuk membersihkan jiwa Nabi saw dari
berbagai macam kecemasan, dijauhkan dari rasa resah dan gelisah, kesusahannya
diganti dengan kemudahan, kesempitannya digantikan dengan kelapangan.
Nabi saw juga bisa menjadi tenang dan percaya akan
pertolongan dan bantuan Allah swt kepadanya. Beliau percaya dan sangat yakin
bahwa Allah menugasi beliau sebagai rasul bukan asal-asalan akan tetapi
benar-benar, dan Allah swt tidak akan membantu musuh2nya. Inilah anugerah Allah
swt kepada nabi Muhammad saw.
Para sahabat semuanya uraian
di atas bisa dijadikan pembelajaran kita semua bahwa yang namanya kehidupan itu
selalu pasang surut, naik turun, susah senang, lebih kurang, sakit sehat dst,
dan semua itu memang Allah swt yang mengatur dan kalau sudah waktunya Dia juga
yang merubahnya, tujuannya tidak lain merupakan ujian dan cobaan Allah swt
kepada kita semua. Selagi kita sedang diberikan berbagai kesenangan, kemudian
kita banyak bersyukur kepada-Nya maka, itu bisa menjadi tambahan ladang amal
kebajikan, namun apabila kita menjadi kufur maka yang datang kepada kita adalah laknat. Apabila kita diuji dengan
kesengsaraan dan kepahitan hidup, lalu kita bersabar sambil berikhtiar
dibarengi tawakal kepada Allah, maka
bisa menjadi tambahan amal kebajikan untuk kita, namun apabila kita tidak bisa
bersabar, yang ada marah-marah, berkeluh kesah saja, bicara kesana kemari
menyampaikan berita kesusahannya kepada orang lain, maka yang datang kepada
kita adalah murkanya Allah. Mengapa kalian kalau cerita kesusahan kepada orang
lain bisa, akan tetapi kepada Aku tidak sama sekali, padahal ujung-ujungnya
yang mampu menolong kalian itu adalah Aku, dan salahnya lagi melangkahnya
terlalu jauh, minta ke kuburan yang dianggap keramat, masjid-masjid yang
dianggap keramat, ke benda-benda seperti batu cincin atau keris yang katanya
ada penunggunya, untuk menjaga sang pemiliknya. Ini sungguh sudah benar-benar
perbuatan syirik.
Barakallaahufiikum ….. Salam
santun dari kami untuk para sahabat semuanya. Semoga tulisan ini bermanfaat
bagi kita semua dan dapat diambil hikmahnya serta dapat untuk membuka hati, jiwa
dan akal fikiran kita yang selama ini telah tertutup. Apabila ada salah kata
atau tulis, itu adalah kesalahanku dan Ya Allah maafkan dan ampuni aku atas hal
tersebut. Marilah kita bersama bersihkan dan sucikan hati, jiwa dan akal
fikiran kita dengan mengucapkan
Laa ilaaha illallaah Muhammadurrasuulullaah salallaahu ‘alaihi
wasallam Allaahu Akbar Subhanallaah
wabihamdih . Subhanallah wabihamdih Subhanallaah al’adziim Subhanakallaahumma wabihamdika asyhadu anlaa
ilaaha illa anta astaghfiruka wa’atuubu ilaik
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Salam dan bahagia
Penulis :
Ki Kartawijaya Al Adiyat
Pekerjaan :
Anggota Perguruan Tamansiswa Cabang Cirebon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar