Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.
Salam dan bahagia.
Para sahabat semua salam jumpa lagi bersama BUTIR URAIAN AYAT AYAT
AL QUR’AN dan REFLEKSIALAMALQURAN.
Allah berfirman di dalam Q.S Al Qalam 68 : 46 - 52 yang
berbunyi sebagai berikut ;
أَمْ تَسْأَلُهُمْ أَجْرًا فَهُم مِّن مَّغْرَمٍ مُّثْقَلُونَ [٦٨:٤٦]أَمْ عِندَهُمُ الْغَيْبُ فَهُمْ يَكْتُبُونَ [٦٨:٤٧]فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تَكُن كَصَاحِبِ الْحُوتِ إِذْ نَادَىٰ
وَهُوَ مَكْظُومٌ [٦٨:٤٨]لَّوْلَا أَن تَدَارَكَهُ
نِعْمَةٌ مِّن رَّبِّهِ لَنُبِذَ بِالْعَرَاءِ وَهُوَ مَذْمُومٌ [٦٨:٤٩]فَاجْتَبَاهُ رَبُّهُ فَجَعَلَهُ
مِنَ الصَّالِحِينَ [٦٨:٥٠]وَإِن يَكَادُ الَّذِينَ
كَفَرُوا لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُولُونَ
إِنَّهُ لَمَجْنُونٌ [٦٨:٥١]وَمَا هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ
لِّلْعَالَمِينَ [٦٨:٥٢]
Yang
artinya sebagai berikut :
“ Apakah
kamu meminta upah kepada mereka, lalu mereka diberati dengan hutang? - Ataukah
ada pada mereka ilmu tentang yang ghaib lalu mereka menulis (padanya apa yang
mereka tetapkan)? - Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan
Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti orang yang berada dalam (perut) ikan ketika
ia berdoa sedang ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya). - Kalau
sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, benar-benar ia
dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela. - Lalu Tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk
orang-orang yang saleh - Dan
sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu
dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al Quran dan mereka berkata:
"Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila".- Dan Al
Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat.”
Melalui ayat ayat ini
Allah bertanya kepada N.Muhammad saw yaitu apakah beliau di dalam menyampaikan
amanat Allah ( berdakwah ) pernah meminta sesuatu sebagai imbalan atas dakwah
yang telah dilakukannya. Dan ini juga berlaku kepada siapapun yang merasa
berdakwah menyampaikan misi Islam dimana
mereka berada, demi tegaknya agama Allah.
Dan beliau menjawab bahwa beliau tidak meminta apapun kepada mereka, yang akan
membebani mereka, imbalannya cukup hanya dari Allah saja.
Walaupun Rasulullah saw
menyampaikan dakwahnya dengan tidak meminta imbalan apapun kepada mereka, masih
tetap saja mereka tidak mau mempercayai beliau. Mereka lebih percaya kepada
kitab atau ajaran yang dilakukan oleh nenek moyangnya. Padahal nenek moyangnya
itu tidak tahu urusan yang ghaib. Dan atas sikap mereka beliau tidak pernah
bersedih hati, beluai selalu bersabar atas segala ketetapan Allah. Beliau
termasuk orang yang saleh, dan beliau ini adalah pilihan Allah serta beliau
telah diberi Kitab oleh Allah yaitu Al Qur’an sebagai peringatan untuk seluruh
alam semesta ini
Apabila seseorang yang imannya sudah mantap benar, maka
ketika mendengar ayat ayat Allah dibacakan maka mereka merendahkan dirinya
sambil hatinya mensucikan Allah dan bertasbih kepada-Nya, mereka benar-benar
tunduk dan patuh serta taat kepada Allah lahir dan batin. Sebagaimana firmannya
di dalam Q.S As Sajdah 32 : 15 – 16 yang berbunyi sebagai berikut
إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا
الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ
وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ
[٣٢:١٥]تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ
الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ
يُنفِقُونَ [٣٢:١٦]
Yang artinya sebagai berikut “Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada
ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu
mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula
mereka tidaklah sombong
- Lambung
mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan
penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezeki yang Kami
berikan “
Para sahabat semua
bagi mereka yang memang benar-benar beriman kepada ayat ayat Allah, maka
apabila mereka diingatkan dengan ayat-ayat Allah, langsung mereka mensujudkan
dirinya, merendahkan hatinya di hadapan Allah, benar-benar tunduk, patuh dan
taat kepada-Nya dengan khusyu’. Selain dari itu mereka berusaha untuk
mensucikan Allah dengan bertasbih dan memuji Allah, mereka tidak punya rasa
sombong sedikitpun. Dan di malam harinya, disaat orang lain tidur dengan
nyenyak, mereka bangun dari tidurnya kemudian malaksanakan shalat malam ( lail
). Setelah shalat malam, lalu mereka berdoa dengan rasa takut akan siksa dan
azab Allah dengan berharap agar ibadahnya itu diterima olehNya. Selain dari itu
mereka benar-benar sadar bahwa Allah telah memberikan rezki kepadanya dan dari
rezki yang mereka terima itu dikeluarkan lagi sebagian untuuk diberikan kepada
yang berhak yaitu fakir, miskin, ibnu sabil dan anak-anak yatim, sehingga rezki
yang btelah diterima itu benar-0benar bersih ( tidak tercampuri rezki yang
bathil ).
Barakallaahufiikum………Salam
santun dari kami untuk para sahabat semua………Semoga tulisan ini bermanfaat bagi
kita semua, dan dapat diambil hikmahnya serta dapat untuk membuka hati, jiwa
dan akal fikiran kita semua yang selama ini telah tertutup…………Andaikan ada
salah kata atau tulis, itu adalah kesalahan kami, dan……..Ya Allah maafkanlah
atas hal tersebut………Dan marilah kita bersihkan dan sucikan hati, jiwa dan akal
fikiran kita semua dengan mengucapkan
Laa ilaaha
illallaah Muhammadurrasuulullaah
Salallaahu ‘alaihi wasallam. Allahu Akbar . Subhanallaah. Subhanallaah
wabihamdih . Subhanallah al’azhiim . Subhanakallaahumma wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka
wa atuubu ilaik
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Salam dan bahagia
Penulis
: Ki Kartawijaya
Al Adiyat
Pekerjaan : Anggota Perguruan Tamansiswa Cabang Cirebon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar