Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
MENYANTUNI
ANAK YATIM KE 2
Puji syukur mari kita
ucapkan kehadirat Allah swt yang dengan segala nikmat karunia-Nya, taufik
,hidayah-Nya senantiasa dilimpahkan kepada kita semua.
Shalawat dan salam
semoga tetap atas junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw beserta keluarga dan
para sahabatnya, serta para pengikutnya yang masih setia sampai saat ini.
Saudaraku mari kita lanjutkan tentang penjelasan yang
ada kaitannya dengan anak yatim.
Allah swt berfirman di
dalam Q.S An Nisaa 6 : 6 yang artinya
sebagai berikut, “ Dan janganlah kamu memakan harta
anak yatim lebih dari kepatutan dan ( janganlah kamu ) tergesa-gesa (
membelanjakannya ) sebelum mereka dewasa. Barang siapa ( di antara pemelihara
itu ) mampu, maka hendaklah ia menahan diri ( dari memakan harta anak yatim itu
) dan barang siapa yang miskin, maka bolehlah ia memakan harta itu menurut yang
patut . Kemudian apabila kamumenyerahkan harta kpd mereka,maka hendaklah kamu
adakansaksi-saksi (tentang penyerahanitu)bagimereka.Dan cukuplah Allah sebagai
Pengawas (atas persaksian itu ) “.
Menurut Ibnu Jauzi penafsiran ayat di atas ada 4 cara
yaitu:
1. Mengambil harta anak yatim dengan cara kiradl ;
2. Boleh memakan harta anak yatim, hanya untuk memenuhi
kebutuhannya, tidak berlebih-lebihan ;
3. Boleh mengambil harta anak yatim hanya sekedar
sebagai imbalan saja karena mengurusi anak yatim ;
4. Boleh memakan harta anak yatim apabila keadaan
terpaksa. Kemudian apabila telah mampu maka harus mengembalikannya, apabila
benar-benar tidak mampu, maka hal itu halal baginya.
Rasulullah saw
bersabda, “ Barangsiapa yang menanggung makan dan minum ( memelihara ) anak
yatim dari orang Islam, sampai Allah swt mengharuskan ia masuk surga-Nya
kecuali dia melakukan dosa yng tidak terampunkan ( HR Tarmudzi ).
Jadi Allah akan
menjamin memberikan surga kepada siapapun yang mau memelihara, mengurus,
memperhatikan anak-anak yatim, kecuali dosa yang tidak terampunkan ( misalnya
syirik )
Allah swt berfirman di
dalam Q.S Al Baqarah 2 : 220 yang artinya sebagai
berikut , “ Dan mereka bertanya kepadamu
tentang anak yatim, katakanlah : “ Mengurus urusan mereka secara patut adalah
lebih baik, dan jika kamu bergaul secara patut adalah baik, dan jika kamu
bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu, dan Allah mengetahui siapa
yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah
menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya
Allah Maha perkasa lagi Maha Bijaksana “
Barakallaahufiikum
........ Salam santun dari kami untuk saudaraku semuanya
Wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar