Jumat, 09 Agustus 2013

BAGAIMANA CARANYA AGAR AMAL KITA TIDA SIA-SIA



Amal perbuatan manusia akan kembali kepada si pemiliknya. Hal itu tergantung kepada niatnya. Apabila seseorang melakukan sesuatu perbuatan tidak didasari atau diawali dengan niat maka sia-sialah hasilnya.
Memberikan sesuatu kepada orang lain apabila didasari hatinya ingin dianggap sebagai dermawan karena iri terhadap orang lain, maka tidak dianggap sodaqoh . Sodaqoh itu harus bersih dari kotoran jiwa dan harus disertai ikhlas karena Allah Sebagaimana firman-Nya di dalam Q.S Al Insan 76 : 5 yaitu

إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا [٧٦:٩]
Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.

Dan dalam surat lain Allah berfirman  Q.S Al Lail  92 : 18 – 21 yaitu :

الَّذِي يُؤْتِي مَالَهُ يَتَزَكَّىٰ [٩٢:١٨]وَمَا لِأَحَدٍ عِنْدَهُ مِنْ نِعْمَةٍ تُجْزَىٰ [٩٢:١٩]إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَىٰ [٩٢:٢٠]وَلَسَوْفَ يَرْضَىٰ [٩٢:٢١]
Yang artinya adalah . “ yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya,-- padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya,-- tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha Tinggi.-- Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan “ .
 
Melalui ayat-ayat Allah di atas Dia telah memberitahukan kepada kami bahwa :

1.      Memberikan sesuatu kepada orang lain namun tidak mengharap balasan dari yang diberi ;
2.      Dengan memberikan sesuatu kepada orang lain tujuannya agar harta yang telah diterimanya menjadi bersih.;
3.      Imbalan dari Allah adalah berupa kepuasan ( adanya di hati ), maksudnya tidak dapat dilihat oleh mata ;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar