Amal perbuatan manusia
akan kembali kepada si pemiliknya. Hal itu tergantung kepada niatnya. Apabila
seseorang melakukan sesuatu perbuatan tidak didasari atau diawali dengan niat
maka sia-sialah hasilnya.
Memberikan sesuatu
kepada orang lain apabila didasari hatinya ingin dianggap sebagai dermawan
karena iri terhadap orang lain, maka tidak dianggap sodaqoh . Sodaqoh itu harus
bersih dari kotoran jiwa dan harus disertai ikhlas karena Allah Sebagaimana
firman-Nya di dalam Q.S Al Insan 76 : 5 yaitu
إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا
شُكُورًا [٧٦:٩]
Sesungguhnya kami
memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami
tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.
Dan dalam surat lain
Allah berfirman Q.S Al Lail 92 : 18 – 21 yaitu :
الَّذِي يُؤْتِي مَالَهُ يَتَزَكَّىٰ [٩٢:١٨]وَمَا لِأَحَدٍ عِنْدَهُ مِنْ نِعْمَةٍ تُجْزَىٰ [٩٢:١٩]إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ
الْأَعْلَىٰ [٩٢:٢٠]وَلَسَوْفَ يَرْضَىٰ [٩٢:٢١]
Yang artinya adalah . “ yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk
membersihkannya,-- padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus
dibalasnya,-- tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya
yang Maha Tinggi.-- Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan “ .
Melalui ayat-ayat Allah di atas Dia telah memberitahukan kepada kami bahwa :
1.
Memberikan sesuatu kepada orang lain namun tidak
mengharap balasan dari yang diberi ;
2.
Dengan memberikan sesuatu kepada orang lain tujuannya
agar harta yang telah diterimanya menjadi bersih.;
3.
Imbalan dari Allah adalah berupa kepuasan ( adanya di
hati ), maksudnya tidak dapat dilihat oleh mata ;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar