Ketika kita bepergian dengan berkendaraan, kemudian kita tersesat di tengah gurun pasir dan gunung-gunung yang tandus, yang jalan tersebut menyimpang jauh dari jalurnya. Kompas penentu arah tidak ada karena ketinggalan di rumah.
Menyusul musibah pun menimpa diantara kita mulai ada yang jatuh sakit. Dan atas kehendak Allah ada di antara saudara kita yang sakit tersebut meninggal dunia. Segala cara dilakukan untuk melakukan komunikasi melalui media elektronik, namun sayang tidak ada sinyal. Berbagai macam usaha dilakukan, namun hasilnya menemukan jalan buntu.
Bumi yang nampak terlihat sangat luas mendadak terasa sempit, jiwa merasa tertekan dengan beban kehidupan yang sangat berat yang dialami saat itu. Berbagai macam permohonan telah diajukan kepada Sang Ilahi Rabii, namun ternyata nampaknya telah tertutup. Kepada siapa lagi akan dimintai pertolongan dan bantuan.
Dan akhirnya barulah kita menyadari, walaupun doa sudah dipohonkan, tetap saja hanya kepada Allah lah Sang penguasa alam semesta ini tempat bermohon yang tepat, hanya Dia lah yang bisa membantu kita semua. Hanya Dia lah yang bisa menolong kita. Hanya Dia lah yang bisa mengangkat kita dari berbagai macam kesulitan. Karena sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Dan..... tak terasa air mata berderai keluar dari mata tanpa bisa ditahan, ........ dan ..... kedua bibirpun dengan gerak reflek mengucapkan Ya Allah ..... Ya Allah ..... Ya Allah..... Allahu Akbar ..... Allahu Akbar ..... Allahu Akbar..... Badanpun terasa lemah lunglai gemetar , tidak ada tenaga, tidak bisa berdiri tegak, ternyata apa yang telah kita miliki semua itu tiada artinya sama sekali. Tiada daya dan upaya kecuali hanya dengan pertolongan-Nya .... La haula walaa quwata illa billaahil 'aliyyil 'adziim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar