Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Salam dan bahagia buat semuanya.
Alhamdulillah atas izin Allah bisa bersilaturahmi kepada anda semua, walaupun hanya melalui dunia maya, dan hampir sama dengan namaku yaitu HARI ESOK. Aku juga sama seperti anda semua salah seorang hamba Allah. Aku tiga bersaudara, kakakku yang tertua adalah HARI KEMARIN, lalu kakak yang kedua yang lebih muda adalah HARI INI, dn aku adalah yang termuda HARI ESOK.
Sesuai dengan namaku HARI ESOK, yaitu suatu hari yang belum pasti, yang penuh dengan keragu-raguan, penuh dengan hayalan , penuh dengan keburukan, kecelakaan dan juga penuh dengan harapan , kebahagiaan , keselamatan dan perlindungan. Yang kesemuanya itu tergantung kepada sikap anda semua, apa yang telah anda teliti di hari kemarin sebagai pembelajaran, dan apa yang telah dikerjakan pada hari ini sebagai pedoman perencanaan untuk harapan ketika bertemu denganku.
Baik buruknya hasil yang di dapat di hari esok itu adalah merupakan hasil tanaman di hari-hari sebelumnya. Hukum causative , atau hukum alam disini berlaku, dan itu sudah menjadi sunatullah yaitu tidak mungkin ada akibat kalau tidak ada penyebabnya, tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api, tidak mungkin ada pemimpin kalau tidak ada yang dipimpin dst. Lalu siapa yang menanam maka dia pula yang akan menuai hasil tanaman tersebut. Jadi kalau anda menanam pohon nangka, maka tidak mungkin akan berbuah durian, kalau anda menanam pohon cabe maka buahnya pun pasti cabe.
Oleh karena itu anda harus percaya bahwa HARI ESOK itu salah satunya termasuk perkara yang ghaib. Sedangkan kalau untuk urusan ghaib tidak ada seorang manusiapun yang bisa turut campur, akan tetapi 100 % milik Allah. Apakah anda semua tahu 100 % tentang apa yang akan terjadi pada diri anda ? Dapat duit/ rezki atau nggak ? Akan selamat atau celaka ? Akan bahagia atau menderita ? Akan tertawa gembira atau bersedih hati dengan tangisan yang memilukan ? dsb. Bukan ghaib yang sekarang banyak dipamerkan orang di media elektronik, televisi , atau ketemu langsung bahwa di pohon itu ada penunggunya seorang yang sakti, di keris ini ada penjaganya untuk melindungi pemiliknya, di pojok, di sumur atau di kuburan katanya ada kramatnya wali fuluan atau sunan fulan. dan berbagai macam lagi. Aku kasih tahu kepada anda semuanya bahwa semua itu adalah perbuatan syaitan, perbuatan syirik, pelakunya di sebit musyrik. Berhati-hatilah anda semua apabila bertemu dengan orang seperti ini, jangan sampai anda terbawa oleh mereka, terpengaruh oleh pola pikir mereka, yang akhirnya anda yang awalnya beriman, mendadadk saat itu menjadi orang yang paling dimurkai oleh Allah, dan ...... hukumannya langsung, yaitu semua amal ibadah anda dari A sampai Z musnah semua dalam sekejap.
Yang dimaksud dengan alam ghaib itu adalah alam yang tidak nampak yaitu akhirat. Alam akhirat adalah tujuan akhir kehidupan anda semua yang isinya hanya terdiri dua tempat yaitu syurga yang penuh dengan berbagai macam kenikmatan dan kebahagiaan, dan yang satu lagi adalah neraka yang penuh dengan siksa, azab yang akan menyengsarakan, penuh dengan penderitaan yang sangat hebat yang belum pernah didengar oleh telinga dan belum pernah dilihat oleh mata. Jadi pesanku untuk anda semua adalah berhati-hatilah anda semua dalam menyikapi hidup dan menjalani kehidupan ini. Beruntunglah anda semua masih diberi hidup, berarti masih diberi kesempatan oleh Allah untuk segera bebenah diri, segera menyibukkan diri untuk mempersiapkan diri dengan segala kemampuan yang ada dengan banyak menanamkan amal kebajikan sebanyak-banyaknya, amal yang ikhlas, yang semuanya hanya untuk Allah dan karena Allah dengan mengikuti petunjuk Rasul-Nya.
Mohon maaf waktuku tidak banyak, dan hanya sampai disini pertemuan kita, semoga apa yang telah aku sampaikan kepada anda akan bermanfaat bagi kalian semua, kalau bermanfaat berarti aku pun akan kebagian juga, selamat berjuang untuk menuju kemenangan di sisi Allah dan semoga Allah Tuhan semesta alam selalu menyertai anda semua. Terima kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar