Senin, 11 November 2013

AMANAT SAYYIDINA ALI RA KEPADA SELURUH MANUSIA

Sayyidina Ali bin Abi Thalib berkata, “ Sesungguhnya yang saya khawatirkan atas kamu hanya ada dua yaitu “ Panjang angan-angan dan memperturutkan hawa nafsu itu membelakangi kami dan akhirat akan tiba kepada kami .dan masingmasing ada mempunyai anak – anak , maka jadilah kamu dari anak-anak akhirat, dan jangan menjadi anak-anak dunia, maka sesungguhnya hari ini beramal dan tidak ada hisab, kelak hisab tidak ada amal. Yakni perbanyaklah  amal sekarang sebab kamu tidak dapat beramal pada hari esok.”

Mari kita kaji kalimat dari Sayidina ra tersebut yaitu “Panjang angan-angan dan memperturutkan hawa nafsu “ maksudnya terlalu banyak menghayal, andaikan aku... apabila aku ..... kalau saja aku ..... maka ..... ( ini yang dkatakan panjang angan-angan yang belum tentu kepastiannya. Kita tidak bisa menenutan untuk yang di hadapan kita, karena sudah bagian dari ketentuan Allah ). Lalu memperturutkan hawa nafsu maksudnya disaat kita belum memiliki apa2, pasrah yang penting bisa makan dan tidur nyenyak. Begitu memliki apa yang dinginkan, lalu lupa. Muncul berbagai keinginan, pengen itu lah, pengen ini lah, mau yang itu lah, mau yang ini lah dsb. Makanya makin besar pendapatan, maka makin besar pula kebutuhan,bahkan saking nikmatnya memperturutkan hawa nafsu, lebih banyak kurangnya daripada lebihnya, hanya sekadar menuruti kesenangan yang hanya sesaat.

“itu membelakangi kami dan akhirat akan tiba kepada kami” masuknya adalah urusan dunia selalu banyak difikirkan kasarnya sampai kepala buat kaki dan kaki buat kepala, saking sibuknya memikirkan tentang urusan dunia ( yang hanya sesaat ), lupa dengan persiapan apa yang harus dipenuhi untuk keperluan akhirat ( yang akan tinggal atau berada disana selamanya ), sementara kematian itu datang menjemput dan itu sudah jelas pastinya, tidak bisa diundurkan ataupun diajukan. Kita akan sampai ke kehidupan alam akhirat apabila setelah melalui proses kematian. Mau tidak mau, suka tidak suka, siap tidak siap yang namanya kematian itu tidak bisa ditawar-tawar.

“dan masing masing ada mempunyai anak – anak , maka jadilah kamu dari anak-anak akhirat, dan jangan menjadi anak-anak dunia “ Sayyidina Ali ra masing-masing mempunyai anak-anak itu aadalah setiap manusia itu pasti punya tabungan amal perbuatan. Maka jadilah kamu anak-anak akhirat, artinya apapun yang dikerjakan oleh kita itu usahakan semuanya untuk kepentingan akhirat, karena kita akan tinggal kekal selamanya disana, jangan sampai kita disana hidupnya di dalam kesengsaraan dan penuh dengan penderitaan. Jangan sampai menjalani kehidupan di dunia saja banyak susahnya, malahan begitu kembali ke alam akherat lebih ssusah lagi dari apa yang dialami di dunia. Terus jangan menjadi anak dunia, artinya jadikan dunia ini hanya sebagai media atau alat untuk mencapai tujuan akhirat.


, maka sesungguhnya hari ini beramal dan tidak ada hisab, kelak hisab tidak ada amal.” Sayyidina Ali ra menambahkan penjelasannya bahwa apapun yng kita lakukan di dunia ini apakah itu tentang kebaikan maupun tentang kejahatan atau keburukkan tidak ada pertanyaan, atau jika kita melakukan keburukkan di dunia , dengan melakukan trik-trik tertentu bisa selamat, namun ketika di akhirat tidak ada yang lolos, sekecil apapun perbuatan manusia tidak ada yang lolos dari catatan malaikat. Karena terlalu banyk atau sibuk dengan urusan dunia sehingga, pada saat di akhirat kosong , tidak ada catatan amalan yang bisa menyelamatkannya dari siksa dan azab Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar