Mari saudaraku kita kaji bersama Hadits
Rasulullah itu sedikit demi sedikit, semoga Allah swt meridoi kita bersama.
“ Hai orang-orang, sesungguhnya
untukmu telah ada petunjuk-petunjuk maka berhentilah pada petunjuk-petunjuk jalan
itu “ . Rasulullah saw menyeru kepada
seluruh umat manusia termasuk kita bahwa beliau benar-benar telah membawa
petunjuk dari Allah yaitu Kitab Allah Al Qur’anul kariim. Begitu kita telah
menerima Kitab tersebut segala petunjuk. Yang telah didapat sebelumnya harus
ditinggalkan misalnya Buku Parimbon, Ramalan Bintang, Buku Ilmu Falaq dan
sejenisnya. Segeralah tinggalkan semua itu karena semuanya merupakan buatan
manusia. Sebaliknya segera ikuti petunjuk dari Allah melalui Al Qur’an yang
telah dibawa oleh Rasul-Nya, Nabi Muhammad saw . Karena Allah menurunkan Kitab
tersebut untuk pedoman hidup, petunjuk hidup dan tuntunan hidup untuk manusia
agar manusia selamat di dunia dan berbahagia di akhirat. Selamat lahirnya dan
berbahagia batinnya.
“dan kamu jangan mempunyai batas,
maka berhentilah ( ikutilah ) batas-batas yang telah ditentukan bagimu itu “ dan jangan mempunyai batas
maksudnya janganlah berbuat semaunya sendiri , hanya memperturutkan hawa nafsu
sendiri . maka berhentilah ( ikutilah ) batas-batas yang telah ditentukan
bagimu itu, maksudnya adalah kita harus merubah sikap prilaku hidup kita sesuai
dengan aturan agama ( aturan main yang sudah ditentukan oleh Allah dan
Rasul-Nya ) .Jadi apa yang dihalalkan oleh Allah segera laksanakan, jangan
ditunda-tunda, dan apa yang dilarang Allah harus dijauhi, jangan didekati,
apalagi dikerjakan yang akan mengakibatkan dirinya celaka.
“ Sesungguhnya seorang hamba yang
mukmin berada diantara dua ketakutan, antara ajal dan masa lalu, dia tidak
mengetahui bagaimana Allah akan berbuat kepadanya, masa yang akan datang juga
tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya “. Apabila kita ini sudah termasuk
golongan orang-orang yang beriman, maka pasti akan mengalami dua ketakutan
yaitu ketakutan ketika menghadapi kematian, apa yang akan dialami saat kematian
itu tiba apakah dalam keadaan khusnul khatimah ( dalam keadaan baik, diridoi
Allah, diterima dengan ramah oleh Allah ) atau su’ul khatimah ( dalam keadaan
buruk, dimurkai Allah , dilaknat Allah, dibeci Allah ). Dia tidak mengetahui
bagaimana Allah akan berbuat kepadanya, maksudnya dengan dua kejadian itu Allah
akan menentukan yang mana bagi dirinya, dan hal ini semuanya tidak ada yang
tahu kecuali Allah. Masa yang akan datang juga tidak tahu apa yang terjadi pada
dirinya,
maksudnya masa yang akan datang ( hari esok )itu
adalah rahasia Allah dan haq mutlak Allah , apa yang akan terjadi pada kita
semua
“ Karena itu
tiap orang harus berbekal untuk kepentingan dirinya sendiri “. Disini Rasulullah saw menekankan agar setiap diri
harus bebenah diri, mencari bekal sendiri untuk dirinya sendiri. Kalau diri
sendiri tidak mu segera mencari bekal, maka pasti akan mengalami suatu kerugian
yang besar dan penyesalan sepanjang masa. Kalau ingin berbahagia , maka bekal
yang disiapkan adalah amal solah, amal yang diridoi Allah. Kalau tidak mau
melaksanakan amal soleh berarti dirinya siap atau rela dimasukkan ke dalam
golongan orang-orang yang celaka.
“ dari masa hidupnya untuk matinya , dari masa mudanya untuk masa tuanya , dari
dunianya untuk akhiratnya “. Masa hidupnya untuk matinya maksudnya selagi masih
diberi kesempatan hidup oleh Allah sibuk mencari bekal untuk menghadapi
kematiannya dan kehidupan sesudah matinya. Masa mudanya untuk masa tuanya, maksudnya masa
mudanya tidak disia-siakan untuk melakukan berbagai macam ibadah, karena kalau
sudah tua segala seuatunya sudah berkurang, termasuk kenikmatan. Contoh yang
tadinya kuat menjadi lemah, yang tadinya sehat sering sakit-sakitan dsb.
Dunianya untuk akhiratnya, maksudnya dunia ini dijadikan olehnya sebagai alat,
sebagai lahan untuk berbuat amal ibadah demi mendapatkan tujuan
akhir yaitu akhirat .
“ Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya sesudah
mati tidak ada jalan untuk tobat, dan sesudah dunia tidak ada tempat kecuali
sorga atau neraka “ Rasulullah sendiri bersumpah atas namanya sendiri yang berada dalam
genggaman Allah dan atas nama Allah bahwa apabila roh manusia sudah berpisah
dengan jasadnya, maka putuslah segala amal, dan pintu tobatpun sudah ditutup
Allah. Apabila manusia telah meninggal dunia berarti hanya akan menerima
imbalan atas segala apa yang telah diperbuatnya. Apabila banyak berbuat amal
kebajikan yang diridoi Allah, maka akan mendapatkan sorga. Sebaliknya apabila
banyak berbuat keburukan, kejaharan, membikin kerusakan di muka bumi, maka akan
masuk ke neraka.
“ Saya ucapkan kata-kataku ini dan
aku mohon ampun kepada Allah untukku dan untukmu Maksudnya semua kata-kata yang diucapkan
Rasulullah saw itu adalah untuk semua manusia yang ada di dunia ini, termasuk
juga diri beliau, karena beliau merasa bahwa dirinya juga adalah manusia biasa.
Adapun gelar Rasul dari Allah itu hanyalah sebuah jabatan atau sebuah amanat
yang harus dilaksanakan atas perintah Allah . Dan apa yang dilakukan beliau
adalah karena Allah dan ikhlas hanya untuk Allah semata, tidak ada pamrih
sedikitpun demi kepentingan pribadinya, apalagi untuk golongan. Karena golongan
dengan nama bermacam-macam yang berbau agama atau nama-nama Islam , itu
hanyalah suatu organisasi. Kalau agama yang diridoi Allah itu hanyalah satu
yaitu agama Islam “ innad diina indallahil Islam” surat Ali Imran yang
artinya sesungguhnya agama yang diridoi Allah adalah Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar