Selasa, 12 November 2013

ASIAT RASULULLAH SAW UNTUK UMAT MANUSIA DI DUNIA KE 2

Mari saudaraku kita kaji bersama Hadits Rasulullah itu sedikit demi sedikit, semoga Allah swt meridoi kita bersama.
“ Hai orang-orang, sesungguhnya untukmu telah ada petunjuk-petunjuk maka berhentilah pada petunjuk-petunjuk jalan itu “ . Rasulullah saw menyeru kepada seluruh umat manusia termasuk kita bahwa beliau benar-benar telah membawa petunjuk dari Allah yaitu Kitab Allah Al Qur’anul kariim. Begitu kita telah menerima Kitab tersebut segala petunjuk. Yang telah didapat sebelumnya harus ditinggalkan misalnya Buku Parimbon, Ramalan Bintang, Buku Ilmu Falaq dan sejenisnya. Segeralah tinggalkan semua itu karena semuanya merupakan buatan manusia. Sebaliknya segera ikuti petunjuk dari Allah melalui Al Qur’an yang telah dibawa oleh Rasul-Nya, Nabi Muhammad saw . Karena Allah menurunkan Kitab tersebut untuk pedoman hidup, petunjuk hidup dan tuntunan hidup untuk manusia agar manusia selamat di dunia dan berbahagia di akhirat. Selamat lahirnya dan berbahagia batinnya.
“dan kamu jangan mempunyai batas, maka berhentilah ( ikutilah ) batas-batas yang telah ditentukan bagimu itu “ dan jangan mempunyai batas maksudnya janganlah berbuat semaunya sendiri , hanya memperturutkan hawa nafsu sendiri . maka berhentilah ( ikutilah ) batas-batas yang telah ditentukan bagimu itu, maksudnya adalah kita harus merubah sikap prilaku hidup kita sesuai dengan aturan agama ( aturan main yang sudah ditentukan oleh Allah dan Rasul-Nya ) .Jadi apa yang dihalalkan oleh Allah segera laksanakan, jangan ditunda-tunda, dan apa yang dilarang Allah harus dijauhi, jangan didekati, apalagi dikerjakan yang akan mengakibatkan dirinya celaka.
“ Sesungguhnya seorang hamba yang mukmin berada diantara dua ketakutan, antara ajal dan masa lalu, dia tidak mengetahui bagaimana Allah akan berbuat kepadanya, masa yang akan datang juga tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya “. Apabila kita ini sudah termasuk golongan orang-orang yang beriman, maka pasti akan mengalami dua ketakutan yaitu ketakutan ketika menghadapi kematian, apa yang akan dialami saat kematian itu tiba apakah dalam keadaan khusnul khatimah ( dalam keadaan baik, diridoi Allah, diterima dengan ramah oleh Allah ) atau su’ul khatimah ( dalam keadaan buruk, dimurkai Allah , dilaknat Allah, dibeci Allah ). Dia tidak mengetahui bagaimana Allah akan berbuat kepadanya, maksudnya dengan dua kejadian itu Allah akan menentukan yang mana bagi dirinya, dan hal ini semuanya tidak ada yang tahu kecuali Allah. Masa yang akan datang juga tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya,
maksudnya masa yang akan datang ( hari esok )itu adalah rahasia Allah dan haq mutlak Allah , apa yang akan terjadi pada kita semua
 “ Karena itu tiap orang harus berbekal untuk kepentingan dirinya sendiri  “. Disini Rasulullah saw menekankan agar setiap diri harus bebenah diri, mencari bekal sendiri untuk dirinya sendiri. Kalau diri sendiri tidak mu segera mencari bekal, maka pasti akan mengalami suatu kerugian yang besar dan penyesalan sepanjang masa. Kalau ingin berbahagia , maka bekal yang disiapkan adalah amal solah, amal yang diridoi Allah. Kalau tidak mau melaksanakan amal soleh berarti dirinya siap atau rela dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang celaka.
“ dari masa hidupnya untuk matinya ,  dari masa mudanya untuk masa tuanya , dari dunianya untuk akhiratnya “. Masa hidupnya untuk matinya maksudnya selagi masih diberi kesempatan hidup oleh Allah sibuk mencari bekal untuk menghadapi kematiannya dan kehidupan sesudah matinya. Masa  mudanya untuk masa tuanya, maksudnya masa mudanya tidak disia-siakan untuk melakukan berbagai macam ibadah, karena kalau sudah tua segala seuatunya sudah berkurang, termasuk kenikmatan. Contoh yang tadinya kuat menjadi lemah, yang tadinya sehat sering sakit-sakitan dsb. Dunianya untuk akhiratnya, maksudnya dunia ini dijadikan olehnya sebagai alat, sebagai lahan untuk berbuat amal ibadah demi mendapatkan tujuan akhir yaitu akhirat .
“ Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya sesudah mati tidak ada jalan untuk tobat, dan sesudah dunia tidak ada tempat kecuali sorga atau neraka “ Rasulullah sendiri bersumpah atas namanya sendiri yang berada dalam genggaman Allah dan atas nama Allah bahwa apabila roh manusia sudah berpisah dengan jasadnya, maka putuslah segala amal, dan pintu tobatpun sudah ditutup Allah. Apabila manusia telah meninggal dunia berarti hanya akan menerima imbalan atas segala apa yang telah diperbuatnya. Apabila banyak berbuat amal kebajikan yang diridoi Allah, maka akan mendapatkan sorga. Sebaliknya apabila banyak berbuat keburukan, kejaharan, membikin kerusakan di muka bumi, maka akan masuk ke neraka.

“ Saya ucapkan kata-kataku ini dan aku mohon ampun kepada Allah untukku dan untukmu  Maksudnya semua kata-kata yang diucapkan Rasulullah saw itu adalah untuk semua manusia yang ada di dunia ini, termasuk juga diri beliau, karena beliau merasa bahwa dirinya juga adalah manusia biasa. Adapun gelar Rasul dari Allah itu hanyalah sebuah jabatan atau sebuah amanat yang harus dilaksanakan atas perintah Allah . Dan apa yang dilakukan beliau adalah karena Allah dan ikhlas hanya untuk Allah semata, tidak ada pamrih sedikitpun demi kepentingan pribadinya, apalagi untuk golongan. Karena golongan dengan nama bermacam-macam yang berbau agama atau nama-nama Islam , itu hanyalah suatu organisasi. Kalau agama yang diridoi Allah itu hanyalah satu yaitu agama Islam “ innad diina indallahil Islam” surat Ali Imran yang artinya sesungguhnya agama yang diridoi Allah adalah Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar