Rasulullah saw bersabda, “ Man ashbaha wad
dunyaa akbaru hammihi yulzimullaahu qalbahu stalaasta khishoolin :
hammun la ayan qathi’u ‘anhu abadan wa syughkun laa yatafarraghu minhu abadan
wa faqrun laa yablughu muntahaa hu abadan “
yang artinya , “ Barangsiapa yang pada pagi harinya menjadikan dunia ini
kepentingannya yang utama, maka Allah akan melazimkan dalam hatinya tiga
macam : 1. Kerisauan yang tak
terputuskan untuk selamanya; 2. Kesibukkan yang tidak ada istirahatnya untuk
selamanya ; 3. Rasa kefakiran yang tidak ada ujungnya sama sekali untuk
selamanya
Mari kita kaji Hadits Rasulullah saw itu
“yang pada pagi harinya menjadikan dunia ini kepentingannya yang utama “ maksudnya
begitu bangun tidur yang seharusnya mengucapkan rasa syukur karena masih diberi
hidup, masih diberi kesempatan untuk merubah diri, masih diberi peluang untuk
menambah amal kebajikan atau amal saleh, akan tetapi yang terjadi malah
memikirkan tentang urusan dunia. Artinya kepentingan dunia lebih diutamakan daripada
kepentingan akhirat.
“ Allah akan melazimkan dalam hatinya tiga
macam “ maka dalam hati
orang tersebut akan Allah tanamkan tiga hal yaitu
1. Kerisauan yang tak
terputuskan untuk selamanya
maksudnya selamanya akan selalu risau, resah, gelisah, galau, kacau balau,
tidak tenang, makan tidak nikmat dst.
2. Kesibukkan yang
tidak ada istirahatnya untuk selamanya maksudnya selamanya akan disibukkan dengan dunianya, sehingga
untuk urusan akhirat sebagai bekal untuk dirinya tidak ada waktu, kalaupun ada
rasanya berat untuk menjalankannya.
3. Rasa kefakiran
yang tidak ada ujungnya sama sekali untuk selamanya maksudnya selamanya akan selalu menjadi
orang fakir, artinya merasa hidupnya itu selalu dalam kekurangan.
Adakah dalil arabnya yang diatas ?
BalasHapus