Allah swt berfirman di dalam QS An Nisaa 4 : 59 yaitu :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا [٤:٥٩]
yang artinya , " Wahai orang-orang yang beriman ! Taatilah Allah dan Rasul ( Muhammad ) dan ulil amri ( pemegang kekuasaan ) di antara kamu . Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah ( Al Qur'an ) dan Rasul ( sunnahnya ), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama ( bagimu ) dan lebih baik akibatnya. "
melalui ayat ini Allah memberitahukan kepada kita semua bahwa kita selalu diseru oleh Allah swt berulang kali melalui ayat-ayatNya agar kita beriman Allah dan RasulNya, dengan cara mentaati Allah dan rasulNya. Maksudnya jadikan Al Qur'an sebagai pedoman hidup kita, yaitu Kitab yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Bukan hanya dibaca Arabnya saja, dan bukan hanya dibaca surat surat tertentu saja misalnya hanya surat Yasiin saja, surat Ar Rahman saja, surat Al Mulk saja dst. Yang dinamakan Al Qur'an itu adalah mulai dari surat Al Fatihah sampai dengan surat An Naas. Dan dibaca juga artinya, dikajinya, dihayatinya, lalu diamalkan sesuai dengan kadar kemampuan. Ingat hanya dibaca, bukan dihafalkan. Nanti yang menanamkan hafalan itu hanya Allah disesuaikan dengan kadar keimanan orang tersebut.
Selain dari itu kita juga harus mentaati apa yang disampaikan oleh rasulNya. Allah telah memilih salah seorang hambaNya dari kalangan kita sendiri itu tujuannya adalah untuk mengingatkan kita apabila kita melanggar aturan Allah ,maka akan celaka, di dunia akan menemukan banyak kesulitan, dihinakan orang tidak dipercaya oleh orang lain , derajatnya dimata Allah akan lebih rendah daripada binatang.. Dan memberitahukan berita gembira kepada kita yang mau tunduk ,patuh dan taat pada aturan Allah, maka akan memperoleh kebahagiaan dari Allah, di dunia hidupnya tenang, tenteram dan damai dan diakhirat akan diangkat derajatnya di sisi Allah.
Selain itu kita diperintahkan untuk mentaati penguasa dimana kita tinggal atau berada, akan tetapi penguasa yang benar-benar menggunakan aturan main Allah dan rasulNya, bukan penguasa asal penguasa. Apabila jalannya pemerintahan menggunakan aturan main Allah dan rasulNya ,maka dijamin aman tidak ada pencuri, korupsi, manipulasi, suap menyuap, mafia kejahatan. Karena yang digunakan hukum Al Qur'an. Hukum Al Qur'an kalau salah ya salah , tidak ada bijaksana itu, dan kalau memang benar tidak bisa dijadikan salah. Apabila hukum yang digunakan masih buatan daripada manusia, sampai kapanpun tidak akan beres, karena si pembuat hukumnya juga pasti punya kepentingan tertentu. Dan ingat sepandai-pandainya manusia itu pasti ada kekurangannya. Beda dengan ayat-ayat Allah pasti benarnya.
Apabila terjadi silang pendapat di antara kita apalagi tentang masalah agama ,maka segeralah kembali kepada sumbernya yang asli yaitu Al Qur'an dan Hadits, jangan ingin menang sendiri, jangan merasa pandai, jangan merasa karena tinggi ilmunya, jangan karena luas wawasannya. Semua itu kalau bukan kehendak Allah tidak mungkin terjadi. Oleh karena itu apapun yang telah diberikan Allah terimalah, peliharalah, jagalah, jangan disalah gunakan, laksanakan sesuai dengan hal-hal yang diridoi Allah.
Kemudian Allah menekankan lagi agar kita beriman kepada Allah dan hari kemudian. Di jaman sekarang ini banyak yang mengaku beriman kepada Allah namun sayangnya tidak dibarengi dengan ketakwaan kepadaNya. Takwa itu sebagai bukti nyata atas sesuatu yang diyakininya. Manusia sudah banyak yang tahu bahkan sok pinter bahwa memang manusia itu pasti mati. Kalau mati pasti dikubur, setelah itu selesai. Kalau memang manusia menyadari bahwa setelah melalui proses kematian itu ada pertanyaan-pertanyaan di dalam kubur, siksa kubur, nikmat kubur , percaya bahwa suatu saat apabila kiamat terjadi, maka semua yang ada dalam kubur itu dibangkitkan yang disebut hari kebangkitan, semua yang bangkit dari alam kubur itu dikumpulkan di padang mahsyar dan langsung dimintai pertanggung jawaban oleh Allah, kemudian kitab catatan amalnya setelah diperiksa,dan ditimbang terus dikembalikan lagi kepada pemiliknya. Ada yang menerima dengan tangan kanan dan ada yang menerima dengan tangan kiri. Setelah itu harus melewati jembatan sirothol mustaqim. Jembatan ini tidak seperti jembatan di dunia, ada yang melewatinya secepat kilatan cahaya, ada yang lambat dan semua itu tergantung dari amal perbuatan masing masing dan setelah melewati jembatan tersebut barulah semuanya menempati tempat yang telah disiapkan oleh Allah dan kekal berada di tempat itu selamanya. Apabila manusia yakin akan hal itu pasti akan lebih sibuk untuk mencari bekal ke akhirat daripada urusan dunianya. Karena dunia ini hanya sementara, sedangkan akhirat kekal selamanya.
Oleh karena itu karena kita hidupnya di dunia yang hanya sesaat ini mari kita berlomba, berkompetisi dalam hal berbuat amal kebajikan sebanyak-banyaknya. Bagaimana caranya agar setiap detik yang kita lakukan ini dunia dapat dan akhirat juga dapat, jangan sampai dunianya dapat, akan tetapi untuk akhiratnya nol besar. Kalu terjadi seperti ini, maka sungguh hidup ini menjadi sia-sia. Umur yang diberikan Allah tidak ada manfaatnya, jasad yang telah diberikan Allah tidak ada gunanya, harta yang telah diberikan Allah, tidak ada bekasnya, ilmu yang telah diberikan Allah terbuang sia-sia, bahkan bisa menjadi laknat bagi dirinya apabila salah niatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar