Selasa, 21 Januari 2014

MEMBINA PERSAUDARAAN BAGIAN II



MEMBINA PERSAUDARAAN   BAGIAN KE II

Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat 213 yaitu :

كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ وَأَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ ۚ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلَّا الَّذِينَ أُوتُوهُ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۖ فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ ۗ وَاللَّهُ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ [٢:٢١٣]

Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.

Melalui ayat ini Allah telah memberikan pengertian kepada kita bahwa manusia di dunia ini pada hakekatnya adalah satu. Karena tempat berpijaknya atau dimana mereka tinggal itulah yang menyebabkan tumbuhnya adat istiadat, perangai dan cara berfikir yang berbeda pula sehingga tidak mustahil akan terjadi benturan-benturan, pertikaian dan perselisihan di antara mereka. Sehingga Allah mengangkat para utusan-Nya.

Setelah Allah mengangkat para Rasul lalu diberinya Kitab untuk disampaikan kepada umatnya agar jangan sampai timbul perselisihan yang mengakibatkan permusuhan. Para Rasul dan Nabi melaksanakan tugas, mengajak dan mengingatkan kembali manusia untuk kembali kepada kesatuan dan persatuan serta mencegah dari perpecahan. Bahkan yang harus ditumbuh kembangkan adalah berkasih sayang antar sesama, selalu membina persaudaraan.

Sesuai dengan firman Allah di dalam QS Ali Imran yang berbunyi, “ Wa’tashimuu bihablillaahi jamii’an walaa tafar roquu “, yang artinya , “ Dengan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali ( agama ) Allah dan janganlah kamu bercerai berai “

Jadi barangsiapa yang selalu bersatu di dalam agama Allah dan menjauhkan diri dari perpecahan adalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk dari Allah sebagaimana firmanNya di dalam QS Ali Imran ayat 101 yaitu, “ Wa man ya’tashim billaahi faqad hudiya ilaa shiraa thn mustaqiim “ yang artinya , “ Barangsiapa yang berpegang teguh kepada agama Allah, maka sesungguhnya dia telah diberi petunjuk pada jalan yang lurus “

Dari penjelasan kedua ayat tersebut di atas jelaslah bahwa apabila kita selalu berada di jalan Allah, jalan yang lurus yaitu yang selalu berusaha untuk menyatukan langkah dan kehendaknya mewujudkan kemakmuran berdasarkan keadilan, perdamaian dan saling hormat menghormati serta persatuan yang penuh ampunan dan keridoan Allah swt.


Itulah manfaat rasa persaudaraan , dengan membina ukhuwah Islamiyah yaitu mewujudkan satu kesatuan dan persatuan dimulai dari tingkat keluarga terlebih dahulu, lalu dengan tetangga sekitar, kampung, yang akhirnya sampai ke tingkat umat secara keseluruhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar