SUMBER DAYA MANUSIA
Manusia itu berbeda dengan
makhluk yang lain, yaitu diberi kemampuan oleh Allah untuk berfikir. Maka dari
itu hendaknya manusia bersyukur atas pemberianNya itu.
Manusia itu dituntut agar
mampu mempersiapkan diri untuk mendidik diri sendiri guna mempersiapkan
generasi penerus yang tangguh. Jangan sampai sesudah kita memiliki kualitas
yang rendah.
Kualitas diri manusia
meliputi kualitas jasmaniah dan kualitas rohaniah. Kualitas jasmani ditentukan
oleh mutunya kebutuhan jasmani yang dimanfaatkan baik pangan, sandang maupun
papan.
Sedngkan kebutuhan rohani
adalah kecerdasan berfikir, kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan dan
kesadaran sebagai hamba Allah yang siap mengabdi dalam setiap saat .
Rasulullah saw bersabda,”
Han anak yang harus dipenuhi oleh orang tuanya adalah mengajarnya menulis,
berenang, melempar, memanah dan memberi rezki yang baik “
Dari Hadits ini jelas sekali
sebagai orang tua harus mengajarkan kepada anak-anaknya ilmu ketrampilan. Harus
diarahkan menjadi orang pandai, orang yang memiliki keberanian, memiliki
ketrampilan dan menjadi anak yang saleh.
Setiap diri manusia oleh
Allah diberikan sumber daya yang tangguh, apabila mau memanfaatkannya dengan
sebaik-baiknya, mendaya gunakan dengan semaksimal mungkin demi kesejahteraan,
kebahagiaan dan kemakmuran umat manusia .
Sayyidina Umar ra berkata, “
Janganlah seseorang di antara kalian berpangku tangan dari mencari rezki seraya
berdoa, “ Ya Allah berilah aku rezki “ Ketahuilah langit itu tidak akan hujan
emas “
Dari ucapan sayyidia Umar ra
tersebut, beliau melarang setiap manusia menyia-nyiakan potensi yang telah
diberikan Allah dan melarang siapapun berpangku tangan hanya dengan
mengandalkan doa semata.
Jadi orang yang telah
menyia-nyiakan potensi dirinya berarti dia telah melakukan suatu perbuatan yang
tidak terpuji. Dan perbuatan ini jelas akan mendatangkan suatu kerugian bagi
dirinya, akan membuat dirinya sengsara, karena kebahagiaan itu bukan datang
secara sim salabim.
Allah hanya akan memberikan
kekuasaan dan kebahagiaan itu hanya kepada orang-orang yang memanfaatkan
potensinya, yang mau bekerja keras , yang mau berfikir keras, yang mau berbuat
atau melakukan sesuatu dan beriman kepada Allah.
Allah memperingatkan hal ini
melalui frimanNya di dalam QS An Nuur ayat 55 yaitu’ “ Dan Allah telah berjanji
orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal saleh bahwa
Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia
telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan
meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridoiNya untuk mereka. Dan Dia
benar-benar akan menukar ( keadaan ) mereka, sesudah mereka dalam keadaan
ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetapmenyembahKu dengan tiada
mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang ( tetap ) kafir
sesudah ( janji ) itu maka mereka itulah orang-orang yang fasik “.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar