Selasa, 04 Maret 2014

LANJUTAN BERTAQWA YANG BAIK DAN BENAR



111.    Mendirikan shalat. Shalat adalah perintah langsung dari Allah, maka hukumnya wajib. Apaila shalat ditinggalkan akan berdosa, namun apabila dikerjakan akan mendapat pahala.

Kita tidak bisa menutup mata Indonesia mayoritas beragama Islam, namun yang melaksanakan shalat wajib itu masih diblang hanya sedikit. Shalatnya dilaksanakan namun yang melaksanakan isi dan kadungan shalat itu boleh dibilang masih dengan hitungan jari ( jumlahnya amatlah sedikit ). Shalat dijalani, riba dikerjakan, amarah masih diumbar, kezaliman subur.

Terus terang kita akui bahwa sebagian besar dari kita walaupun shalat sudah dilaksanakan, namun arti dari bacaan shalat itu masih banyak yang belum tahu. Yang akhirnya pada waktu melaksanakan shalat itu belum bisa menghayatinya. Karena pada saat kita shalat itu sebenarnya kita sedang berbicara dengan Allah langsung. Karena arti bacaan shalat tidak tahu maka pada saat baca misalnya Inna shalati wanusuki wamahyaya wamamati illaahi rabbil 'aalamiin ( yang artinya sesungguhnya shalatku, ibadahku,hidupku, dan matiku hanya untuk Allah penguasa alam semesta ) pikirannya melayang entah kemana, padahal saat itu  lagi ada di hadapan Allah. 

Semoga kita semua dapat melaksanakan shalat sesuai dengan yang dikehendaki Allah, dan shalat yang kita kerjakan itu hanya untuk Allah dan karena Allah. Aaaamiin.

212.    Menunaikan zakat. Allah memberikan rezki kepada kita itu ada sebagian yang bukan hak kita, yaitu 2,5 % hak fakir,miskin, anak yatim ,dhuafa’ ,fisabilillah, maka salurkan harta yang sudah disisihkan itu , dan berikan kepadanya. 

KKalau ingin apa yang dimakan kita itu bersih, maka sebaiknya apa yang didapat saat itu langsung kita pisahkan ang bukan hak kita, kita kumpulkn terlebih dahulu, setelah terkumpul banyak, barulah disampaikan kepada yangberhak menerimanya.  lmu zakat yang benar sebenarnya seperti kita buang air, setelah keluar tidak pernah difikirkan. Zakatpun sama janganlah kita menghitung-hitung apa yang telah dikeluarkan untuk zakat kita, apalagi kalau diungkit-ungkit, atau dipamerkan, termasuk kalau sang penema zakat dibuat sakit hati oleh kita, maka maka jangan harap kita akan mendapatkan imbalan semua itu dari Allah.
y
I

Tidak ada komentar:

Posting Komentar