Kamis, 06 Maret 2014

MANUSIA LEBIH SUKA HIDUP DALAM KERUGIAN



KERUGIAN YANG DIALAMI MANUSIA

Kebanyakan manusia sudah lupa akan dirinya. Setelah keberadaannya di dunia ini akan kemana lagi. Lupa bahwa semuanya akan mati. Mereka berjalan melagak dengan pakaiannya yang necis dan keren . Bersukaria dengan kesehatannya .Bangga dengan ketegaran dan kemudahannya juga ada yang dengan jabatannya atau kepandaiannya. Tak terbayangkan sedikitpun adanya kelemahan dalam dirinya dan kematian selalu beserta dirinya  akan menimpa dirinya.

Tiba-tiba dia menderita sakit, datanglah kelemahan sesudah ketegaran, suka ria berubah menjadi kesedihan dan kesusahan. Kebeningan hati dan kejernihan hati berubah menjadi kerisauan dan kecemasan. Hiburan kawan dan sahabat sudah tidak dihiraukan lagi, segala yang ada di hadapannya sudah tidak menyenangkan hatinya. Dia benar-benar sudah jemu apa yang disukai di kala dia masih sehat, selera makan sudah hilang, bahkan mendapatkan obatpun sudah benci .

Barulah sadar dan terfikirkan, ternyata selama ini umur telah dihabiskan dengan cuma-Cuma , hanya bersenang-senang, masa mudanya telah disia-siakannya. Semua kekayaan yang sudah dihimpunnya, rumah-rumah indah yang telah dibangunnya, gedung-gedung bertingkat yang telah didirikannya, hanya bisa dilamuni dan dibayangkan saja.

Dia amat sedih , andaikan akan berpisah dengan dunia, di mana anak cucunya yang masih lemah, hidupnya terasa sia-sia dan terlunta-lunta setelah kematiannya. Walaupun begitu dia masih saja merasakan rasa sakit yang dideritanya, hatinya selalu berharap datangnya obat yang bisa menyembuhkan penyakitnya dengan cepat.

Akal pikiran sudah diperas, segenap tenaga sudah dikerahkan, doa sudah dipanjatkan, tapi kenyataannnya penyakitnya semakin gawat, obat sudah tidak mempan lagi. Tabiat dan pembawaan tubuhnya sudah amat berubah, dokter sudah tidak mampu lagi mengobatinya, dari mulai obat generik sampai ke obat patent. Sanak family, handai taulan, kerabat kerja yang berkunjung menengoknya hanya bilang dengan satu kata , sabar, sabar, sabar, sedang diuji oleh Tuhan. Semakin banyak mendengar kata itu semakin timbul rasa sesalnya apa yang telah terlewatkan, atas keteledorannya di masa lampau .

Allah berfirman di dalam QS Qaaf ayat 22 yaitu :

لَقَدْ كُنْتَ فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَٰذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ [٥٠:٢٢]
Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam.

Allah memperingatkan kita semua jangan sampai sadarnya kita itu terlambat, karena kita semua adalah tempatnya lalai dan lupa. Jadi janganlah penyakit itu menempel di hati kita semua.


Ya Allah semoga kami semua dijauhkan dari penyakit lalai , lupa dan pikun, selalu menyadari diri bahwa dibalik apa yang leah kamiliki msaih ada pemilik yang aslinya yaitu Engkau Yang Maha kasih dan sayang .Ya Allah Ya Rabb berilah kami kekuatan untuk menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan dari mu, jauhkan kami semua dari segala hal keburukan yang akan merusak keimanan dan keislaman kami. Kami menyadari bahwa kesenangan dunia semuanya itu hanyalah kesenangan yang menipu yang dangan sangat mudah akan menggelincirkan kami ke lembah kehinaan. Kuatkan iman kami, kokohkan pendirian kami, teguhkan jiwa kami. Kami berasal dariMu dan kami juga akan kembali ke pada Mu. Aaaamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar