Apabila kita ditanya apakah kita ingin menjadi manusia beruntung atau manusia yang rugi ? Pasti jawabannya ingin menjadi manusia yang beruntung.
Sekarang apakah ingin menjadi manusia yang beruntung di dunia atau di akhirat ? Pasti jawabannya beruntung di dunia dan di akhirat. Kenapa ?
Buat apa menjadi manusia beruntung di dunia kalau di akhirat celaka. Di dunia ini kan hidupnya hanya sementara, sedangkan di akhirat akan hidup kekal selama-lamanya.
Adapun manusia yang ingin beruntung di akhirat, pasti di dunianya juga beruntung. Kenapa ? Karena untuk mencapai manusia yang beruntung di akhirat itu harus mengikuti aturan main Allah dan RasulNya. Walaupun ujian dan cobaan selalu menerpanya bagaikan air gelombang pasang yang menerjang karang, dia selalu teguh di dalam pendiriannya, tidak goyah atau terpengaruh oleh gemerlapnya kesenangan duniawi.
Menurut nasihat para ulama yang menyebabkan manusia itu dalam keadaan rugi di sisi Allah ada tiga yaitu :
1. Tidak merasa cukup dengan harta yang dikumpulkannya. Artinya kurang terus, semakin banyak harta dikumpulkan, maka semakin banyak pula kebutuhan yang harus dipenuhi. Yang akhirnya merasa semakin kurang dan semakin kurang.
2. Tidak merasa mendapatkan apa yang diinginkannya. Maksudnya dia meninginkan menjadi manusia yang kaya raya, namun tetap selalu miskin. Inginnya selalu sehat tapi sering sakit-sakitan. Inginnya sukses terus, namun lebih banyak menerima kegagalan daripada kesuksesan.
3. Tidak merasa mendapat bekal yang baik dari perjalanan yang ditempuhnya. Selalu ketemunya dengan yang buruk, yang menyimpang dari aturan Allah.
Semoga kita semua di dalam menjalani kehidupan ini selalu dibimbing dan dituntun, diberi taufik dan hidayah oleh Allah, sehingga kita termasuk golongan manusia yang beruntung di sisi Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar