Tidak ada yang mampu menghitung nikmat-ikmat Allah yang telah dikaruniakan kepada hambaNya. Namun kebanyakan manusia belum mau mensyukurinya. Mereka menjadi orang yang kufur nikmat .
Secara garis besarnya kufur nikmat itu terbagi menjadi dua, terutama sekali yang terjadi pada manusia yaitu
1. kufur nikmat terhadap fitrah / azazi, sifatnya yang lahir. Artinya manusia tidak mau memanfaatkan fungsi dan kegunaan anggota tubuhnya sesuai dengan apa yang diharapkan Allah, seperti sepasang kaki, lengan, mata, telinga, lalu perut, mulut, kemaluan kulit dst.
2. Nikmat Allah yang datang kemudian setelah mengalami proses kehidupan seperti kesehatan , makanan, tempat tinggal, kekuasaan, ilmu, hara benda dan berbagai macam kebutuhan lainnya
Firman Allah di dalam QS An Nahl ayat 18 yang berbunyi " wa in ta'udduu ni'matallaahi laa tuhshuu haa " yang artinya "Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menghitungnya "
Sekarang bagaimanakah untuk menghindari kufur nikmat tersebut ? Caranya adalah dengan jalan berbakti kepadaNya, kerjakan segala perintahNya, jauhi apa yang dilarang olehNya.
Dan syukurilah nikmat Allah jika kamu hanya menyembahNya saja . ( QS 16 ; 114 )
Dan barangsiapa bersyukur maka bahwasanya syukur itu untuk dirinya sendiri . ( QS 27 ; 40 )
Apabila kamu bersyukur, pasti Kami akan menambahkan ( nikmat ) kepadamu , dan jika kamu mengigkari ( nikmatKu ) maka sesungguhnya azabKu sangat pedih. ( QS 14 ; 7 )
Apabila manusia sudah kufur nikmat maka Alah akan menimpakan bencana terhadap pelakunya atau siksa. Terkadang dalam bentuk kesengsaraan, malapetaka, sering jatuh sakit, lupa dan pikun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar