HIDUP ITU ADALAH PILIHAN, MAU
PILIH YANG MANA ?
Allah swt berfirman di dalam
QS Al Jatsiyat ayat 23 yang berbunyi :
أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَىٰ
عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَىٰ سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَىٰ بَصَرِهِ غِشَاوَةً
فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ [٤٥:٢٣]
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa
nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan
Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas
penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah
(membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?
Melalui ayat ini Allh swt bertanya kepada kita semua
yaitu “pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai
tuhannya “ . Manusia yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya adalad
mereka di dalam kehidupan sehari-harinya lebih mengutamakan kepentingan dunia.
Maksudnya mereka banyak berfikir serius dan berusaha
keras demi urusan dunianya, sementara itu untuk urusan akhiratnya hanya
santai-santai saja, bahkan banyak yang melalaikannya, melupakannya. Termasuk
orang-orang yang sangat paham tentang agama, menggunakan agama itu untuk kepentingan pribadinya atau
golongannya.
Lalu , “Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya “
maksudnya Allah membiarkan orang-orang yang larut, yang terlena, yang mengumbar
hawa nafsunya, memuaskan syahwatnya tentang urusan dunianya, alias mereka
menikmati kesenangan hidupnya, tapi kesenangan yang menyesatkan .
Lalu, “Allah telah mengunci mati pendengaran dan
hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya” maksudnya segala kebenaran,
kebaikan tidak akan masuk ke telinganya, karena udah tuli, pendengarannya dah
disumbat Allah. Lalu kebaikan dan kebenaran itu tidak terlihat olehnya karena
penglihatannya itu dah ditutup Allah. Lalu kebaikan dan kebenaran itu tidak
bisa merasuk ke hatinya, karena dah dikunci Allah.
Lalu, “Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk
sesudah Allah (membiarkannya sesat “ Maksudnya petunjuk itu hanya milik Allah.
Dia akan berikan petunjuk itu kepada siapa yang Dia kehendaki dan akan mencaput
petunjuk dari siapapun yang Dia kehendaki . Yang dapat petunjuk Allah berarti
termasuk golongan orang-orang yang beriman dan yang dicabut ( tidak dapat )
petunjukNya maka termasuk golongan orang kafir, yaitu yang hidupnya dalam
kesesatan yang nyata, walaupun memiliki harta benda yang berlimpah, pangkat
atau jabatan tinggi, berpengaruh , berwibawa, berkuasa di dunia, semua itu
tidak ada harganya di mata Allah.
Lalu, “mengapa kamu tidak mengambil pelajaran ? “ Dari
ayat ini Allah swt telah memberikan gambaran tentang kehidupan manusia di dunia
ini, mana yang baik dan mana yang buruk bagi
manusia di sisiNya, tidak tua / muda , lelaki / wanita , kaya / miskin,
berilmu / bodoh , pejabat / rakyat . Tinggal bagaimana kita bersikap , mau
memilih kehidupan yang mana.
Kita mau hanya dengan kesenangan yang sesaat dan
menyesatkan yang dibenci, dimurkai dan dilaknat Allah ( di dunia ) atau
kesenangan yang kekal, yang abadi yang disukai Allah .
Semoga kita semua mendapatkan taufik dan hidayah dari Allah
setelah membaca status ini atas izinNya . Kesalahan adalah milikku
(manusia) ,maka maafkan aku Ya Allah, dan kebenaran mutlak milikMu, maka aku
kembalikan kepadaMu , karena itu adalah milikMu .
Wallaahu a’lam bish shawwab .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar