Allah swt memilih salah seorang manusia untuk diangkat menjadi rasul. Dan tugas rasul adalah menyampaikan ayat2 Allah kepada umatnya ( manusia ).
Sayangnya mereka tidak mempercayai apa yang disampaikan oleh RasulNya. Mereka masih mengikuti ajaran kitab2 dari nenek moyangnya, sedangkan Al Qur'an hanya disimpan.
Mereka lebih suka mengikuti ajaran setan-setan berupa ilmu sihir yang dipelajari oleh Harut dan Marut. Harut dan Marut tidak mengajarkan kepda mereka, bahkan memberitahukan bahwa apa yang ada padanya ( ilmu sihir ) itu hanya cobaan dari Allah. Jadi siapapun yang mempelajari ilmu sihir tersebut akan menjadi kafir.
Sungguh amat berbeda dengan ilmu sihir yang ada pada N.Sulaiman, tidak dipelajari, tapi langsung dari Allah, tujuannya untuk menyadarkan manusia agar beriman kepada Allah.
Ilimu sihir N.Sulaiman adalah untuk kemaslahatan, sedangkan ilmu sihir mereka untuk berbuat kezaliman. Sayangnya mereka tidak menyadari akan hal itu .
Seandainya mereka sadar diri, lalu memohon ampun kepadaNya dan bertobat kepadaNya dan mereka akan mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah .
Marilah kita simak firman Allah di dalam QS Al Baqarah ayat 101 - 103 yang berbunyi sebagai berikut ;
وَلَمَّا جَاءَهُمْ رَسُولٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ
مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ نَبَذَ فَرِيقٌ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ
كِتَابَ اللَّهِ وَرَاءَ ظُهُورِهِمْ كَأَنَّهُمْ لَا يَعْلَمُونَ [٢:١٠١]
Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul
dari sisi Allah yang membenarkan apa (kitab) yang ada pada mereka, sebahagian
dari orang-orang yang diberi kitab (Taurat) melemparkan kitab Allah ke belakang
(punggung)nya, seolah-olah mereka tidak mengetahui (bahwa itu adalah kitab
Allah).
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ
سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ
الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى
الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا
يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا
تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا
يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ
وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا
يَنْفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ
مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ
مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا
يَعْلَمُونَ [٢:١٠٢]
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh
syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa
Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan
sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka
mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang
malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak
mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami
hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari
dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan
antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak
memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah.
Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak
memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang
menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di
akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau
mereka mengetahui.
وَلَوْ أَنَّهُمْ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَمَثُوبَةٌ مِنْ
عِنْدِ اللَّهِ خَيْرٌ ۖ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
[٢:١٠٣]
Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa,
(niscaya mereka akan mendapat pahala), dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah
adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui.
thx gan
BalasHapushttp://m-barsal.blogspot.co.id