Wahai sahabatku semua terkadang kita hafal membaca satu surat atau satu ayat Al Qur'an, namun terkadang apa yang sudah hafal itu lupa ngeblank, kosong sama sekali tapi Allah memberikan surat atau ayat yang lain. Berarti apa yang diberikan terakhir tadi lebih baik dari yang sebelumnya.
Ingat yang diberikan itu bukan untuk di dzikir, tapi difahami artinya, dihayati makna isi kandungannya, lalu di amalkan, diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Di akhir zaman ini banyak orang yang berdzikir tapi baru di lisannya saja, setelah selesai dzikir sikap dan prilakunya masih teap seperti semula.
Contoh banyak orang yang berkunjung ke maqam Sunan Guning Jati salah satu waliyullah yang terkenal di tanah Jawa, tujuannya agar mendapatkan karamahnya. Pesan beliau sebelum meninggal adalah 'Isun titip tajug, fakir ' miskin lan bocah yatim '.artinya 'Aku titip rumahnya Allah, orang2 fakis, miskan dan anak yatim'
Dari pesan itu agar kita disarankan untuk menghidupkan rumah ibadah / rumah Allah yang dekat dengan rumah kita (salat berjama'ah). Kemudian kita harus memiliki rasa peduli kepada fakir, miskin dan menyantuni anak yatim. Dalam kenyataannya malah sebaliknya. Rumah Allah isinya gak sampai penuh, apalagi kalu salat Subuh,jamaahnya hanya beberapa orang. Fakir, miskin banyak yang ditelantarkan , anak yatim kurang diperhatikan. Bagaimana karamah Sunan Gunung Jati akan didapatkan .
Dan perlu diketahui pemilik karah itu siapa ? Allah. Allah memberikan karamah kepada Sunan Gunung Jati itu tidak semudah seperti orang tua memberikan makanan kepada anaknya. Pasti beliau diuji dulu, dicoba dulu bagaimanakah tentang keimanannya, keislamannya ,sikap prilakunya.
Allah bisa saja memberikannya karamah itu kepada kita asalkan persyaratan Allah dipenuhi Dan inipun tidak semua orang mendapatkan, kalu sekiranya karamah diberikan, kemudian timbul kesombongannya. Dia hanya akan memberikan sesuatu yang terbaik menurut penilaianNya, bukan menurut kehendak kita.
Mari kita simak firman Allah di dalam QS Al Baqarah ayat 106 berikut ini ;
مَا نَنْسَخْ مِنْ آيَةٍ أَوْ نُنْسِهَا نَأْتِ بِخَيْرٍ مِنْهَا أَوْ
مِثْلِهَا ۗ أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ [٢:١٠٦]
Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami
jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya
atau yang sebanding dengannya. Tidakkah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar