Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat 144 -
قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ
شَطْرَهُ ۗ وَإِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ
لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ ۗ
وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ [٢:١٤٤]
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah
ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai.
Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada,
palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan
Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa
berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah
sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.
وَلَئِنْ أَتَيْتَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ بِكُلِّ
آيَةٍ مَا تَبِعُوا قِبْلَتَكَ ۚ وَمَا أَنْتَ
بِتَابِعٍ قِبْلَتَهُمْ ۚ وَمَا بَعْضُهُمْ بِتَابِعٍ
قِبْلَةَ بَعْضٍ ۚ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ
مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ إِنَّكَ
إِذًا لَمِنَ الظَّالِمِينَ [٢:١٤٥]
Dan sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada
orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil), semua
ayat (keterangan), mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan kamupun tidak akan
mengikuti kiblat mereka, dan sebahagian merekapun tidak akan mengikuti kiblat
sebahagian yang lain. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka
setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu -- kalau begitu -- termasuk
golongan orang-orang yang zalim.
Melalui ayat-ayat ini Allah swt memberitahukan kepada kita semua bahwa
1. N.Muhammad saw seringkali menengadahkan wajahnya ke atas, ke langit. Hal ini dilakukan beliau untuk mendapatkan kepastian saat menyembah Allah itu arah mana ;
2. Allah mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh RasulNya, dan Dia tentukan arahnya yaitu ke arah kiblat sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh beliau dimana arah kiblat itu mengarah ke Masjidil Haram .
3. Dimanapun kita berada saat menyembah Allah itu mengarah ke kiblat yaitu ke arah Masjidil Haram. Padahal arah ke manapun sama saja yaitu menghadap Allah. Tapi arah yang telah ditentukan ke arah kiblat ( Masjidil Haram ) ;
4. Kaum Yahudi dan Nasrani yang oleh Allah telah diberi kitab Taurat dan Injil sudah mengetahi kebenaran perintah itu ;
5. Perintah perubahan kiblat itu orang-orang Yahudi dan Nasrani ada yang setuju dan ada pula yang menolak . Yang setuju berarti yang taat kepada Allah dan mereka termasuk orang-orang yang beriman , sebaliknya yang tidak setuju berarti menentang Allah maka termasuk golongan orang-orang yang zalim ;
6. Allah mengetahui apa yang dikerjakan oleh hambaNya, Dia tidah pernah tidur sekejappun .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar