Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah
ayat 170 – 171 yang berbunyi ;
وَإِذَا
قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا
أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا ۗ أَوَلَوْ
كَانَ آبَاؤُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ شَيْئًا وَلَا يَهْتَدُونَ [٢:١٧٠]
Dan apabila
dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,"
mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami
dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan
mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu
apapun, dan tidak mendapat petunjuk?".
وَمَثَلُ
الَّذِينَ كَفَرُوا كَمَثَلِ الَّذِي يَنْعِقُ بِمَا لَا يَسْمَعُ إِلَّا دُعَاءً
وَنِدَاءً ۚ صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا
يَعْقِلُونَ [٢:١٧١]
Dan
perumpamaan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti
penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan
seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak
mengerti.
Melalui ayat ayat ini Allah swt memberitahukan yang
kepada kita semua bahwa Dia memerintahkan orang-orang kafir dan musyrik untuk
membaca Al Qur’an. Mengikuti petunjuk
yang ada di dalamnya , menghayatinya dan memahaminya lalu mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Karena Al Qur’an yang Allah turunkan itu untuk dijadikan
pedoman , petunjuk dantuntunan hidup bagi manusia.
Namun sayang sekali mereka tidak mau mengikuti apa
yang diperintahkan Allah. Mereka lebih percaya dengan apa yang telah dijalani
oleh nenek moyangnya, dan apa yang telah dipelajari dari nenek moyangnya. Padahal nenek moyangnya itu tidak tahu sama
sekali bahwa apa yang telah dijalaninya itu akan menjadikan dirinya selamat
atau tidak. Walaupun di dunia mereka selamat, belum tentu akan selamat di akhirat .
Bagi siapa saja yang tidak mau mengikuti perintah Allah dan petunjuk
rasulNya, maka hidupnya berada di jalan yang sesat. Mereka itu punya mata tapi
tidak bisa melihat hal-hal yang benar menurut aturan agama. Begitu pula dia
punya telinga tapi setiap kebenaran yang masuk ketelinganya tidak terdengar.
Juga mereka punya mulut tapi tidak bisa berkata sesuai dengan apta hatinya yang
dikehendaki Allah. Mereka itu sudah buta , tuli dan bisu. Apapun yang datang
kepada mereka dianggapnya salah semuanya, yang benar hanya apa kata hatinya
sendiri, layaknya air yang jatuh di daun talas, tidak ada bekasnya.
Allah menurunkan Al Qur’an itu agar dibaca bukan hanya arabnya saja karena
ayat Allah itu bukan syair dan lagu, tapi tuntunan. Jadi apa yang dibaca itu
harus bisa dimengerti dan dipahami maksud dan isi kandungannya . Berarti kita
harus punya Al Qur’an yang ada terjemahannya. Ingat bukan dihafalkan, tapi
dibaca. Nanti pemahamannya Allah sendiri
yang akan memasukkannya ke dalam jiwa kita .
Sungguh amat disayangkan kalau kita sudah menganut agama Islam, punya Al
Qur’an tapi tidak ada terjemahnya, lalu bagaimana kita akan memahami isinya.
Saat melantunkan ayat-ayat Al Qur’an ,suaranya merdu , nadanya meliuk-liuk,
tapi begitu ditanya artinya tidak tahu. Sama aja seperti burung beo yang
berkicau, walau merdu suaranya tapi gak ngarti maksud dan tujuuannya. Kalau
membeli pakaian 1 stel yang harganya Rp.100.000
lebih mampu, tapi beli 1 buah Al
Qur’an terjemah yang harganya sekitar Rp.60,000 an gak mampu. Mudah – mudahan
jadi PR kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar