Allah berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat 221 yang artinya berbunyi sebagai berikut ;
" Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mu'min lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik ( dengan wanita-wanita mu'min) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mu'min lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izinNya. Dan Allah menerangkan ayat-ayatNya ( perintah-perintahNya )kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran "
Melalui ayat ini Allah memberitahukan kepada kita semua bahwa
1. Allah menurunkan Al Qur'an itu untuk dibaca dan dipelajari, dipahami, dihayati makna ayat-ayat yang terkandung di dalamnya, bukan untuk dihafalkan. Setelah itu baru diamalkan sesuai dengan kesanggupan kita masing-masing. Jaikan Al Qur'an itu sebagai petunjuk dan pedoman hidup kita, karena hanya Al Qur'an lah yang bisa menuntun kita ke jalan yang benar yang diridoi Allah.
2. Mengapa Allah menurunkan Al Qur'an untuk kita ? Karena Dia selalu mengajak kita semua agar bisa memasuki surgaNya. Dan kalau kita mengaku telah banyak berbuat dosa, maka segeralah memohon ampun dan bertobat kepadaNya dan Dia akan mengampuni kita. Pintu tobat selalu terbuka buat kita sepanjang siang dan sepanjang malam. Dan Allah akan menerimanya dengan baik.
3. Berbeda dengan orang-orang musyrik, mereka tidak percaya kepada Allah karena mereka selalu mencari kesono kemari apakah itu tempat atau benda atau orang yang dianggapnya memiliki kekuatan ( seperti Allah ), Perbuatan ini sungguh amat dimurkai Allah, dan mereka selalu mengajak, mempengaruhi orang lain agar mengikuti jejaknya. Mereka senangnya hanya memperturutkan hawa nafsunya, ambisinya untuk urusan dunia, apakah harta benda atau jabatan atau kekuasaan. Adapun untuk akhiratnya nol besar. Jadi mereka ini selalu mengajak orang lain agar bis masuk bersama mereka ke neraka yang sudah disediakan Allah.
4.Oleh karena itu janganlah kita menikahkan anak-anak kita yang sudah memiliki keimanan dengan mereka, Boleh nikah dengannya asalkan mereka beriman terlebih dahulu dan berjanji untuk berubah sikapnya itu bukan sementara(karena mau nikah saja) akan tetapi untuk selamanya.
5. Apabila masih diragukan maka menikah dengan seorang budak ( sekarang itu pembantu rumah tangga), kalau emng dia beriman dan anaknya baik akan jauh lebih baik, walaupun wanita yg musryik itu jauh lebih cantik dan menarik, karena ujung-ujungnya adalah neraka.
6. Untuk pria pun sama dengan no 4 dan 5 , harus beriman dulu baru di nikahkan. Dan daripada memilih pendamping yang akan mencelakakan walaupun ganteng dan menarik. Lebih baik dinikahkan dengan pembantu rumah tangga (pria) yang nampaknya biasa-biasa saja tapi dia beriman dan berakhlak baik.
Semoga saja ayat ini dapat dijaikan peringatan buat kita smua terutama bagi kita yang sudah berkeluarga dan bila saatnya nanti akan menikahkan anak-anak kita dengan pasangan yang disukainya, tidak salah pilih.
Menikah itu adalah sunnah Nabi saw, menikah adalah sesuatu yang sakral, bukan untuk main-main. Usahakan menikah itu awal dan akhir, cukup sekali saja sampai menjadi aki dan nini.
Jangan sampai pernikahan itu dikotori oleh niat yang tidak baik seperti membeli makanan. Setelah makanan di bawa ke rumah, bungkusnya dibuka, lalu dinikmati makanan tersebut. Dan setelah habis............ bungkusnya di buang ke tempat sampah. Sungguh pernikahan bukan seperti itu, perinakahan adalah sesuatu yang suci bersih, dan perjanjiannya bukan hanya dengan manusia saja, akan tetapi dengan Allah langsung.
Aaaamiin Ya Rabbal 'Aalamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar