KEBUTAAAN HATI
Keberadaan manusia di dunia ini pasti membutuhkan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, termasuk kita.
Dalan mencari kebutuhan hidup ini berbagai
cara dilakukan oleh manusia. Ada yang ingin cara cepat, tapi ada juga yang
memang harus diperoleh dengan cara lambat. Biasanya yang dilakukan dengan cara
cepat atau yanglebih populer istilah zaman sekarang adalah cara instant itu,
adalah banyak tidak benarnya dari pada benarnya.
Akan tetapi yang melalui
proses lama dibutuhkan keuletan, ketawakalan dan kesabaran serta ketabahan,
namun hasilnya akan mendatangkan kebarakahan, hati dan jiwa akan tenang dan
tenteram.
Orang yang mencari rezeki
dengan sungguh-sungguh guna mencukupi kebutuhannya, akan tetapi dengan
mengabaikan perintah Allah yang sudah menjadi kewajibannya disebutnya orang
yang sudah buta hati atau mengalami penyakit kebutaan hati.
Allah berfirman,
“ Dan carilah apa yang telah
dianugerahkan kepadamu ( kebahagiaan ) akhirat dan janganlah kamu melupakan
kebahagiaanmu dari ( kenikmatan dunia )
( QS 28 : 77 ) .
Melalui ayat ini
Allah telah memerintahkan kepada kita semua sekaligus sebagai peringatan dan
teguran yang amat halus dengan tujuan tidak menyakiti hambaNya. Menurut-Nya
dunia ini luas bumi yang Dia ciptakan sebagai lantai dan langit sebagai atap serta segala isinya, yang semuanya masih bahan baku diperuntukkan untuk manusia.
Seluruh isi alam semesta ini untuk melayani manusia, untuk memenuhi kebutuhan
manusia, untuk membahagiakan manusia. Namun dengan satu syarat lakukanlah
sesuai dengan perintahNya,jangan menyimpang dari aturan mainNya.
Dia amat tahu
kebutuhan manusia, karena manusia harus bisa mempertahankan hidupnya dan
menumbuh kembangkannya, selama masih belum mencapai batas ketentuannya ( mati
). Jadi selagi masih diberi kesempatan hidup, maka carilah rezeki itu dengan
cara yang halal.
Tanamkan amal kebajikan dengan berbagai macam cara dengan
sarana dunia yang tetah didapatnya untuk menggapai kebahagiaan akhirat yang
hakiki, yang kekal abadi.
Bila kita hanya mengutamakan untuk urusan dunia saja,
Dia pasti akan memberi, tapi untuk akhiratnya nol besar. Akan tetapi bila
dengan sarana dunia yang ada digunakan untuk menggapai bekal akhirat, maka akhiratnya
akan dapat dan dunianya juga akan di dapat.
Wallaahu a'lam bish shawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar