TINGKATAN IKHLAS
Ikhlas adalah suci murni artinya tidak tercampuri dengan
yang lain.
Dan menurut syari’at ikhlas adalah mengerjakan ibadah kebajikan
karena Allah semata dan hanya mengharapkan ridha-Nya.
Di dalam Al Qur’an Allah
melambangkan ikhlas itu laksana susu bersih yang bila diminum enak rasanya
bahkan dapat menyegarkan dan menyehatkan tubuh
manusia .
Allah swt berfirman,
“ Dan sesungguhnya binatang ternak itu
benar-benar terdapat pelajaran bagimu. Kami memberi minum daripada apa yang
berada dalam perutnya ( berupa )susu yang bersih antara tahi dan darah, yang
mudah ditelan bagi orang yang meminumnya. ( QS 16 : 66 ).
Susu itu terdiri dari
dua zat yang kotor dan tidak ada manfaatnya, yaitu tahi dan darah. Tapi setelah
melalui proses, maka jadilah susu yang bersih murni tidak bercampur dengan
kotoran lain.
Ikhlas ini mempunyai beberapa tingkatan menurut tingkatan
orangnya yaitu :
1. Keikhlasan golongan
ibadah ;
2. Keikhlasan golongan muhibbin dan
3 keikhlasan golongan ma’rifat.
Yang dimaksud dengan keikhlasan golongan ibadah adalah ibadahnya itu hanya
untuk Allah, tidak bercampur dengan riya dan ujub. Dan ibadah yang dilakukannya
itu agar terhindar dari siksa Allah sebagaimana yang telah dijanjikan olehNya.
Firman Allah swt, “ Iyyaka na’budu “ yang artinya “ Hanya kepadaMu lah kami
menyembah “ ( QS 1 : 5 ).
Yang dimaksud dengan keikhlasan golongan Muhibbin
adalah ibadahnya itu bukan karena takut pada neraka dan bukan pula
mengharapkan surga, akan tetapi semata-mata untuk mengagungkan Allah.
Yang
dimaksud dengan keikhlasan golongan ahli Ma’rifat adalah ibadah yang
dilakukannya itu atas dorongan dari Allah, gerak geriknya itu hanya Allah lah
yang menggerakkannya, karena dirinya merasa tidak mempunyai daya dan upaya
kecuali atas pertolongannya.
Firman Allah swt,
“ Wa iyaa kanasta’iin “ yang
artinya “ Dan hanya kepada-Mu lah kami minta pertolongan “
( QS 1 : 5 )
Dan
keikhlasan orang ma’rifat ini menduduki tingkat yang paling luhur di sisi Allah
bila dibandingan dengan keikhlasan orang yang ahli ibadah dan keikhlasan orang
ahli muhibbin .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar