Kamis, 05 Februari 2015

KESOMBONGAN AKAN MENGHANCURKAN DAN MEMBINASAKAN

HINDARI SIFAT SOMBONG  

Kita harus ingat sejarah sudah membuktikan di dalam Al Qur’an. Dimana para malaikat dan jin disuruh sujud kepada Nabi Adam a.s . Para malaikat bersujud ,akan tetapi yang namanya Iblis tidak mau sujud. Sujud disini bukan berarti diperintahkan untuk menyembah Nabi Adam a.s, akan tetapi atas dasar perintah Allah. Jadi Iblis sudah menentang perintah Allah. Dan inilah suatu kesombongan yang dilakukan Iblis. 

Janganlah kita merasa bangga dengan harta benda yang kita miliki berlimpah ruah, merasa bangga menjadi pejabat tinggi, merasa bangga menjadi penguasa, menjadi orang yang berilmu. Sadarilah bahwa semuanya itu hanya titipan Allah, amanah Allah. Dan hal itu harus dijaga, dipelihara, dan ditumbuh kembangkan demi kebaikan umat manusia. 

Ingat berani menerima berarti berani mempertanggung jawabkannya, bukan saja kepada siapa yang memberi atau mengangkat, akan tetapi juga di hadapan Tuhan. Untuk itu gantikanlah sifat sombong itu dengan sifat rendah hati terhadap sesama manusia dan rendah diri di hadapan Allah. Yang namanya barang titipan, apabila oleh yang menitipkannya itu diambil atau dicabut, maka harus menerimanya. 

Di zaman sekarang ini sudah banyak yang melupakan Allah Tuhan Penguasa alam semesta. Apabila sudah menduduki suatu jabatan yang sekiranya akan menguntungkan bagi dirinya atau golongannya, maka setiap saat, setiap, menit, setiap  jam ,  setiap hari,minggu,bulan dan tahun selalu berusaha membikin skenario agar pada saatnya nanti bila masa jabatan habis masih bisa dilanjutkan kembali. 

Segala cara dilakukan dengan kasak kusuk. Itu hanyalah usaha manusia. Mereka lupa bahwa yang menetapkan segala sesuatunya itu Allah. Apabila Dia berkehendak terhadap siapapun maka tidak ada yang mampu menolak ataupun menghalanginya. Hal ini banyak diabaikan. 

Karena didasarkan rasa kebencian, akhirnya dicarilah kelemahan dan kesalahan orang yang dibencinya. Bila kedapatan ada, maka digunakanlah untuk menyerangnya, untuk menjatuhkannya. Dia pun pasti akan bertindak sama. Dan yang ada hanyalah menambah pertengkaran dan permusuhan. 

Sungguh memang kenyataan untuk menjadi orang jujur di zaman sekarang ini bukannya banyak teman. Tapi justru banyak musuhnya. Orang yang bersikap jujur itu dianggapnya seperti duri dalam daging, akan membatasi ruang gerak orang-orang yang tidak jujur. 

Percayalah bila segala sesuatu itu diawali dengan cara yang baik, dengan kejujuran, maka hasilnya juga akan baik. Tapi bila awalnya sudah dilakukan dengan cara kebohongan atau dusta, maka jangan harap akan menemukan kebaikan. Bahkan yang ada adalah keserakahan dan ketidak adilan. Dan pasti akan berdampak pada kekacauan, keributan dan kerusakan di dalam segala bidang. 

Jadi disini jelas agama sudah diabaikan. Semoga saja kita semua tidak mengalami hal-hal seperti itu. Dan kalau memang kita mengalaminya maka semoga diberi kekuatan untuk segera merubah diri agar bisa menjalani hidup ini dengan aman, tenang, tenteram, tertib dan damai. 

Aaaamiin yaa rabbal’aalamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar