LISAN
ORANG BERIMAN
Siapapun
boleh mengaku bahwa dirinya telah beriman. Beribadah sesuai dengan apa yang
diperintahkan Allah. Pakaiannya amat rapih, gamisnya okey, sorbannya bagus.
Tapi lihatlah prilakunya di dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana dia ?
Bila
memang dia orang beriman dia tidak akan berkata apapun kecuali yang baik-baik.
Perkataannya adalah suatu kejujuran. Perkataannya adalah melahirkan sesuatu
kebaikan bagi manusia, amar ma’ruf nahi munkar, perkataannya adalah doa, bisa
menyejukkan hati menenteramkan jiwa, melapangkan dada, menjernihkan fikiran.
Dia hanya tundak, patuh, dan taat serta takut kepada Allah saja.
Dari Abu Zaid r.a, Rasulullah bersabda, “ Perumpamaan
seorang mukmin adalah seperti lebah. Tidak akan memakan melainkan yang baik,
dan tidak akan menghasilkan sesuatu kecuali yang baik-baik “
( HR Ibnu Hibban )
Dari Ibnu Umar r.a, Rasulullah saw bersabda, “
Perumpamaan seorang mukmin adalah seperti lebah. Sesuatu yang kamu ambil
darinya, itu memberikan manfaat bagimu “
( HR Tabrani )
AKIBAT LISAN
Rasulullah
saw bersabda, “ Sungguh seseorang mengucapkan perkataan yang diridhai Allah,
yang mana dia tidak pernah menyangka perkataannya itu akan menyebabkan dampak (
yang baik ), karenanya Allah akan menulis keridhanNya baginya sampai pada hari
dia menemuiNya. Sungguh, seseorang
mengucapkan perkataa yang dimurkai Allah, yang mana dia tidak pernah menyangka
perkataan itu akan menyebabkan dampak ( yang jelek ) ,karenanya, Allah akan
menulis kemurkaanNya terhadapnya sampai pada hari dia menemuiNya “ ( HR Imam
Malik, Tirmidzi dan Ibnu Majah )
Dari Hadist di atas beliau memberitahukan kepada kita
bahwa apapun yang dicapkan oleh kita maka akan tercatat sampai kita bertemu
dengan Allah, dan Allah akan membalas ucapan atau lisan kita itu sesuai dengan
kadarnya. Lisan yang baik maka akan dibalas dengan kebaikan dan lisan yang
burukpun akan dibalas dengan keburukan.
Semoga setelah mengetahui hal ini kita bisa mengendalikan
lisan kita sebaik mungkin. Berbicaralah bila perlu, bila tidak perlu maka
sebaiknya berdiam diri. Artinya berbicara yang ada manfaatnya bagi diri sendiri
dan orang banyak. Bila tidak ada manfaatnya maka sebaiknya diam.
Semoga
bermanfaat bagi kita semua. Aaaamiin Yaa Rabbal’aalamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar