Kamis, 05 Februari 2015

LISAN ORANG BERIMAN

LISAN ORANG BERIMAN  

Siapapun boleh mengaku bahwa dirinya telah beriman. Beribadah sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah. Pakaiannya amat rapih, gamisnya okey, sorbannya bagus. Tapi lihatlah prilakunya di dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana dia ? 

Bila memang dia orang beriman dia tidak akan berkata apapun kecuali yang baik-baik. Perkataannya adalah suatu kejujuran. Perkataannya adalah melahirkan sesuatu kebaikan bagi manusia, amar ma’ruf nahi munkar, perkataannya adalah doa, bisa menyejukkan hati menenteramkan jiwa, melapangkan dada, menjernihkan fikiran. Dia hanya tundak, patuh, dan taat serta takut kepada Allah saja.

Dari Abu Zaid r.a, Rasulullah bersabda, “ Perumpamaan seorang mukmin adalah seperti lebah. Tidak akan memakan melainkan yang baik, dan tidak akan menghasilkan sesuatu kecuali yang baik-baik “ 
( HR Ibnu Hibban )

Dari Ibnu Umar r.a, Rasulullah saw bersabda, “ Perumpamaan seorang mukmin adalah seperti lebah. Sesuatu yang kamu ambil darinya, itu memberikan manfaat bagimu “ 
( HR Tabrani )

AKIBAT  LISAN  

Rasulullah saw bersabda, “ Sungguh seseorang mengucapkan perkataan yang diridhai Allah, yang mana dia tidak pernah menyangka perkataannya itu akan menyebabkan dampak ( yang baik ), karenanya Allah akan menulis keridhanNya baginya sampai pada hari dia menemuiNya.  Sungguh, seseorang mengucapkan perkataa yang dimurkai Allah, yang mana dia tidak pernah menyangka perkataan itu akan menyebabkan dampak ( yang jelek ) ,karenanya, Allah akan menulis kemurkaanNya terhadapnya sampai pada hari dia menemuiNya “ ( HR Imam Malik, Tirmidzi dan Ibnu Majah )

Dari Hadist di atas beliau memberitahukan kepada kita bahwa apapun yang dicapkan oleh kita maka akan tercatat sampai kita bertemu dengan Allah, dan Allah akan membalas ucapan atau lisan kita itu sesuai dengan kadarnya. Lisan yang baik maka akan dibalas dengan kebaikan dan lisan yang burukpun akan dibalas dengan keburukan.


Semoga setelah mengetahui hal ini kita bisa mengendalikan lisan kita sebaik mungkin. Berbicaralah bila perlu, bila tidak perlu maka sebaiknya berdiam diri. Artinya berbicara yang ada manfaatnya bagi diri sendiri dan orang banyak. Bila tidak ada manfaatnya maka sebaiknya diam. 

Semoga bermanfaat bagi kita semua. Aaaamiin Yaa Rabbal’aalamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar