Allah swt telah memberi kita otak. Maka gunakanlah otak kita untuk
berfikir, manfaatkan semaksimal mungkin untuk membantu memenuhi kebutuhan kita.
Karena hanya dengan jalan berfikir dan
menganalisa dengan pikiran yang sehat akan menyelematkan kita dari kekacauan
dan ketidak stabilan.
Hanya dengan akal sehat lah pikiran menjadi jernih. Dan
bisa memilih mana yang maslahat untuk dikerjakan dan mana yang mudharat untuk
ditinggalkan.
Bagi orang yang beruzlah ( mengasingkan diri ) dengan niat yang
benar tidak menyimpang dari syariat agama , di keheningan itu dapat
menghasilkan pikiran yang jernih, dapat mengendalikan pikiran dengan taratur,
mampu menggerakkan hidup dan mengarahkannya kepada apa yang dikehendaki oleh
syari’at agama. Dan menghantarkan Sang Hamba kepada Allah secara “ mardhatillah
“.
Dan di dalam keheingan itu dapat melahirkan inspirasi ( ilham ) atau hidayah
ilhami dari pikiran yang sedang diaturnya, sehingga mampu memecahkan persoalan
hidup yang sedang dihadapinya . Baik itu persoalan urusan duniawi maupun urusan
ukhrawi.
Adapun hikmah dari beruzlah diantanya adalah dapat terhindar dari
perbuatan maksiat, gunjing, berolok-olok, mengumpat, sombong, dengki, iri,
dusta, durhaka, menghina dan sejenisnya.
Jadi dengan beruzlah sebenarnya sedang
mensucikan diri ( hati, ucapan dan prilaku ).
Bila jiwa kita jernih maka hati
dan pikiran kita pun akan jernih. Di saat kita lapang maka hati dan pikiran
kita pun akan lapang.
Semoga uraian ini bermanfaat bagi kita semua.
Aaaamiin ,
Aaaamiin , Aaaamiin yaarabbal’aalamiin .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar