Selasa, 03 Maret 2015

MENGAPA MANUSIA BANYAK YANG TERTEKAN JIWANYA ?

Kecemasan jiwa selalu menempati posisi puncak 
antara beberapa penyakit masa kini. 
Sementara manusia tidak menyadari bahwa 
kebanyakan sudah terpengaruh oleh peradaban barat 
yang penuh dengan muatan materialisme 
sehingga mengedepankan materi., kesenangan, 
dan hanya memperturutkan hawa nafsu 
yang kesemuanya itu hanya untuk keperluan kehidupan dunia. 
Hanya melulu kebutuhan lahiriah. 
Sedangkan untuk persiapan akhirat tidak ada sama sekali.
Itulah mengapa Allah memberikan sebuah agama kepada manusia, 
dengan tujuan agar manusia bisa hidup sesuai dengan aturanNya 
dan menjaga dirinya agar tetap menjadi manusia yang mulia di sisi-Nya. 
Namun sayangnya sedikit sekali 
yang berminat untuk mendalami agama yang dianutnya. 
Manusia itu terdiri dari dua bagian yaitu jasad dan ruh / lahir dan batin. 
Semuanya itu harus dicukupi kebutuhannya. 
Tidak bisa hanya dipenuhi kebutuhan lahirnya saja, 
sementara kebutuhan batin tidak ada sama sekali.
Bila kebutuhan batin manusia dibiarkan kering kerontang, 
atau bahkan dimatikan maka, jiwa manusia akan mudah goncang 
saat menghadapi kepahitan hidup. 
Sehingga akan mengarah kepad prilaku yang buruk, mudah berbuat jahat.
Kebutuhan batin akan bisa terpenuhi bila di hati ada keimanan. 
Hanya dengan keimananlah bisa dibentuk prilaku yang baik, 
fondasi yang kukuh dan dasar-dasar keluhuran akhlaq. 
Allah juga sudah memperingatkan melalui firman-Nya,

Dan apakah orang yang sudah mati[a] kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan. ( QS 6 : 122 )
[a]. Maksudnya ialah orang yang telah mati hatinya yakni orang-orang kafir dan sebagainya.

Dengan kukuhnya keimanan maka seluruh hidupnya dia serahkan sepenuhnya kepada Allah ,Tuhan semesta alam sebagaimana dalam firman-Nya, 

Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.  Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)."  ( QS 6 : 162 – 163 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar