PEMBESAR ULAMA
DAN AHLI HUKUM
YANG BAIK DAN BENAR
Imam Abu
Hanifah berpesan kepada kita semua agar, bergaulah dengan pembesar yang selalu
menghormati rakyatnya ( yang rendah hati ) , banyak-banyaklah bertanya kepada ulama, agar
tidak tersesat jalan dan bergaulah dengan ahli hukum yang adil ( tidak
membeda-bedakan ) artinya semuanya dianggap sama.
Yang dimaksud pembesar disini
luas, bisa penguasa, pejabat, atau orang terpandang di masyarakat. Mereka
selalu menghormati siapapun yang bertemu dengannya, tidak membedakan derajat
kehidupan seseorang. Mereka menyadari bahwa semuanya diciptakan oleh Allah,
biarlah Allah yang membeda-bedakannya, karena perbedaan seseorang dengan
yanglainnya hanyalah derajat ketakwaannya. Maka bila kita bergaul dengan
orang-orang seperti ini akan banyak menimba ilmu darinya.
Ulama di sini adalah
ulama yang setiap ucap laku lampahnya itu hanya karena Allah. Tidak ada pamrih
sedikitpun dari orang lain. Ia merasa senang bila ada orang yang selalu
berbincang tentang kebaikan. Ucapannya itu bisa menyejukkan hati yang sedang
resah gelisah. Mampu menjernihkan pikiran orang lain yang sedang ruwet atau
kusut. Mampu meyakinkan orang lain agar lebih bersemangat dalam menyikapi hidup
. Ia selalu mengajak ke jalan kebenaran kepada siapapun, namun tidak pernah
membenci kepada orang-orang yang tidak sejalan dengannya, bahkan mendoakannya
agar diberikan petunjuk yang benar oleh Allah. Apapun yang dilakukannya itu
semuanya karena Allah, ia tidak butuh imbalan apapun dari orang lain, cukup
balasannya hanya dari Allah saja, baik dalam urusan dunianya maupun
akhiratnya.
Yang dimaksud dengan ahli
hukum yang adil itu artinya dia paham akan hukum apakah hukum urusan keduniaan
ataupun hukum agama. Ia melaksanakan dan menetapkan hukum itu dengan tidak
membeda-bedakan siapapun.
Artinya setiap ia mengambil keputusan itu sangat
adil, tidak merugikan siapapun. Ia selalu mengatakan yang benar itu benar dan
yang salah itu salah. Apapun yang diucapkannya dan yang ditetapkannya itu
selalu dipertimbangkan terlebih dahulu dengan hati-hati apakah sudah sesuai
belum dengan atauran Allah dan RasulNya.
Sekarang cobalah anda lihat di jaman
sekarang ini apakah anda masih menemukan orang-orang seperti ini, bila bertemu
maka banyak-banyaklah bergaul dengan mereka.
Semoga uraian ini bermanfaat bagi
kita semua .
Aaaamiin , Aaaamiin , Aaaamiin yaarabbal’aalamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar