Sayangku, pujaan hatiku, permataku
Kini aku berada di negeri yang jauh,
sebuah negeri indah di atas awan.
Dimana embun pagi bagai butiran mutiara.
Dimana bulan dan mentari berdampingan hidup
bersama.
Tak ada siang ataupun malam.
Langit selalu bersolek bintang-bintang,
menebar pesona berhias purnama.
Purnama, bulat tergantung, putih laksana pualam,
cahayanya berpendar abadi di ambang cakrawala.
Sang surya selamanya bersinar,
pun tak ada panas ataupun terik yang terasa.
Sengatnya telah musnah, terguyur kesejukan nan
abadi.
Emas adalah pijakan kakiku tatkala melangkah,
hamparan lumut hijau serta rindang dahan pinus
adalah tempatku melepas lelah.
Dalam tiap hembusan nafas,
terasa aroma wangi bunga melati.
Riuh canda tawa riang selalu terngiang di
telingaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar