Senin, 25 Mei 2015

MASIH ADAKAH SAMPAI SAAT INI YANG MENUHANKAN HAWA NAFSU ?????



Pada asalnya hawa nafsu itu adalah kecondongan jiwa kepada sesuatu yang disukainya, 
lalu jika condongnya kepada sesuatu yang sesuai dengan syari’at, maka terpuji, 
namun sebaliknya, jika kecondongannya kepada sesuatu yang bertentangan dengan syari’at, 
maka tercela.

Dalam menjalani kehidupan, hawa nafsu yang terpuji ibarat teman perjalanan bagi Anda, 
sedangkan hawa nafsu yang tercela adalah musuh Anda. 

Celaan Terhadap Mengikuti Hawa Nafsu dalam Kitabullah, Allah mencela ittiba’ul hawa 
(mengikuti hawa nafsu) di beberapa ayat yang banyak dalam Al-Qur`an, diantaranya adalah 
firman Allah Ta'ala:

"Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. 
Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?," [QS. Al-Furqan: Ayat 43]

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya 
dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran 
dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan 
memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak 
mengambil pelajaran?" [QS. Al-Jasiyah: Ayat 23]

“Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu) ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka 

hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka (belaka). Dan siapakah yang lebih sesat daripada 
orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." 
[QS. Al-Qasas: Ayat 50]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar