PERBUATAN YANG
TIDAK DILANDASI KEBENARAN
AKAN SIA- SIA
Allah
swt berfirman di dalam QS Al LAHAB ayat 2 yang artinya berbunyi sebagai berikut
Tidaklah
berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan . ( QS 111 : 2 )
Melalui ayat ini Allah swt menjelaskan
kepada kita semua bahwa apapun yang dimiliki oleh Abu Lahab, dan apapun yang
telah diperbuat olehnya tidak ada manfaatnya sema sekali baginya. Semuanya
menjadi sia-sia, karena ditolak oleh Allah baik untuk dunianya maupun untuk
akhiratnya.
Hal itu terjadi karena perbuatan Abu
Lahab adalah telah menentang RasulNya. Ke manapun Nabi Muhammad pergi , ia
selalu mengikutinya dari belakang. Apapun yang disampaikan oleh beliau kepada
orang-orang Quraisy, maka ialah yang menjawab bahwa apa yang dibawa oleh beliau
itu adalah hanyalah tipuan dan apa yang disampikan beliau, ia jawab itu
hanyalah suatu kedustaan. Padahal Abu Lahab itu adalah paman Nabi sendiri.
Abu Lahab itu dikenal sebagai
penentang kebenaran. Ia selalu menghalang-halangi orang lain yang ingin
mengikuti jejak Nabi Muhammad artinya ia selalu menghalang-halangi orang lain
untuk mengikuti kebenaran.
Sekarang mari kita lihat situasi
masyarakat sekarang apakah masih ada orang yang berprilaku sebagai Abu Jahal ?
Sungguh alangkah menyedihkan sekali ternyata sekarang caranya lebih canggih
lagi. Mereka ( orang-orang kafir ) tidak menghalangi orang lain beribadah, tapi
mereka mempengaruhinya dengan menjejali berbagai macam kesenangan, atau
hadiah-hadiah yang amat menggiurkan.
Apalagi sebagian besar orang-orang yang
beragama Islam tidak tahu tentang isi Al Qur’an, karena mereka hanya memiliki
Al Qur’an Arabnya saja, sedangkan terjemahnya tidak punya. Bahasa Arabnya tidak
mengerti, jadi hanya asal bisa baca Qur’an saja.
Lalu bagaimana mereka bisa
menjadikannya sebagai pedoman ,tuntunan dan petunjuk hidup ? Mereka hanya
mengandalkan kepada para pendakwah, para ulama, para mubaligh saja, tidak mau
membacanya dan mempelajari Al Qur’an tersebut sendiri.
Dan akhirnya apa yang
disampaikan oleh para mubaligh itu sudah dianggap benar. Namun sayang benarnya
itu hanya cukup di mulut saja, tidak dibuktikan dengan amal perbuatan. Yang
jelas akan sangat berbeda sekali apa yang didapat dengan mempelajari sendiri
daripada hanya didapat dari mendengarkan dari orang lain.
Oleh karena itu marilah sejak saat ini
kita mulai membaca Qur’an yang ada terjemahnya, memahaminya dan menghayatinya
sedikit demi sedikit. Insya Allah atas iziNya, hati kita akan dibukakan olehNya
disesuaikan dengan kadar kesanggupan kita.
Sehingga kita di dalam menjalani
agama itu bukan hanya ikut-ikutan saja, tapi akan mengerti hukum-hukumnya.
Semakin sering kita membuka terjemah Qur’an dan membacanya, maka Allah akan
semakin membukakan pintu hati kita agar rahmatNya bisa masuk ke dalam dada kita
Semoga kita semua dijauhkan dari
berbagai macam prilaku buruk yang akan merusak amal kebaikan kita, merusak
keimanan dan ke Islaman kita dan kita selalu berada dalam naungan rahmatNya dan
ridhaNya.
Aaaaamiin Allahumma Aaaaamiin .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar