Lanjutan pembahasan surat Al ‘Ashrs bagian
terakhir
ORANG-ORANG
YANG BERUNTUNG DI
SISI ALLAH
Allah swt berfirman di dalam QS Al ‘Ashr
ayat 3
yang berbunyi
Ilal ladziina aamanuu wa ‘amilush shaalihaati
watawa shaubil haqqi watawaa shau bish shabri. ( QS 103 : 3 )
Kecuali orang – orang yang beriman dan
mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling
menasihati untuk kesabaran .
Sobat2ku
sekalian yang baik hati sudah kita dapatkan penjelasan panjang lebar tentang masalah
waktu. Betapa berharganya waktu itu. Betapa mulianya waktu itu.
Barangsiapa
yang dapat memanfaatkan waktu dengan baik dan benar, maka ia akan menjadi orang
yang beruntung di sisiNya, dan barang siapa yang menyepelekan waktu, menganggap
biasa saja dengan waktu, bermain main dengan waktu, menyia-nyiakan waktu, waktu
dibiarkan berlalu begitu saja, maka hidupnya akan celaka, akan dihinakan oleh
Allah. Bahkan hidupnya itu lebih hina daripada binatang.
Walaupun
tetap saja baik yang beruntung maupun yang rugi kedua-duanya tetap dalam
kerugian. Namun ada yang kerugian itu bisa dirubah menjadi kenikmatan, dan yang
satu lagi kerugian dirubahnya menjadi semakin rugi, semakin hina, semakin
celaka, semakin sengsara dan menderita
Siapakah
orang-orang yang mendapatkan kerugian tapi kok bisa menjadi kenikmatan ?
1. yaitu
orang-orang yang beriman. Beriman di sini adalah beriman kepada Allah, kepada
hari kemudian, yaitu dari mulai kematian, terus hari kebangkitan, terus, hari
hisab untuk dimintai pertanggung jawaban amal perbuatan selama berada di dunia,
terus mizan yaitu ditimbangnya kitab2 amal perbuatan, terus melewati jembatan
sirathal mustaqim dan baru alam akhirat yang masuk surga yang penuh dengan berbagai macam kenikmatan ,
dan yang masuk neraka yang penuh dengan siksa dan azab yang pedih, semuanya itu
akan kekal abadi.
Selain
dari itu beriman kepada Kitabnya Allah sebagai pedoman hidup dan petunjuk hidup
bagi manusia agar selamat dan berbahagia di dunia maupun di akhirat, terus
beriman kepada utusan Allah yang menyampaikan amanat Allah yang diembannya
kepada manusia , terus beriman kepada takdir baik maupun buruk yang terjadi itu
semua adalah sudah menjadi ketetapanNya .
2.
orang – orang yang mengerjakan kebajikan, artinya yang berbuat amal saleh yang
Allah ridhai. Kenapa yang Allah ridhai ?
Karena banyak orang yang membicarakan
agama, menebarkan kebajikan, katanya menegakkan agama, menyiarkan agama,
tapi…..begitu di akhirat semua amalnya itu tidak ada. Kok bisa terjadi seperti
itu , kenapa ?
Karena
apa yang dikerjakannya itu hanya sekedar ingin dihormati, ingin dikenal, ingin
dipuji oleh orang lain, bukan karena Allah, walaupun menurut kita orang
tersebut saat di dunia amat baik, tapi kita kan tidak tahu isi hatinya, kecuali
Allah.
Oleh
karena itu Allah tidak melihat bentuk raut wajah dan penampilan manusia,
jabatan atau kekuasaan manusia, tinggi dan rendahnya ilmu atau wawasan manusia,
akan tetapi Allah hanya melihat hati dari setiap manusia, apakah ikhlas atau
tidak berbakti kepadaNya, itulah amal yang diambil dan ditulis sebagai amal
kebajikan yang diridhaiNya .
3.
orang yang saling menasihati untuk kebenaran . Kalimat ini sungguh amat mudah
diucapkan, akan tetapi bila sudah di lapangan benar-benar amat sulit
dilaksanakan .
Bila
hal ini dilakukan maka pasti di jaman sekarang ini akan dimusuhi banyak orang,
akan dikucilkan orang lain, kalau ia menjabat sesuatu pasti tidak akan
berlangsung lama, karena akan mengakibatkan gerak teman2 yang lainnya itu tidak
merasa bebas, bahkan ia akan dibujuk agar jangan terlalu sok suci, sekarang jamannya
kan lagi begini musimnya, Tuhan juga pasti akan memaafkannya, Dia kan Maha
Pemaaf, ia akan dibujuk dari waktu ke waktu, sampai berhasil
Namun
bila gagal, maka satu-satunya cara adalah dengan melenyapkannya, bisa dibunuh,
atau bisa juga dimutasikan atau bisa jadi dikeluarkan dari pekerjaannya .
Tapi
di Indonesia sih kami yakin gak ada, ini hanya banyak terjadi di luar negeri
sono, gak tahu lupa nama negerinya juga karena saking banyaknya
4.
orang yang saling menasihati untuk kesabaran. Sekarang bagaimana bisa
menasihati agar orang lain bisa bersabar kalau dirinya sendiri masih belum bisa
berbuat sabar.
Orang
bisa menasihati orang lain tentang kesabaran, bila ia sudah mengalami dengan
berbagai macam ujian dan cobaan dari Allah, lalu diterimanya dengan tulus dan
ikhlas, bahwa semua itu sudah yang terbaik buat dirinya, bahkan kalau bisa
ingin ditambah lagi agar lebih berat.
Kayanya
untuk mencai orang seperti ini sangatlah sulit, sama halnya mencari sebuah
jarum ditumpukan jerami. Tapi kami yang pasti ada, hanya jumlahnya mungkin
hanya bisa dihitung dengan jari tangan, dan hanya Allah yang tahu.
Sungguh
orang-orang seperti ini sudah merupakan orang-orang yang dipilih oleh Allah,
orang – orang yang terpilih oleh Allah , orang-orang pilihan Allah dan biasanya
keberadaannya itu selalu disembunyikan oleh Allah.
Namun
fatwanya itu walau hanya dengan beberapa kata atau beberapa kalimat, orang
langsung terkena, bisa menyejukkan hati orang yang sedang panas hati, bisa
menenangkan orang yang sedang mengalami kegelisahan dan keresahan , bisa
memberikan cahaya kebenaran kepada orang lain di saat mereka berada di jalan
yang sesat.
Keberadaan
orang ini saat berada di masyarakat nampaknya biasa-biasa saja, amat sederhana,
bahkan sangat sederhana sekali, tapi di saat ia tidak ada orang-orang merasa
kehilangan sesuatu tentang keberadaannya.
Ia
tidak banyak bicara, kalau bicara seperlunya saja. Ia lebih suka menyendiri,
karena orang lain merasa terganggu kalau ia berada dengan orang-orang tersebut,
sehingga ia menjauhi orang-orang tersebut agar kegiatannya tidak terganggu.
Bila
anda menemukan orang-orang seperti ini maka kalau bisa dekati ia,
sering-seringlah bergaul dengannya. Dan tentunya anda akan bisa dipertemukan
dengannya bila ada izin dan ridha Allah. Karena kalau Allah tidak meridhai
anda, maka sampai kapanpun anda tidak akan bertemu dengannya.
Alhamdulillahi
rabbil ‘aalamiin surat Al ‘Ashr ini telah selesai dibahas semoga bermanfaat
buat kita semua.
Bila
di dalam coretan-coretan ini ada yang kurang berkenan pada anda kami mohon
dimaafkan, karena kami tidak mau membeda-bedakan dengan siapa kami bicara,
kamia anggap semuanya sama sebagai hamba Allah.
Bila
apa yang kami sampaikan ini masih jauh dari harapan Allah, itu merupakan
kesalahan kami, dan tak lupa kami memohon maafMu Ya Allah dan untuk selanjutnya
tetap kami mohon selalu dibimbing dan dituntun olehMu Ya Allah agar kami tidak
tersesat jalan.
Dan
bila hal ini benar menurutMu Ya Allah, ini adalah karuniaMu, maka semuanya kami
serahkan kepadaMu, karena semua itu adalah milikMu termasuk kami Ya Allah.
Semua itu berasal dariMu dan semua itu kami kembalikan kepadaMu. Kami tidak
mempunyai daya apapun kecuali atas pertolongan dan bantuanMu.
Aaaaamiin
Yaa Rabbal’aalamiin .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar