Aku sungguh amat mencintaimu, Ya Rasulullah.
Engkau adalah cahaya hidupku, penuntunku, pujaanku, panutanku, mutiaraku
Engkau adalah cahaya hidupku, penuntunku, pujaanku, panutanku, mutiaraku
Aku Amat mencitaimu, Ya Rasulullah...
Ketika mereka mengajak untuk melestarikan ajaran nenek moyang,
aku memilih melestarikan ajaran yang engkau bawa, karena menurutku engkaulah NENEK
MOYANGKU yg paling mulia... engkaulah nenek moyang yang paling kucinta.
Aku amat mencintaimu, Ya Rasulullah....
Ketika mereka mengajak untuk memuliakan kyai, sehingga seringkali mereka memelintir sabdamu
agar sesuai dengan perkataan kyai...
aku lebih memilih engkau sebagai MAHA KYAI, kubenarkan semua sabdamu, dan kuterima dengan apa adanya
sebagaimana dipahami para sahabatmu... sungguh akan kuplintir perkataan siapapun yang menyelisihi sabdamu... karena sabdamu adalah barometer untuk perkataan semua kyai, siapapun dia dan darimanapun asalnya.
agar sesuai dengan perkataan kyai...
aku lebih memilih engkau sebagai MAHA KYAI, kubenarkan semua sabdamu, dan kuterima dengan apa adanya
sebagaimana dipahami para sahabatmu... sungguh akan kuplintir perkataan siapapun yang menyelisihi sabdamu... karena sabdamu adalah barometer untuk perkataan semua kyai, siapapun dia dan darimanapun asalnya.
Aku amat mencintaimu Ya Rasulullah ...
Ketika banyak kalangan menyuruh atau bahkan mengharuskan untuk menghidupkan tradisi dalam masyarakat...
aku lebih memilih untuk menghidupkan TRADISI yang kau bawa, tradisi yang telah diperaktekkan oleh masyarakatmu, para sahabatmu...
memang tradisi yang tidak bertentangan dengan tradisimu akan kutolerir... bukan aku membenci tradisi daerahku, tapi karena aku lebih mencintaimu dan tradisimu melebihi siapapun, melebihi tradisi manapun.
memang tradisi yang tidak bertentangan dengan tradisimu akan kutolerir... bukan aku membenci tradisi daerahku, tapi karena aku lebih mencintaimu dan tradisimu melebihi siapapun, melebihi tradisi manapun.
Aku amat mencitaimu Ya Rasulullah......
Ketika mereka mengajak beribadah dengan ritual sesepuh yang sudah mendarah daging...
aku lebih memilih dan mencintai RITUAL ibadah yang kau ajarkan,
aku lebih memilih dan mencintai RITUAL ibadah yang kau ajarkan,
tidak akan kutambah karena tidak mungkin aku atau siapapun lebih pintar darimu... dan tidak ingin kukurangi, karena itu akan mengurangi pahalaku...
bahkan andai ritual ibadah sesepuh itu sudah mendarah daging pada diriku, aku rela untuk mengganti darah dan daging itu, karena aku memang sangat mencintaimu, engkaulah SESEPUHKU yang paling sempurna
bahkan andai ritual ibadah sesepuh itu sudah mendarah daging pada diriku, aku rela untuk mengganti darah dan daging itu, karena aku memang sangat mencintaimu, engkaulah SESEPUHKU yang paling sempurna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar