Kamis, 18 Februari 2016

HASIL DARI KESABARAN DAN KEIKHLASAN



RENUNGAN DI MALAM JUM’AT YANG PENUH BERKAH

Pada suatu hari di suatu majelis ada seorang peminta-minta mengacungkan tangannya dan berkata , ‘ Wahai Tuanku Syekh Manshur bin Amar aku dengar anda orang yang amat baik dan suka menolong , maka berilah aku empat dirham , karena saat ini aku membutuhkannya “ 

Syekh Manshur lalu berkata kepada semua yang hadir di majelis sambil berkata, “ Adakah di antara kalian yang hadir bisa membantu peminta-minta ini ? Bila ada maka aku akan mendoakannya dengan empat macam doa ! “

Mendengar suara Syekh Manshur tersebut , lalu berdirilah seorang budak berkulit hitam di ujung masjid sambil mengacungkan tangannya dia berkata, “ Wahai Syekh Manshur aku sanggup memberinya empat dirham. Uang tersebut adalah merupakan tabunganku yang aku kumpulkan selama bekerja pada tuanku seorang Yahudi . Maka sesuai dengan janjimu penuhilah permintaanku empat hal yaitu :

1. Doakan aku agar aku dibebaskan dari tuanku orang Yahudi tersebut ; 

2. Doakan aku agar aku bisa masuk agama Islam ; 

3. Aku ini orang fakir, selama hidupku aku tidak mau meminta-minta kepada siapapun , aku menerima upah kalau aku kerja dulu , kalau hanya diberi tanpa bekerja maka aku tolak pemberiannya . 

Untuk itu doakan aku agar aku menjadi orang kaya agar Allah memberi kekayaan kepadaku dengan karunia-Nya sehingga tidak memerlukan makhluk-makhluk-Nya ; 

4. Doakan Aku kepada Allah agar aku diampuni dosa dosanya.” 

Syekh Manshur pun menjawab dengan lantang, “ Baiklah apa yang kau inginkan akan aku pohonkan kepada Allah semoga saja Dia mengabulkan keinginanmu “

Lalu beliau berdoa disaksikan oleh para anggota majelis yang hadir saat itu serta ikut mengaminkan doa tersebut. 

Setelah selesai didoakan oleh Syekh Manshur , budak hitampun pulang menemui majikannya dan disampaikanlah apa yang telah diucapkan olehnya kepada Syekh manshur kepada Tuannya .

Tuannya langsung menjawab “ Aku bebaskan kamu dari ku beserta seluruh hartaku . Selama ini aku yang menjadi tuanmu tapi sekarang engkaulah yang menjadi tuanku lalu dia mengucapkan :

Asyhadu an laa ilaaha illallaah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh  artinya  Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah , dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hambaNya dan utusanNya .

Adapun masalah ampunan Allah , aku tidak punya hak . Andai saja ada hak pada diriku , maka aku ampuni semua dosamu dan aku hapuskan segala kesalahanmu . 

Tak lama kemudian terdengar ada suara dari langit lewat sudut rumah Tuan Yahudi itu mengatakan , “ Sesungguhnya Aku telah bebaskan kalian berdua dari neraka , dan mengampuni kalian berdua , termasuk Syekh Manshur “ 

Sumber :  Raunaqul Majalis Majalis Durratun Nashihin 21.5   Hal  280

Dari kisah cerita di atas kita mendapatkan pembelajaran yaitu :

Tuan Yahudi bisa menjadi kaya adalah karena dibantu oleh budak hitam tersebut. Maksudnya yang berkerja selama ini hanya budak hitam tersebut, sedangan dirinya hanya berdiam diri di rumah menikmati hasilnya . 

Jadi kekayaan yang dia nikmati itu sebenarnya adalah milik si Budah Hitam, maka dia langsung menyerahkannya dan berganti jabatan. Budak Hitam dulu jadi budaknya sekarang menjadi tuannya, sedangakan dirinya menjadi budaknya Budak Hitam .

Budah Hitam sudah memperhatikan lama sekali tentang adanya agama Islam , dimana di dalam agama Islam itu semua manusia itu oleh Tuhan dianggap sama, jadi tidak ada budak dan tuan, tidak ada kaya dan miskin, tidak ada pejabat dan rakyat, tidak ada kyai dan santri dst…semuanya itu oleh Allah dianggap sama . Yang membedakan setiap orang itu hanya takwanya dan keimanannya terkadap Allah dan Rasulnya . 

Mereka bisa saling bantu membatu, saling tolong, saling mengingatkan, saling memberi, saling menghormati, saling menghargai. Adapun masalah status hanyalah amanat Allah yang harus dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah Allah berikan kepadanya. 

Sungguh alangkah indahnya Islam itu. Untuk hal itu dari uang hasil kerja yang telah diberikan majikannya dia kumpulkan dengan cita-cita suatu saat bila sudah cukup, maka untuk menebus dirinya agar terbebas dari perbudakan.

Syekh manshur bin Amar , sungguh orang yang benar-benar bijak , walaupun dia sering dimintai tolong oleh sesamanya tapi sikapnya selalu merendah lagi bijaksana dalam memutuskan sesuatu . 

Dirinya tidak merasa memiliki kelebihan apapun kecuali hanya ilmu agama yang Allah tititpkan kepadanya untuk disampaikan kepada masyarakat luas dalam rangka menegakkan agama Islam beserta syariat-syariatnya, agar manusia bisa menjalani hidup di dunia ini sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah dan RasulNya.

Karena kebersihan hati Syekh tersebut, kemurnian di dalam pengabdiannya kepada Allah melalui ketakwaannya dan keimanannya , maka doanya amat mustajab sekali bagaikan tajamnya pisau cukur, bahkan lebih tajam dari pisau cukur rambut .

Apa yang dilakukan oleh ketiga hamba Allah tersebut yaitu Tuan Yahudi , Budak Hitam dan Syekh Manshur bin Amar beserta para majelis itu tidak terlepas dari perhatian dan pengawasan Allah , Dia menyaksikannya langsung. 

Oleh karena itu Dia menyampaikan beritanya langsung kepada mereka sebagai imbalan atas perbuatan mereka yaitu mereka dibebaskan dari siksa dan azab api neraka.  Subhanallah .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar