Mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Akan menjauhi perpecahan dan fanatisme buta.
Suatu ketika, Ibnu Abbas Radhiyallahu ’Anhuma ditanya: “Kamu berada di atas millah Ali atau millah Utsman?”
Maka beliau menjawab:
“Bahkan, saya berada di atas millah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam”
[lihat al-Ishbah, hal. 86].
Itulah seharusnya sikap seorang Muslim, Ketika terjadi perselisihan di dalam hukum, pendapat atau madzhab, Maka tidak terlalu fanatik pada salah satu madzhab atau pendapat, Namun mengembalikannya kepada al-Qur-an dan al-Hadits.
ALLAH Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“……….Jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada ALLAH (al-Qur-an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada ALLAH dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya” [QS. an-Nisa: 59].
Karena dengan demikianlah, Perpecahan dapat dicegah dan kejayaan Islam akan datang.
ALLAH Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada ALLAH dan taatlah kepada Rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu” [QS. Muhammad: 33].
“Dan taatlah kepada ALLAH dan taatlah kepada Rasul, jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban Rasul KAMI hanyalah menyampaikan (amanat ALLAH) dengan terang” [QS. at-Taghabun: 12].
Perpecahan adalah kunci kekalahan, Dan mengikuti Rasulullah adalah kunci persatuan,
Untuk menuju kejayaan Islam. Karenanya, belajarlah dari sejaran negeri ini . Indonesia dijajah oleh Belanda hampir 350 tahun dengan Politik Pecah Belahnya, dengan cara adu dombanya
Marilah kita bersama-sama berusaha untuk beragama yang benar, Dengan menerapkan dasar-dasar yang ada dalam agama ini, Sehingga Islam dapat bangkit dari keterpurukan, Dan kita termasuk orang-orang yang diridhai ALLAH Ta’ala, Serta dimasukkan ke dalam surga-NYA.
Aamiin……….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar