KEKASIH ALLAH Ke 1
Pada
zaman Nabi Musa as ada seorang lelaki yang terkenal kefasikannya. Ketika lelaki
itu meninggal dunia, orang-orang di sekitarnya tidak sudi untuk mengurus
mayatnya. Mayat itu diseret oleh mereka dan dibuang ke tempat sampah.
Terkait
dengan peristiwa itu lalu Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa as , Hai
Musa, ada seseorang meninggal di sebuah kampong yang mayatnya diperlakukan
dengan hina, oleh para tetangganya. Dan mayatnya dibuang ke tempat sampah.
Karena warga kampung tersebut tidak mau mengurusnya secara layak.
Padahal
dia itu adalah kekasih-Ku. Oleh karena itu pergilah ke tempat itu , mandikan
dia, kafani dia, shalati dia dan kuburkan dia dengan layak.
Nabi
Musa as pun pergilah ke kampung tersebut dan menanyakan tentang mayat itu
kepada warga di tempat itu. Dan wargapun menjawab, “ Memang benar ada mayat
yang tidak diperlakukan sebagaimana biasanya, karena perangainya yang jelek “
Akhirnya
para warga pergi bersama Nabi Musa as ke lokasi tempat pembuangan sampah. Dan
alangkah terkejutnya ada seorang mayat lelaki yang tergeletak di tumpukan
sampah. Dan warga sekitarnya menceritakan keburukan orang tersebut.
Menyaksikan
hal tersebut Nabi Musa as bermunajat kepada Allah , “ Ya Allah , Engkau telah
memerintahkan aku untuk memandikan, mengkafani, menshalati dan menguburkan
mayat ini .
Sedangkan
orang-orang membicarakan kejelekan dan kefasikannya. Dan Engkau lebih tahu dari
apa yang mereka ucapkan. Mohon penjelasannya tentang orang ini “
Allah
menurunkan wahyu kepada Nabi Musa as , “ Hai Musa, apa yang diceritakan oleh
mereka itu memang benar adanya. Namun sebenarnya mereka tidak tahu bahwa lelaki
itu telah meminta syafaat ( tolong ) kepada-Ku saat menjelang kematiannya dengan
tiga buah doa. Andaikan semua makhluk yang telah berbuat dosa bermohon kepadaku
dengan tiga doa tersebut, maka niscaya aku kabulkan. “
Nabi
Musa as , “ Ya Allah apakah ketiga doa tersebut aku ingin mendengarnya ? “
Allah
menjawab , “ Hai Musa saat menjelang kematiannya si mayit telah memohon
kepadaKu dengan tiga doa yaitu
Doa
pertama : Ya Allah , Engkau tahu keadaan diriku. Aku telah melakukan banyak
kemaksiatan, padahal hatiku membencinya. Yang kubenci itu ada tiga yaitu hawa nafsu, teman yang buruk dan iblis yang
terlaknat . Ketiganya itulah yang telah menyeretku ke dalam dosa dan
kemaksiatan. Sungguh Engkau lebih mengetahui dari apa yang aku ucakan. Oleh
karena itu ampunilah aku.
Doa
yang kedua : Ya Allah , Engkau tahu keadaan diriku. Aku telah melakukan banyak
kemaksiatan karena aku tinggal bersama dengan orang-orang fasik. Namun pada
dasarnya aku lebih senang bersama dengan orang-orang yang saleh . Tinggal dengan orang-orang saleh jauh lebih
aku senangi daripada tinggal dengan orang-orang fasik.
Doa
yang ketiga : Ya Allah, Engkau tahu bahwa aku lebih menyukai orang-orang saleh
daripada orang-orang fasik. Jia ada dua orang menemui aku, satu orang saleh dan
satu orang fasik, maka pasti aku akan
mendahulukan kepentingan orang saleh daripada orang fasik .
Maka
Allah swt berfirman , Akupun memberikan rahmat kepadanya dn mengampuni dosa
dosanya karena Aku adalah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, terlebih kepada
orang-orang yang mengakui dosa-dosanya di ahadapan-Ku. Hamba ini benar-benar
bertobat dan mengakui semua dosa-dosanya. Tak ada alasan Aku tidak mengampuni untuk menghapus semua
dosanya. Hai Musa, lakukanlah apa yang Aku perintahkan kepadamu. Dengan sebab
kemuliaanKu barangsiapa yang ikut menshalatkan dia dan ikut menguburkannya,
maka mereka akan aku ampuni semua dosanya .
HIKMAH
DIBALIK CERITA INI ADALAH
1.Semua
anak Adam adalah pendosa. Sebaik-baik pendosa adalah tobat – Al Hadits
2.
Allah tidak melihat penampilan luar seseorang, akan tetapi Dia akan melihat
hatinya seseorang
3.
Allah itu Maha Berkehendak, Maha Kuasa dan Maha Bijak.
4.
Maha Berkehendak, artinya segala kehendakNya tidan ada yang mampu
menghalangiNya.
5.
Maha Kuasa artinya Kekuasaan Allah itu amat luas dan tidak terbatas, menguasai
segala sesuatu
6.
Maha Bijak artinya Kebijakan Allah itu atas dasar keadilanNya, tidak akan
merugikan siapapun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar