Di dalam menjalani kehidupan, bila kita hanya melihat kebutuhan kita maka yang ada hanya kurang,kurang, dan kurang terus.
Namun bila kita sadari bersama bahwa saat kita lahir tidak membawa apa-apa, dan apapun yang telah dimiliki oleh kita itu pasti ada yang memberi, kemanapun kita pergi selalu dalam keselamatan, berarti ada yang menyelamatkan kita, lalu perbuatan siapakah itu ?
Tidak lain adalah perbuatan Allah swt. Untuk itu wajiblah kita mensyukuri berbagai macam kenikmatan yang telah Allah berikan kepada kita. Janganlah kita menjadi orang yang kufur nikmat.
Ada tiga syarat supaya kita menjadi ahli syukur.
Pertama,
hati benar-benar yakin bahwa hanya Alloh yang kuasa melimpahkan segala nikmat dan karunia. Alloh Swt. berfirman, “Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Alloh-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemadhorotan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.” (QS. An Nahl [16]: 53)
Alloh Swt. adalah sumber rezeki. Sedangkan jalannya bisa dari banyak jalan, bisa dari teman, orangtua, kerabat, bahkan dari mana saja yang tak disangka-sangka.
Kedua,
selalu memuji Alloh dalam setiap keadaan. Saat sehat, Alhamdulillah. Saat sakit, Alhamdulillah. Kenapa? Karena apa yang menjadi ketentuan Alloh itu tak ada yang jelek. Pada penilaian manusia, sehat rasanya lebih baik dari sakit. Padahal jika kita tafakuri lagi, di balik sakit ada pengguguran dosa, di balik sakit ada pahala yang melimpah, di balik sakit ada doa yang mustajab yang boleh jadi tidak kita dapatkan ketika sehat.
Demikian juga saat untung, Alhamdulilah. Dan saat rugi, juga Alhamdulillah. Mengapa? Karena boleh jadi Alloh uji kita dengan kerugian supaya kita tidak terbuai dengan materi, supaya kita tidak bergantung pada materi, supaya kita tetap berpegang kepada Alloh Swt. Ar Rozzaaq.
Saat jadi menikah, Alhamdulillah. Saat batal menikah, juga Alhamdulillah. Mengapa? Karena pasti Alloh Maha Tahu siapa yang lebih baik untuk kita. Alloh jauh lebih tahu kebutuhan kita dibandingkan diri kita sendiri. Takdir Alloh pasti kebaikan.
Ketiga,
punya kebiasan berterimakasih kepada manusia. Orang yang pandai bersyukur kepada Alloh adalah orang yang pandai berterimakasih kepada sesamanya yang menjadi jalan bagi datangnya karunia Alloh Swt. Rosululloh Saw. bersabda, “Tidak disebut bersyukur kepada Alloh orang yang tidak berterimakasih kepada manusia.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
Berterimakasihlah kepada orangtua yang sekian lama merawat dan mendidik kita. Berterimakasihlah kepada guru yang telah mengajarkan kita ilmu. Berterimakasihlah kepada siapa saja yang telah menjadi jalan kebaikan bagi kita sekecil apapun.
Semoga kita termasuk ahli syukur. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar