Alhamdulillah. Segala puji hanya milik
Allah Swt. Dialah yang telah menciptakan langit bumi dan segala isinya dengan
sangat sempurna.
Hanya kepada Allah kita menyembah dan hanya kepada-Nya kita kembali.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Allah Swt. berfirman, “Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS. Asy Syams [91] : 9-10)
Saudaraku, hati ibarat raja. Kebaikan seluruh diri kita bergantung kepada kebaikan hatinya.
Jika hatinya baik, maka baik pula seluruh diri kita. Namun, jika hati kita jelek, maka demikian pula seluruh diri kita. Demikianlah yang Rosulullah Saw. ajarkan.
Kita seringkali merasa khawatir jika kendaraan kita kotor. Ada satu kotoran saja di kaca atau body kendaraan kita maka kita bergegas membersihkannya.
Kita juga suka merasa risih jika ada noda pada pakaian kita sehingga bergegas kita mengganti dengan pakaian yang bersih dan mencuci pakaian yang terkena noda.
Namun pertanyaannya, apakah kita sebergegas itu untuk membersihkan hati kita?
Padahal dalam satu hari saja betapa sering hati kita terkena noda. Bisa disebabkan oleh rasa iri dengki, atau cipratan noda kesombongan, atau noda buruk sangka, atau karena sebab-sebab lainnya.
Jika noda-noda itu dibiarkan maka dalam satu hari saja betapa kumalnya hati kita ini. Dan, jika semakin dibiarkan maka noda-noda itu akan semakin tebal sehingga membuat hati sulit lagi untuk peka menangkap nasihat kebenaran dan kebaikan.
Semoga kita selamat dari keadaan yang demikian.
Maka dari itu, marilah kita untuk senantiasa bergegas, bersegera dalam beristighfar, memohon ampun kepada Alloh agar hati kita senantiasa kembali bersih setelah terkena noda.
Agar setiap hati kita tertimpa satu titik noktah dosa, ia kembali bersih. Karena hanya hati yang bersih (qolbun saliim) yang akan mudah mendapat hidayah Alloh dan hanya orang-orang dengan hati yang bersih yang akan kembali kepada Alloh dalam keselamatan.
Wallahu a’lam bishawab
Hanya kepada Allah kita menyembah dan hanya kepada-Nya kita kembali.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Allah Swt. berfirman, “Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS. Asy Syams [91] : 9-10)
Saudaraku, hati ibarat raja. Kebaikan seluruh diri kita bergantung kepada kebaikan hatinya.
Jika hatinya baik, maka baik pula seluruh diri kita. Namun, jika hati kita jelek, maka demikian pula seluruh diri kita. Demikianlah yang Rosulullah Saw. ajarkan.
Kita seringkali merasa khawatir jika kendaraan kita kotor. Ada satu kotoran saja di kaca atau body kendaraan kita maka kita bergegas membersihkannya.
Kita juga suka merasa risih jika ada noda pada pakaian kita sehingga bergegas kita mengganti dengan pakaian yang bersih dan mencuci pakaian yang terkena noda.
Namun pertanyaannya, apakah kita sebergegas itu untuk membersihkan hati kita?
Padahal dalam satu hari saja betapa sering hati kita terkena noda. Bisa disebabkan oleh rasa iri dengki, atau cipratan noda kesombongan, atau noda buruk sangka, atau karena sebab-sebab lainnya.
Jika noda-noda itu dibiarkan maka dalam satu hari saja betapa kumalnya hati kita ini. Dan, jika semakin dibiarkan maka noda-noda itu akan semakin tebal sehingga membuat hati sulit lagi untuk peka menangkap nasihat kebenaran dan kebaikan.
Semoga kita selamat dari keadaan yang demikian.
Maka dari itu, marilah kita untuk senantiasa bergegas, bersegera dalam beristighfar, memohon ampun kepada Alloh agar hati kita senantiasa kembali bersih setelah terkena noda.
Agar setiap hati kita tertimpa satu titik noktah dosa, ia kembali bersih. Karena hanya hati yang bersih (qolbun saliim) yang akan mudah mendapat hidayah Alloh dan hanya orang-orang dengan hati yang bersih yang akan kembali kepada Alloh dalam keselamatan.
Wallahu a’lam bishawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar