Keinginan yang kuat untuk memperoleh kesuksesan dalam hidup dan mencapai hal-hal besar yang diinginkan disebut juga sebagai suatu AMBISI.
Jika kita punya rencana, lalu memfokuskan energi dan pikiran untuk merealisasikannya berarti kita telah memiliki AMBISI.
Namun, jika keinginan itu sudah mendominasi pikiran tanpa terkendali sampai membuat EMOSI meluap, bahkan kadang dengan pengejaran membabi buta, berarti kita sudah TEROBSESI.
AMBISI TINGGI yang sesuai dengan tuntunan agama adalah keinginan kuat dari orang untuk lebih memilih kebahagiaan hidup di akhirat.
Seorang ulama salaf memberi wasiat kepada saudaranya sebagai berikut : "Bawalah AMBISIMU-mu itu ke satu arah saja, yakni bertemu dengan ALLAH SWT, BAHAGIA di akherat, dan DAMAI di sisi-Nya."
Allah SWT. berfirman dalam (QS. Al-Haqqah: 18).........( yang artinya ) Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Rabb-mu), tiada sesuatu pun dan keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).
Tidak ada ambisi yang lebih mulia selain ambisi yang demikian itu, suatu keinginan kuat untuk dapat bertemu dengan ALLAH SWT.
Apalah arti sebuah AMBISI yang hanya tertuju pada kepada kehidupan di dunia ini saja. Karena, semua itu hanya akan bermuara pada ambisi untuk meraih kedudukan, jabatan, emas perak, anak-anak, harta benda, nama besar dan kemasyhuran, istana-istana dan rumah-rumah besar yang kesemuanya ini akan musnah dan sirna.
Adapun orang munafik mereka hanya ber-AMBISI memuaskan hawa nafsu, perut, dan syahwat mereka.
Mereka TAK MEMILIKI AMBISI yang lebih tinggi dari itu. Allah s.w.t.menggambarkan salah satu sifat kaum munafik sebagai berikut: ........Sedangkan yang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri. Mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah...... (QS. Ali Imran: 154) .
Tatkala Rasulullah membaiat para sahabat di bawah suatu pohon, ada seorang munafik yang justru meninggalkan baiat itu untuk mencari untanya yang berwarna merah.
Dan orang itu berkata, "Aku akan lebih bahagia dengan menemukan untaku daripada aku ikut baiat yang kalian lakukan itu."
Maka Rasulullah pun berkata, "Kalian semua mendapat ampunan, kecuali pemilik unta merah ini."
Bahkan, orang munafik seringkali tak hanya ingin menyesatkan dirinya sendiri, tetapi juga acapkali mengajak para sahabat yang lain. Terbukti, mereka misalnya pernah berkata, "Tak usahlah kalian berangkat perang pada saat panas-panas begini." Maka, Allah pun menimpali demikian :
.....Katakanlah: "Api neraka Jahannam itu jauh lebih panas."....(QS. At-Taubah: 81)
Orang munafik yang lain pernah berkata : ......Berilah saya izin (tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus ke dalam fitnah....(QS. At-Taubah: 49).
Itulah orang munafik. Dia hanya memikirkan keuntungan pribadinya saja.
.......Ketahuilah, bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah...(QS. At-Taubah: 49) Selain itu, orang munafik selalu mencemaskan harta dan keluarganya saja. Terbukti, mereka pernah berkata,.......Harta dan keluarga kami telah merintangi kami, maka mohonkanlah ampunan bagi kami......(QS. Al-Fath: 11).
Demikianlah, semua AMBISI dan KEINGINAN mereka itu sangat rendah sekali dan tak bernilai. Dan, ambisi seperti itu hanya akan dikejar oleh orang-orang yang tak berharga.
Lain halnya dengan para sahabat yang agung, mereka mempunyai AMBISI TINGGI dengan selalu mengharapkan KEUTAMAAN dan KERIDHAAN dari ALLAH SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar