Rabu, 19 Juli 2017

UTAMAKAN ADIL ATAU BALANCE ATAU SEIMBANG

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillahirranmaanirrahiim .



Wahai saudaraku tidak bosan2nya kami menghimbau kepada anda semua khususnya  untuk kami sendiri agar senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt .

Ingat takwa itu merupakan benteng  untuk mejauhi perbuatan yang dilarang dan dimurkai oleh Allah swt.

Selain dari itu kitapun hendaknya banyak mengucap rasa syukur kepada Allah atas segala nikmatNya terutama nikmat taufik , hidayah, maunah serta inayahNya , khususnya adalah nikmat Iman dan Islam

Wahai saudaraku marilah kita senantiasa bersolawat atas junjungan kita nabiyullah Muhammad saw sebagai penghormatan kita kepada beliau .Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Allah swt dan juga para malaikatNya .

Wahai saudaraku masalah adil itu bukan hanya menyangkut masalah hukum saja, akan tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan  (  berkeluarga , pekerjaan, bertani, berdagang , beribadah  dsb ) .

Yang namanya adil itu tidak ada yang diuntungkan dan juga tidak ada yang dirugikan . Segala sesuatu bila diputuskan dengan adil , maka dari kedua belah fihak akan menerima dengan puas .

Allah swt berfirman yaitu , “ Rabbanaa aatina fid dunya hasanatan , wafil aakhirati hasanatan , waqina adzaaban naar “  

Yang artinya , “ Ya Tuhanku berilah aku kebaikan di dunia , dan berilah aku kebaikan di akhirat , lidungilah aku dari siksa api neraka “ Al ayat  .

Wahai saudaraku melalui ayat ini Allah menuntun kita dengan sebuah do’a . Dan sekaligus Allah memberi mengingatkan kita melalui do’a ini yaitu

Pertama “ Rabbana “ artinya Ya Tuhanku  maksudnya  setiap kita bermohon itu hanya kepada Allah, dilarang kita bermohon atau minta bantuan kapada selain Allah . 

Kedua “ hasanatan “  artinya kebaikan . Maksudnya kebaikan di sini bukan kebaikan menurut manusia , akan tetapi kebaikan menurut Allah dan rasulNya. Kebaikan yang memenuhi syari’at agama.

Karena baik menurut manusia itu belum tentu baik menurut Allah swt. Tapi baik menurut Allah, maka sudah jelas yang terbaik untuk manusia .

Ketiga “ dunya dan aakhirah “  artinya dunia akhirat . Maksudnya Allah menjelaskan bahwa bila ada dunia maka pasti ada akirat .

Bila dunia dikatakan alam palsu, maka akhirat adalah alam yang asli. Bila dunia hanya sesaat, maka akhirat adalah kekal. 

Bila dunia ini hanya permainan, maka akhirat adalah serius.  Bila dunia hanya kesenangan yang sesaat , maka akhirat adalah kesenangan yang kekal abadi .

Bila dunia hanya kesenangan yang menipu, maka akhirat adalah kesenangan yang sesungguhnya. 

Wahai saudaraku sungguh Allah mengajarkan dan member manusia doa’ ini sangat luar biasa. 

Bahasanya sangat halus sekali , juga amat sangat sopan serta santun terhadap hambaNya . Subhanallah . 

Di setiap kita berdo’a pasti akan ditutup dengan do’a ini sebelum dikahiri dengan solawat nabi saw dan salam.

Sekarang mai kita bahas kalimat “ Rabbaa aatina fid dunyaa hasanah “ artinya , “ Ya Allah berilah aku kebaikan “ 

Disini kita meminta kebaikan kepada Allah, kebaikan dan yang terbaik menurut Allah, artinya kita berserah diri kepada Allah baiiknya itu seperti apa buat kita .

Ingat baiknya itu bukan menurut keinginan kita. Maka Allah menjawab, “ Baiklah akan aku kabulkan permintaanmu tapi ada syaratnya “ 

Apakah syaratnya itu ? Sungguh mudah silahkan berbuat baiklah sesuai dengan kemampuan anda masing – masing.

Karena baik menurut anda belum tentu baik menurut orang lain . Baik menurut anda  dan baik menurut orang lain belum tentu baik menurut Allah.

Oleh karena itu tetaplah kita berbuat baik sesuai aturan agama dan mudah-mudahan  itu baik menurut Allah. Artinya Allah meridoi atas apa yang telah kita kerjakan .

Sekarang coba renung sejenak seandainya do’a itu kita baca tapi lisan kita tidak dijaga, sikap dan prilaku kita masih banyak yang menyimpang dari aturan agama ,

apakah sudan memenuhi persyaratan yang diminta oleh Allah ? Apakah do’a itu bisa dikabulkan oleh Allah ? Jelas sekali tidak akan dikabulkan olehNya, benar apa benar   !!!! 

Selain dari itu Rabbana aatina fid dunya hasanah itu khusus harus dilakukan di dunia , dan harus sebanyak mungkin.

Berloba-lombalah dalam kenanam kebaikan, apakah dia itu pejabat atau rakyat, atasan atau bawahan, kyai atau santri, kaya atau miskin dst silahkan berlomba. Siapa cepat maka dialah yang dapat .

Itu makna isi kandungan do’a tersebut . “  Wafil aakhirati hasanah “ baru akan anda terima setelah anda menggal dunia .

Setelah anda berada di alam kubur maka semua kebaikan anda akan diberikan olehAllah  swt , tidak dikurangi sedikitpun, bahkan akan dilipat gandakan minimal sepuluh kali lipat sesuai dengan janjiNya di dalam Al Qur’an.

Coba renungkan sejenak oleh anda, benar atau tidak !!!  Bila kebaikannya lebih banyak dari keburukannya , maka kebaikan tersebut bisa membantu anda saat anda diproses di alam kubur .

Yang susah jadi mudah, yang sempit dan pengap jadi luas dan lapang , yang gelap jadi terang , siksa akan tegantikan dengan nikmat. Subhanallah ,  setujukah pendapat ini ?  Bagaimana menurut anda ?

Bila Hari Kiamat telah tiba kemudian manusia dibangkitkan dari alam kubur, digiring ke padang Mahsyar, dihisab ( dimintai pertanggung jawaban oleh Allah ), kemudian setelah itu ditimbang amalnya, maka akan nampak Mizan atau timbangan akan condong ke kanan.

Bila berat timbangan ke kanan maka Kitab Amal akan diterima dengan tangan kanan. Bila  Kitab Amal diterima dengan tangan kanan maka Alhamdulillah akan menjadi orang yang beruntung di sisi Allah. 

Setelah melintas di jembatan Sirathal Mustaqim maka do’a pada kalimat terakhir yakni “ Waqina adzaaban naar “ itu terbukti nyata yaitu terlindungi dari siksa api neraka . Subahanallah . 

Semoga saja setelah kita membaca uraian ini mata hati kita semua yang selama ini tertutup  menjadi terbuka atas izin dan rido Allah .

Dan sejak saat ini muali kita meluruskan niat kita. Karena Allah tidak melihat penampilan kita, tapi melihat hati kita , apakah yang dikerjakan oleh kita itu ikhlas karena Allah dan hanya untuknya atau masih tercampuri dengan urusan duniawi. Insya Allah

Semoga uraian ini bisa membuka mata hati kita semua yang selama ini telah tertutup.  Aaaammin

Wallahu ‘alam bish shawab
Subhanakallaahumma wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika .
Barakallaahu fiikum

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar