Assalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Bismillaahirrahmaanirrahiim
.
Wahai saudaraku tidak
bosan2nya kami menghimbau kepada anda semua khususnya untuk kami sendiri agar senantiasa
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt .
Ingat takwa itu merupakan
benteng untuk mejauhi perbuatan yang
dilarang dan dimurkai oleh Allah swt.
Selain dari itu kitapun
hendaknya banyak mengucap rasa syukur kepada Allah atas segala nikmatNya
terutama nikmat taufik , hidayah, maunah serta inayahNya , khususnya adalah
nikmat Iman dan Islam
Wahai saudaraku marilah
kita senantiasa bersolawat atas junjungan kita nabiyullah Muhammad saw sebagai
penghormatan kita kepada beliau .Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Allah
swt dan juga para malaikatNya .
Dari Abu Abdullah Al
Jalady , dia berkata , “ Aku pernahbertanya kepada Aisyah , “ Bagaimana akhlak
Rasulullah saw di tengah keluarganya ? “ Aisyah menjawab , “Beliau adalah orang
yang paling baik akhlaknya , tidak pernah berkata kotor dan keji , tidak pernah
berteriak – teriak di p-asar , tidak membalas keburukan dengan keburukan ,
tetapi beliau memaafkan dan berlapang dada “
HR Tirmidzy dan Ahmad .
Wahai saudaraku alangkah
baiknya bila kita semua bisa mencontoh akhlak Rasulullah saw . Beliau adalah
suri tauladan umat manusia di dunia, Akhlak beliau adalah akhlak yang sempurna
.
Saat berada dalam
keluarganya beliau tetap bersikap sopan
dan santun terhadap anak – anaknya dan begitu pula kepada istrinya .
Beliau tidak pernah
memerintahkan itu dan ini kepada anak – anaknya, namun beliau mengerjakan
sesuatu yang sekiranya dilihat oleh anaknya .
Begitu orang tuanya
mengerjakan itu , anaknya tidak diminta langsung menghampirinya dan
membantunya. Subhanallah .
Sekarang bagaimanakah di
keluarga kita ? Apakah seperti itu ? Bila iya waouw alangkah berbahagianya keluarga
anda .
Rasulullah saw bila di
rumah tidak banyak bicara , dan bila bicara seperlunya saja . kata – kata yang
keluar dari mulutnya selalu bersih , penuh dengan kasih saying, sehingga yang
mendengarnya juga tidak merasa diperintah, ditegur, atau tersakiti.
Beliau tidak pernah keluar
dari lisannya bahasa binatang. Maaf misalnya
berkata “ Susah sekali kau diaturnya dasar monyet “ . Coba renung
sejenak dengan kalimat tersebut .
Kalau bicara ke anaknya
seperti itu, anaknya dikatakan monyet , lalu orang tuanya apa ? Karena tidak
mungkin Orang tuanya manusia kemudian anaknya menjadi monyet .
Hati – hati dengan kata –
kata , kartena hal itu bisa menjadi do’a , apalagi bila hal tersebut keluar
dari lisan seorang ibu .
Bila lisannya itu
dikabulkan oleh Allah bukan berarti anaknya berubah menjadi monyet , akan
tetapi akhlaknya persis seperti monyet .
Lihat saja monyet kalau
melihat makanan . Kalau yang punya lengah , maka disambarnya makanan tersebut,
kemudian dibawa lari.
Monyet bila dikasih
makanan langsung masuk ke mulutnya, gak pernah tahu apakah makanan itu beracun atau
tidak. Monyet itu ceroboh.
Bila dikasih lagi , mulut
masih penuh makanan, maka akan dipegang pake tagan kanannya, bila dikasih lagi,
maka akan dipegang lagi dengan tangan kirinya, bila dikasih lagi maka akan
dipegangan dengan kakinya , begitulas seterusnya.
Monyet itu tidak pernah
puas dengan apa yang dimilikinya. Dia selalu minta berlebih , bahkan kalau bisa
dunia seiisinya itu menjadi miliknya semua . Mudah2an anda tidak berprilaku
seperti itu .
Bila Rasulullah memerlukan
anak – anak dan istrinya tidak pernah berteriak – teriak, kaya meneriaki maling
, Beliau memanggilnya dengan lembut.
Bila Rasulullah disakiti
oleh orang lain, beliau tidak pernah marah-marah kepadanya . Beliau bahkan
mendoakan agar yang sedang marah itu dilindungi dari perbuatan syaitan .
Beliau tidak marah mungkin
karena kebodohannya , atau sudah tahu kalau orang marah itu hatinya sedang
dikuaisai oleh syaitan, maka bila dilayani dengan marah lagi artinya sama
beliaupun akan berprilaku kaya syaitan.
Itulah mengapa kalau ada
orang lain yang memarahi dan mengina beliau, lalu beliau tidak melayaninya,
namun cukup hanya berdiam diri, tidak keluar sepatah katapun, namun dalam
hatinya mendoakan dia agar segera sadar dari perbuatan syaitannya .
Subhanallah.
Sekarang bagaimanakah saat
kita dihina , dilecehkan difitnah oleh orang lain ? Apakah kita sudah mampu
bersikap seperti Rasulullah ?
Semoga uraian ini
bermanfaat dan bisa membuka mati kita semua yang selama ini telah tertutup .
Aaaaamiin .
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
Wallaahu a’lam bish shawab
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar