Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Marilah kita panjatkan
ppuja dan puji syukur kepada Allah swt karena sampai saat ini kita masih diberi
kesempatan hidup, artinya kita masih ada peluang untuk memperbaiki diri.
Mari kita
tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt serta keikhlasan kita
di dalam mengerjakan segala sesuatunya, , agar Allah senantiasa meridoi kita
semua .
Semoga shalawat
dan salam disampaikan kepada junjungan kita semua Nabi Muhammad saw, sebagai
penghormatan kita kepada beliau .
Wahai saudaraku siapa orangnya hidup yang ingin celaka .
Pasti semua orang hidupnya ingin selamat dan berbahagia .
Siapa orangnya hidup ingin sengsara . Pasti semua ingi
hidup bahagia . Namun masih banyak manusia antara keinginan tidak sesuai
dengan perbuatan . Tidak sesuai dengan do’a yang dipanjatkan dengan sikap dan
perbuatan yang harus dilakukan.
Bila kita ini bahagia , maka harus siap menderita.
Tidaklah dikatakan bahagia bila belum mengalami kesengsaraan .
Bagaimana bisa merasakan nikmatnya sehat kualau belum merasakan sakit . Contoh
misalnya anda sakit gigi, sudah tahu kan rasanya sakit gigi itu seperti apa .
Gak diajarin lagi juga pasti langsung bilang Ya Allah
sungguh sakit sekali gigiku , sembuhkan ya Allah. Terus itu dilakukan berulang –
ulang . Setelah sembuh, lupa deh apa yang pernah dialaminya .
Itulah manusia kebanyak dekatnya dengan Allah itu bila
lagi susah dan lagi punya kebutuhan,. Bila semuanya sudah terpenuhi lupa
segalanya.
Itu semua contoh yang buruk. Jangan diikuti. Sebaginya
bagi orang yang beriman, maka pasti akan bersyukur .
Oleh karena itu Rasulullas saw menyebutkan emta hal tanda
– tanda bahwa manusia itu akan celaka di sisi Allah .
Pertama : Tidak
ingat dosa – dosa yang sudah lalu .
Kalau ingat pasti akan berusaha menguranginya . Kalau
tahu pasti akan segera bertaubat kepada Allah . Karena semakin banyak dosa
diperbuat , maka akan semakin berat pula tanggungannya .
Kedua Menyebut – nyebut kebaikan yang telah lalu .
Sekarang apa untungnya buat anda bila anda banyak
meyebutkan kebaikan kepada orang lain. Apakah anda merasa bangga dengan hal
itu ? Apakah anda mengharapkan agar disebut menjadi orang baik ? Apakah anda
mengharapkan pujian dari orang lain ? Apakah anda tidak membutuhkan Allah ?
Ketiga : Melihat
orang lain lebih kaya dalam urusan dunia .
Kaya dan miskin itu sudah menjadi ketentuan Allah .
Semiskin apapun hidup anda maka Allah tetap masih menjamin rezekinya . Cacing tanah saja Allah zamin rezekinya, apalagi anda adlaah manusia . Se kaya apapun
orang lai pasti suatu saat akan membutuhkan bantuan orang lain .
Tidak mungkin
segala sesuatunya bisa diselesaikan sendiri .
Janganlah anda mencampuri urusan duniawi. Karena urusan duniawi itu
bukan urusan manusia , akan tetapi urusan Allah . Anda cukup hanya berusaha dan
bekerja sesuai dengan kesanggupan masing- masing .
Bila anda masih melirik
rezeki orang lain, maka anda sedang membuat susah diri sendiri . Lebih baik
doakan mereka yang kaya , semoga dengan kekayaannya itu tidak menjadikan
dirinya sesat , menjauh dari Allah swt .
Dan untuk anda yang sedang susah , syukurilah dengan apa yang ada , maka
hati anda akan tenang .
Keempat : Melihat
orang yang lebih rendah dalam urusan agama .
Ini penyakitnya para ulama atau bisa juga yang sedang
belajar agama . Karena dirinya belajar maka merasa bahwa dirinya lebih tahu
daripada mereka yang tidak belajar agama .
Apakah mereka kalau belajar agama harus lapor dulu ke anda. Bisa jadi
anda faham masalah agama itu baru sebatas teori saja . Sedangkan mereka sudah
banyak mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari – hari .
Berhati – hatilah anda dalam hal ini . Orang
yang merendahkan orang lain berarti dirinya lebih tinggi . Orang yang
menyalahkan orang lain berarti merasa dirinya benar . Bila sudah mengaku diri
benar maka sejak saat itulah dia menjadi orang yang tidak benar .
Semoga ini bermanfaat buat kita semua . Aaaaammin Insya
Allah .
Subhanakallaahumma
wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika .
Wallaahu a'lam
bish shawab .
Wassalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar