Bismillahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku Allah berfirman , " AKU tidak menilai perkataan orang bijak , tetapi yang KUlihat adalah tujuan ( NIAT ) nya . Maka Jika niatnya tujutukan kepadaKU , maka AKU jadikan diamnya berani berfikir , bicaranya sebagai dzikir sekalipun dia diam ( tanpa kata - kata ) "
Wahai saudaraku terkadang ada orang yang bicaranya itu menjengkelkan tapi tujuannya baik . Untuk hal ini maka Allah rubah para pendengarnya dengan rasa maaf sampai di antara mereka ada yang berkata
Dia itu tujuannya baik , tidak buruk , maka Allah rubah penerimaaan pada pendengarnya sesuai dengan si pembicara tadi , sampai menyatakan
" Sekalipun susunan kata - katanya teratur , tetapi jelas tujuannya buruk "
Oleh karena itu para orang soleh zaman dulu , mereka sering saling memberikan nasihat melalui tulisan atau surat terhadap para sahabatnya dalam hal urusan dunia .
Sebagian dari tulisannya adalah yang berikut ini :
Barangsiapa yang beramal untuk kebutuhan akhiratnya , maka pasti Allah akan mencukupi segala kebutuhan ( urusan ) dunianya .
Barangsiapa yang berniat baik atau punya tujuan baik , maka pasti Allah akan menyatakan baik pula dalam wujud lahirnya .
Barangsiapa yang memperbaiki hubungan dengan Allah maka pasti Allah akan memperbaiki hubungan nya dengan sesama manusia .
" Qul kullun ya'malu 'alaa syaa kilatih , yaghnii 'alaa niyyatih , li anna shih hatal 'amali bin niyyatih "
Yang artinya " Katakanlah , ' Setiap orang beramal ditentukan oleh niat tujuannya ( yakni ) sahnya amal ditentukan oleh niat ( tujuan ) nya ".
Wahai saudaraku dari sini jelaslah bahwa kualitas amal seseorang itu akan ditentukan oleh kualitas niatnya .
Ada orang yang ibadahnya , shalatnya, puasanya, sedekahnya rajin banget , tapi banyak orang yang kesan terhadap dirinya itu kurang baik.
Lalu siapa yang menjadikan hal itu ? Tidak lain adalah Allah .
Bila dia cerdik , maka pasti dia akan mengkaji didi ada keslahan apa dengan dirinya.
Sebaliknya ada orang yang ibadahnya biasa - biasa saja , nggak ngoyo banget , tapi orang - orang sangat segan terhadapnya .
Kualitas amal badahnya ini hanya Allah yang tahu , tapi setidaknya kita bisa mengambil kesimpulannya dari kedua contoh tersebut .
Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua . Insya Allah . Aaaaamiin.
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Benar sekali saudaraku kualitas niat itu memang yang menentukan kadar amal seseorang . Namun sungguh sangat disayangkan , masih banyak yang kurang memahami akan hal ini , karena kurangnya penjelasan dari mereka yang telah memahami agamanya .
BalasHapus