Kamis, 08 Maret 2018

ULAMA ADALAH PEWARIS PARA NABI


Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.





Al-Ulama'u Warishatul Ambiya. Sesungguhnya Ulama itu adalah pewaris Nabi
(HR. Muslim)


Maka bayak – banyak bergaullah dengan para ulama supaya mendapatkan ilmunya.
Bisa meminta bimbingannya di dalam mempelajari Al Qur’an dan Hadist .

Yasfa'u yaumal qiyaamatil ambyia'u tsummal Ulamaa'u tsummasy - syuhadaa'u.
Yang memberi Syafa'at di hari qiamat adalah para Nabi, Ulama dan Syuhada
(HR. Ibnu Majah).


Karena ilmu para ulama itu atas dasar Al Qur’an dan Hadist.  Mereka tidak akan menambah apalagi mengurangkan dari apa yang ada,  maka tuntunannya adalah sudah sesuai dengan yang dikehendaki oleh Allah.

Sehingga ajarannya itu akan menghantarkan semuanya menuju keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.

In-namaa yakhsalloha min ibaadihil 'ulamaa-u.  Hanya Ulama sajalah di antara hamba-Nya
yang benar-benar takut kepada Alloh SWT.
(QS. Al-Fathir : 28).


Sifat ulama yang benar adalah mereka sangat takut sekali kepada Allah .  Takut bila ajaran yang disampaikannya itu  masih belum sesuai dengan kehendak Allah dan RasulNya.  Takut kalau – kalau amal ibdahnya ditolak oleh Allah .


Hanya seoarng Ulama warisyatulambya yg bisa mengajarkan Ruhani/hati kita untuk selalu beserta/hubungan/ingat/dzikir kepada Allah.  Dan itu diperintahkan Allah SWT:

“Hai orang-orang yang beriman! Berdzikirlah (besrta/ingat/hubungan) kamu
pada Allah sebanyak-banyak nya, dan bertasbihlah pada-Nya
diwaktu pagi maupun petang!”.
(QS. Al-Ahzab 41-42)


“…Yakni orang-orang dzikir pada Allah baik diwaktu berdiri, ketika duduk dan diwaktu berbaring”.   
(Ali Imran :191)

“Yaitu orang-orang yang beriman, dan hati mereka aman tenteram dengan dzikir pada Allah.
Ingatlah dengan dzikir pada Allah itu, maka hatipun akan merasa aman dan tenteram”.
(Ar-Ro’d : 28)


Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hati dengan merendahkan diri disertai perasaan dan tanpa mengeraskan suara’.  
(Al A’raf:205).

Mana mungkin  jasmani kita yg bersifat Fana ini bisa berkekalan dalam berdzikir kepadaNya...?
Bagaimanakah caranya  kita disaat tidur agar bisa tetap berdzikir kepadaNya..?  Bila hanya akal dan bibir serta lisan yg berdzikir,  sudah barang tentu tidak mampu/tdk bisa memperbuat dzikir yg berkekalan tersebut.  padahal sudah jelas hukumnya bila itu Perintah Allah pasti wajib diperbuat Hukumnya..!  maka dari itu,  carilah Sang Ahli tersebut supaya kita dapat berbuat  apa yg diperintah Allah SWT tersebut...!


Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua . Insya Allah . Aaaaamiin.

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar